Sejak Kemarin Mereka Pergi Ke Pantai Bersama, Hubungan Jisung Dan Chenle Entah Mengapa Semakin Terlihat Tidak Baik Baik Saja. Dimulai Dari Jisung Yang Mendadak Berkata Kepada Chenle,
"Jika Nanti Aku Tidak Ditakdirkan Untuk Bersamamu, Tolong Jaga Dirimu Sebaik Mungkin Chenle ah.."
Itu, Chenle Tidak Mengerti Ada Apa Pada Jisung?
"Mungkin dia Kebanyakan Nonton Indoazab kali le, Positip Aja napa." Asal Haechan, Mencoba Membuat Temannya Kembali Tersenyum Seperti Biasanya.
Chenle Menggeleng, "Tapi Muka Jisung Ga Keliatan Lagi Bercanda Chan"
"ah elah, mau bercanda ato kagak muka dia emang kaya gitu- kecut." Ikut Renjun.
"tapi-"
"KALIAN SEMUA BACA CINCONG, MENDING KITA TANYA LANGSUNG KE SI JISUNG!" usul Jaemin, dia Langsung Narik Tangan Chenle.
Haechan Ikutan Ngejar Jaemin, Sambil Bawa Cilok Yang Dia Gigit Dimulutnya. Makan Lebih Penting, Tapi Ini Juga Penting sih Siapa tau Ada Bioskop Gratis.
Keliatan Tuh Si Jisung dan Seme Lainnya Yang Lagi Nongkrong Ditaman, Sambil Nyeruput Teh. Ala Ala iklan Gitu, Pokoknya Dramatis Banget Kalo Diliat Langsung.
"OI BABII! LU APAIN TEMEN GUE HAH?! MUKA DIE JADI ASEM GINI KATANYA GEGARA LU!" Ngegas Renjun, Ga disadar Ternyata Dia Bawa Bawa Pengki Yang Buat Nyerok Sampah.
Jisung Heran, "APAAN? KAGET GUE"
"APAAN APAAN NGAKU LU, APA JANGAN JANGAN LU MAU SELINGKUH DARI SI CHENLE YA?! WAHH GA BETUL NIH!" tiba tiba ada Ryujin, Disebelahnya Renjun Yang Ikutan Membela Para Uke.
"GELUD GELUD!"
"TAMPOL AJA TAMPOL!"
"EH EH CUKUP CUKUP- dibicarakan dengan kepala dingin aja bisa kan? gausah ribut!" Kun Melerai Mereka, Mengcape Dia Pada Demen Berantem Terus.
Renjun Ngangkat Pengkinya Terus Diarahin Ke Kepala Kun, Tertampol Lah Dia. "GABISA! INI MENYANGKUT TEMEN GUE?! ENAK AJA PAKE KEPALA DINGIN, SINI OTAK LO GUE KASIH ES BATU MAU?!" mana makin ngegas.
"syuh syuh kalian semua bisa diem gak sih? ini masalah gue ama jisung, udah bicara pake kepala dingin aja." Akhirnya Chenle Membuka Suara.
Renjun Meletakkan Pengkinya, Terus Duduk Ditempat Milik Kun. Kakinya Dinaikkan Diatas Meja, "Yaudah Silahkan- Jadi Park Jisung Sebenarnya Ada Apa?" Mendadak Keren.
Biasalah, Mengkece.
"S-sebenernya, Gue.. Mau Dijodohin Sama Orang Tua Gue. Makanya Gue Bilang Ke Chenle Kalo Dia Jaga Dirinya Baik Baik."
Chenle Yang Awalnya Mencoba Tenang Mendengar Penjelasan Jisung Kemudian Membalikkan Tubuhnya, Air Mata Jatuh Dari Pelupuknya. Apakah Cuma Segini Waktu Yang Tuhan Berikan Untuk Jisung Bisa Bersama Dirinya?
"Hiks.."
