Jangan lupa vote dan comment-----
"Nahkan yang suka ngingetin siapa yang lupa siapa. Assalamu'alaikum mbak" sewot Englan.
"Wa'alaikumsalam ukhti." Jawab Qoriah.
"Monmaap Qoriahnya ada mbak?"
Hafal sudah Qoriah kalau seperti ini. Temannya ini akan membulinya jika ia lupa tentang hal yang suka ia ingatkan."Biasanya kan lo yang ngingetin, mikirin apaan sih sampe lupa salam." tanya ketika melihat wajah flat Qoriah.
"Ehehe, nggak mikirin apa-apa sih. Maklum manusia tempatnya salah lan. Eh tapi sini, masuk dulu jangan ngobrol diluar" Ucap Qori sembari terkekeh.
"Dih, ngeles aja lo kayak keong" kata Englan sembari mengikuti Qori masuk ke tempat kosnya.
"Kok keong?"
"Bajaj kan udah biasa. Gue mau yang luar biasa." Diiringi tawa Englan.
"Dasar lo. Kok lo tau kos gue yang mana?" Tanya Qoriah saat mereka sudah duduk lesehan di tikar
"Tadi ketemu Yahya pas mau kesini, katanya habis bantuin lo beres-beres." Mendapat jawaban anggukan dari Qori.
"Bentar ya gue mau beli minum dibawah" pamit Qori.
"Gue ikutlah, masak temen sendiri ditinggalin"
"Entar kalo Yasmin dateng gimana?" Tanya Qori. Pasalnya temannya yang satu lagi berkata akan datang menyusul, ingin melihat-lihat tempat kosnya.
"Tinggal kabarin aja kita diwarung bawah"
"Yaudah, ayo" ajak Qori.
-----
Saat masih memilih jajanan, Englan bilang Yasmin sudah sampai didepan kosnya.
Mereka segera membayar jajanan dan bergegas menemui temannya."Qoriah, Englan." Ucap gadis dengan rambut sebahu itu.
"Assalamu'alaikum" ucap Englan.
"Wa'alaikumsalam. Iya lupa hehe" disertai cengiran gadis bernama lengkap Yasmin Wicaksono itu.
Mereka bertiga menuju ke kamar kos Qoriah, yang berada dilantai atas sehingga harus melewati tangga. Sesekali disapa oleh adik kelas mereka saat bepapasan.
Tempat kos Qoriah memang didominasi oleh anak satu sekolah dengannya mengingat jarak kosnya dengan sekolahan tidaklah jauh."Lumayan tempatnya buat lo yang ngekos sendiri" kata Yasmin saat mereka masuk kos Qoriah.
Mereka kini sudah duduk dengan Qoriah yang berada ditengah. Mereka bertiga berniat menonton film horor.
Sebenarnya Qoriah takut menonton film-film seperti itu, namun temannya ini memaksanya untuk nonton bareng."Astagfirullah" reflek Qori meraih bantal untuk menutupi mukanya saat tiba-tiba sosok hantu muncul pada film yang sedang mereka tonton.
"Allahumma baarik lana fiima rozaktana waqina 'adzabannar" suara berasal dari gadis yang sedang menutup mukanya dengan kedua telapak tangan. Sontak Qoriah dan Yasmin menoleh mendengar doa yang baru saja diucapkan oleh teman mereka.
Ngapa malah doa makan yak. Batin Yasmin
Nih orang satu ngapa malah baca doa mau makan.batin QoriKarena tak mendengar suara kaget dari kedua temannya, Englan menurunkan kedua telapak tangannya dan menemukan mereka menatapnya tidak percaya.
"Ngapa lo malah baca doa mau makan? Mau makan hantunya?"tanya Yasmin diiringi tawa menggelegar.
"Nih ya. Waktu gue sd gue pernah denger ustad ngomong, kalo ada hantu tuh baca doa yang kita bisa, nah gue bisanya doa mau makan" jelas Englan pada kedua temannya.
"Ya kagak gitu juga kali Englan" sontak kedua temannya berteriak padanya.
Yang dibalas dengan tawa dari Englan.-----
Hi!
Hello!
Tandain typo
See you next chapter🐘
KAMU SEDANG MEMBACA
Qoriah Uswatun Khasanah
Ficção GeralSaat realita dari ekspektasinya perlu dipertanyakan ditengah krisis kepercayaan diri. Start 3/9/20 Gajahkelabu