Matahari mulai tenggelam dan menghilang dari penglihatan, dan digantikan oleh Cahaya yang berasal dari bulan serta Para bintang yang semakin bersinar terang dilangit.
Kini mereka berkumpul didepan Villa sembari merasakan udara hangat yang menerpa tubuh,dikarenakan mereka semua berencana untuk melakukan suatu hal yang menyenangkan sembari menikmati hangatnya api unggun.
haechan mulai membuka suara,"SEPI AMAT BUSET! gue mau cerita nih horror horror gitu."
Yang mana membuat semua yang berada disana terlonjak kaget dengan Haechan yang tiba tiba saja berteriak,"ayam ayam puyuh!" latah koeun.
"latah lu tidak elit sekali, harusnya 'eh jaemin cantik!' gitu dong." ucap jaemin seraya tersenyum lebar.
"itumah kesukkan elu dipuji puji!"
lami mulai mengambil marsmallow yang mereka semua siapkan untuk bakar bakaran malam ini,"nih satu satu." ujarnya sembari memberikan marsmallow yang berisikan empat buah disetiap tusuk.
yang mana membuat ara tersenyum kearahnya,"makasih lamii."
"sama sama ra! aduh lami pengen jadi bar bar kayak haechan." gumam lami tiba tiba dan membuat seluruh manusia disana melototkan matanya tak percaya,Orang sepolos lami mau jadi bar bar?
Haechan mengusak rambut lami gemas,"nanti haechan ajarin oke?"
"oke siap bos!"
"gaes jadi haechantiq akan melanjutkan cerita horror, ini kisah nyata. Gak kaya Renjun yang cerita hoaks mulu, ini cerita spesial pake telor." ucap haechan yang mana membuat Renjun ingin melemparnya dengan api unggun yang berada tepat didepannya sekarang.
"jadi..."
Chenle mulai memakan marsmallownya,"jadi? jadi apa prok prok prok!"
"ngelawak ya antum."
Haechan mulai melanjutkan kalimatnya,"pada suatu malam ada seorang remaja atau kita sebut saja nama dia 'njunjun'."
"KOK KAYA GUE NAMANYA?!" ngegas renjun.
Lami membalas ucapan Renjun sembari menepuk pundaknya pelan,"mana saya tau saya kan gatau."
"udah udah lanjut—njunjun itu tinggal dikostan dan ia tinggal kostan yang sepiii banget, Cuma berisikan 4 Orang."
Jeno melemparkan kayu kecil kearah api unggun,"gak serem inimah gak serem! Bubar bubar!"
Tuk
"anjrit pala cogan dilempar kaleng."
"berisik lo! Gue mau cerita." kata haechan seraya mengambil kaleng yang sudah melengkung karena dilempar tepat dikepala jeno.
"njunjun itu suka banget jemur baju malam hari, dan saat ia sedang jemur baju...tiba tiba saja ada seorang wanita berjalan dibelakangnya yang tidak terlihat jelas wajahnya." lanjutnya.
"iya terus?"
haechan menarik nafasnya dan membuangnya perlahan,"pas dia liat kebelakang..."
"DUARR!"
"APA APA ANJIR?! KAGET GUE WOI!" teriak Sungchan sembari memeluk Shotaro yang berada disebelahnya.
"BEHAHAHAHA! KAGET KAN KALIAN?" ketawa perempuan itu sembari memegangi perutnya yang sudah sakit karena menertawakan teman temannya.
Tuk
haechan melempar kaleng itu tepat dikepala Ryujin yang baru saja mengangetkan mereka tadi,"GUE UDAH JANTUNGAN YEU! dasar teman durjana!"