Jaemin Mengusap Punggung Chenle Lembut, "Chenle ah.. Cinta Kalian Masih Bisa Di Perjuangkan Jika Memang Ingin Serius, Tidak Perlu Menangis."
"Sung.. Kok lu Ga pernah cerita Ke Kita Kalo Kaya gini? KITA TEMEN LU SUNG!" ucap mark, sebagai seme sejati dia kesel lah kalo ada uke disakitin.
Kecuali Diranjang, Eh astagfirullah.
"Chenle ah.. Aku Benar Benar Minta Maaf, Aku- Aku Tidak Bisa Menolak Apa Kata Orang Tuaku.. Maaf!" Gumam Jisung, Lelaki Itu Langsung Keluar Dari Rumah Milik Chenle. Berlari Secepat Mungkin, Menyesali Semuanya.
Ia Menyesal Karena Sudah Menyakiti Chenle, Tapi Harus Bagaimana Lagi? Kalau Memang Sudah Kehendak Tuhan Dan Key.
/key tertawa jahat.
Chenle Memperhatikan Langkah Jisung Yang Sudah Tak Terdengar, Tangisannya Semakin Meledak. "Hiks.. Kau Jahat Jisung! Aku Membencimu- Tapi aku juga mencintaimu hikss!"
Renjun Kembali Mengambil Pengkinya, Dan Melemparnya Kearah Luar Rumah Chenle. BERHARAP TU PENGKI KENA PALANYA SI JISONG, malah salah sasaran.
"aduh! EH JINGAN SIAPA NI LEMPAR LEMPAR?! GA LIAT APA ADA ORANG?!" kesal perempuan itu, palanya sangat sakit karna pengkinya terlempar sampai kebelah jadi dua alias patah.
"sialan salah sasaran, bodo ah males."
"ryu, minta maaf sono atas nama renjun- males dia katanya." Suruh Haechan Yang Daritadi Cuma Duduk Sambil Ngemilin Cilok.
"Kok gue?! Dih Ogah Ban- IYA IYA AMPUN NYAI!"
Ujung Ujungnya Juga Takut Dilempar Sapu Lidi Sama Renjun, Jangan Maen Maen Lu Renjun Emang Badannya Kecil banget. Keliatannya Anak Lemah Lembut, Padahal Doyan Ngegas.
Ryujin Jalan Kearah Luar Gerbang Rumah Chenle Aja Sampe 10 Menit, Maklum Rumahnya Gede Banget. Walaupun Gedean Dosa Lu Pada.
"Santai Napa, Gausah Teri-ak.."
Ucapan Ryujin Terpotong Saat Melihat Perempuan Itu, Cantik Banget Euy. Idaman Sih Ini Fiks, Woi Ryujin Kenapa Malah Jadi Terpesona!
"um, maafin temen gue ya- tadi pengkinya kelempar, btw lo gapapa kan? ga luka?" Tanya Ryujin Pelan.
Perempuan Itu Mengganguk, "Gue gapapa, Cuma Sakit Dikit Aja." Balasnya, Perempuan Itu Udah Mau Jalan Tapi Ditahan Sama Ryujin.
Ryujin Ngelepasin Tangannya Yang Ada Ditangan Perempuan Itu, "Boleh Tau Nama Lu?"
"Nama Gue? Choi Jisu, Biasa Dipanggil Lia. Kenapa emang?"
"Lia? Cantik Sih.."
"Ah Gapapa Gapapa, Yaudah Gue Masuk Dulu."
Ryujin Masih Kepikiran Sama Choi Jisu Itu, Aduh Dia Kok Jadi Deg Deg-an Begini. Aneh Banget, Dahlah Gausah Dipikirin.
to be continued..
hai lagii, key kembali hehe <3
ada sedikit gxg gapapa kali ya, dibawa asik aja.
makasih udah mau vote dan komen ya!thu - 17 - 06 -21
KAMU SEDANG MEMBACA
Mate, JiChen.
Fanfictiondiscontinue ⚠️ jisung sama chenle itu cocok , kata lami.