Cerita Tentang Hari Ini

16 2 0
                                    

Ini panjang banget loh
JANGAN LUPA VOTE +COMMENT!
AKU MEKSO POKOKE!  

Happy reading🐘

-----

"Mau ke mana nih? lo mau nyulik gue ya?, wah nggak bener nih anak" sewot Qori, saat mengetahui motornya berbelok arah memasuki gang kecil.

"Jangan suudzon lo. Mampir ngambil motor gue dulu ya" bantah Yahya.

"Siapa suruh nggak ngomong main belok aja, kan gue takut entar lo mau culik gue terus jual gue buat jadi budak yang kayak di Battleship Island"

"Nahkan, jangan parno deh lo. Mereka nggak bakal mau beli lo, disuruh-suruh juga bakalan ngebantah lo mah" pernyataan Yahya barusan sontak membuat Qoriah tertawa.

"Iya juga sih." Seiring percakapan usai, mereka sampai dibengkel tempat sepeda motor Yahya ditambal.

Menunggu Yahya mengambil motornya, Qoriah berniat membeli minuman di warung makan sebelah warnet yang bersebelahan dengan bengkel tersebut.

Qoriah segera kembali ke bengkel tersebut dengan berjalan lebih cepat, takut Yahya akan mencarinya karena tidak izin padanya.

"Dari mana lo?" tanya Yahya saat Qoriah kembali dengan membawa kresek hitam.

"Beli minum. Nih" ucap Qoriah sembari mengambil dan mengulurkan sebotol minuman dingin.

"Asik, makasih ya" Yahya yang langsung membukanya dan minum hingga setengah.

"Buset lo nggak minum berapa tahun di?" tanya Qoriah saat mengetahui cara minum temannya itu.

"Kelas gue tadi olahraga, capek banget gue" keluh Yahya.

"Minum tuh duduk, sunnah rosul" tegur Yahya saat melihat Qori akan minum sambil bediri.

"Iya pak ustad." Qoriah segera menuju sepeda motornya untuk duduk.

Dan akhirnya mereka pulang dengan motor masing-masing

Selepas melaksanakan sholat isya', menggunakan hoodie over size, Qoriah turun membawa mie instan dan telur untuk makan malamnya. Tempat kosnya memang menyediakan dapur bagi yang ingin memasak, dan berimbas biaya kos sedikit lebih mahal.

Qoriah memang sempat menolak untuk kos disini namun orang tuanya meyankinkannya bahwa mereka baik-baik saja dengan itu.

Karena saat ini adalah waktu makan malam jadi dapur memang ramai digunakan. Selagi menunggu Qoriah memainkan ponselnya, membalas beberapa pesan, termasuk pesan dari ayahnya.

Ayah dan ibunya memang bisa menggunakan ponsel namun hanya yang penting-penting saja.Mereka menanyakan apakah dirinya betah ngekos disini, yang tentu saja jawabannnya betah, selain tempatnya nyaman, serta teman-temannya kadang mengunjunginya.

Qori kini sudah berada di kamarnya. Iya, dia membawa mie instannya. Hari ini adalah malam minggu dan tugas sekolahnya tetap saja menumpuk.

Qoriah mengerjakan tugasnya sembari memakan mie instannya. Ponselnya tiba-tiba berbunyi, dilihatnya penelpon adalah temannya Falya.

"Assalamu'alaikum, ada apa Fal?"

"Wa'alaikumsalam. Lo udah ngerjain tugas ekonomi?" tanya Falya.

Qoriah Uswatun KhasanahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang