Ini panjangggg banget
Jangan lupa klik 🌟 dipojok bawah ya!
Happy reading🐘-----
Sudah seminggu yang lalu semenjak Yasmin menginap dikos Qoriah.Kini Qoriah dan Yasmin sedang di perpustakaan sekolah. Karena katanya mereka ingin mencari buku pelajaran fisika yang materinya tidak ada di buku pelajaran yang sering digunakan.
"Nanggung, udah disini" kata Yasmin waktu sudah menemukan buku pelajaran yang dicari.
Dan berakhir dengan mereka membaca beberapa buku diperpustakaan. Teman-temannya masih dikantin yang katanya ingin menyusul.
Hening yang terjadi selanjutnya. Qori dan Yasmin tenggelam dalam bacaan masing-masing.
Tak banyak yang mengunjungi perpus pada saat istirahat pertama.Hingga bel masuk istirahat berbunyi teman-temannya tidak ada yang menyusul. Alhasil mereka berdua kembali ke kelas.
"Kok lo nggak jadi nyusul sih Fal?" tanya Qori ketika sudah duduk di tempatnya dan melihat teman-temannya sudah di kelas.
"Hehe, tadi udah mau nyusul ke perpus tapi si Englan pake ke kamar mandi dulu. Jadinya kudu nunggu Englan. Pas udah mau nyusul udah keburu bel masuk. Maaf ya" jelas Falya.
"Nggak papa kok" balas Qoriah.
Percakapan keduanya selesai saat guru fisika memasuki ruang kelas untuk mengajar.
"Qori, nanti pulang sekolah gue mampir kos lo ya?" pinta Falya. Bel pulang sekolah sudah berbunyi beberapa menit yang lalu.
"Emang mau ngapain?" tanya Qorih.
"Cuma main sih, sama pinjem novel lo"
"Aduh, lain kali aja gimana? Atau gue bawain aja mana yang pengen lo pinjem?" jawab Qoriah.
"Lo sibuk?Emang mau kemana?"
"Gue ada urusan abis sekolah" jelas Qori.
"Ya udah deh besok aja kalo lo nggak sibuk"
"Ok. Sorry ya lain kali aja mainnya" balas Qoriah, sembari kembali melihat arloji yang melingkar ditanga kirinya.
"Iya nggak papa kali. Yaudah gue duluan aja deh. Mau cari buku diperpus" balas Falya. Dibalas anggukan oleh Qoriah.
Tak menunggu lama Qoriah segera menuju parkiran sekolah dan bergegas pulang.
"Mau kemana tuh anak" monolog Yahya ketika melihat Qori menuju tempat parkir dengan tergesa-gesa sembari menggunakan jaket. Namun menit selanjutnya Yahya kbali berbincang dengan temannya.
Gadis dengan kemeja biru keluar dari coffe shop tersebut, dengan membawa sebuah amplop
Ekspresi mukanya terlihat lesu. Qori berjalan menuju kesebrang jalan untuk membeli minum. Karena semenjak pulang sekolah belum ada yang masuk ke lambung gadis itu bahkan air putih. Ya, gadis itu adalah Qoriah.
Kini Qori sedang diduduk dibagian depan warung tersebut. Kembali dilihatnya selembar kertas yang berisikan penolakan lamaran pekerjaan yang ia ajukan beberapa hari yang lalu.
Sekarang sudah menunjukkan pukul dua siang, dan ia membutuhkan asupan makanan. Tak lama, pelayan datang dan Qori memesan beberapa pesanan.
Ia mengambil ponselnya yang sejak tadi berdering, dilihatnya si penelfon. Tidak salah lagi, Yahya lah pelaku ponselnya berdering.
"Assalamu'alaikum, kenapa?" tanya Qoriah yang kini didepannya sudah terhidang pesanannya.
"Wa'alaikumsalam, lo dimana? Kok gue tadi lihat lo buru-buru"jawab Yahya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Qoriah Uswatun Khasanah
General FictionSaat realita dari ekspektasinya perlu dipertanyakan ditengah krisis kepercayaan diri. Start 3/9/20 Gajahkelabu