Cherry Blossom

16 2 0
                                    

Setelah menaiki kereta api selama hampir 30 menit lamanya. Akhirnya Syd sampai di tempat tujuan.

Baru aja ia menginjakkan kaki ke tanah, sudah terpampang dengan jelas dan luas pemandangan pohon cherry yang berjejer seperti sebuah hutan.

Apalagi ini bertepatan dengan bulan July. Bulan di mana buah cherry mulai masa panen di Inggris.

Tanpa pikir panjang, Syd segera berjalan-jalan di antara hamparan bunga cherry yang berguguran karena tersapu angin.

Dengan iseng, Syd menatap dengan seksama bunga cherry yang tak terlalu tinggi darinya.

Cantik, pikirnya.

"apa kau Syd?" tanya seseorang di dekat telinga Syd.

Syd yang terkejut segera menjauh sambil menyentuh telinganya yang terasa hangat karena hembusan nafas orang tersebut.

"pak Alex?" kini Syd balik bertanya bingung.

"oh? Apa kau sudah mengenal saya?" Alex kembali bertanya sambil berjalan mendekat ke arah Syd.

"y-ya... Bapak pernah mampir di cafe tempat saya kerja." jawab Syd alakadarnya sambil berjalan mundur dengan perlahan.

"bukankah itu sudah sangat lama? Kau memiliki ingatan yang baik." puji Alex sambil tersenyum ramah.

Yha gimana gue bisa lupa momen menyesakkan waktu itu huh! Dasar om-om mesum! Umpat Syd dalam hati kesal.

"mari saya antar untuk tour nya." ajak Alex sambil mempersilahkan Syd berjalan di sampingnya.

Syd yang sebenarnya masih radak kesal dengan om ini, mau gak mau ikut tour bareng dia. Dia bener-bener gak nyangka kalau yang punya kebun cherry segede negara ini tuh pak Alex yang waktu itu. Yang pegang-pegang pundak gebetannya seenak jidat! Mengingat momen itu lagi, Syd merasa hatinya panas. Hareudang!

Yha sebenernya gak heran juga kalo bapak ini yang punya kebun. Kemarin aja pas cuman mau mampir minum segelas kopi di cafe aja dandan an nya rapi bener kek mau ketemu Ratu Inggris. Mana kartu bank nya kartu rakyat sultan banget. Kalo diinget-inget lagi, Syd sebenarnya radak gemetar saat memegang kartu punya pak Alex waktu itu. Rasa-rasanya kalo tuh kartu lecet dikit bisa masuk penjara dia.

"oiya Syd, apa kau suka buah cherry?" tanya Alex memecah kesunyian.

"saya sebenarnya gak terlalu suka sih pak." jawab Syd jujur sambil memegang tengkuknya canggung.

"oh ya? Jujur aja, saya juga gak suka sama buah cherry."

Jawaban Alex membuat dahi Syd berkerut.

Lah... Sakit nih bapak, kalo gak suka cherry ngapain nanem pohon cherry sampe jadi hutan kek gini? Emang level sultan mah beda. Lagi-lagi Syd mengumpat dalam hati kesal.

"kalau gitu, kenapa bapak buat kebun cherry sebesar ini kalau bapak sendiri gak suka sama buahnya?" tanya Syd penasaran.

"karena dulu ada seseorang yang saya cintai, dan dia bilang dia sangat menyukai bunga cherry. Dia bilang, dia mau saya melamar dia di tengah hamparan jatuhnya bunga cherry. Sejak saat itu, saya menanam pohon cherry dengan uang hasil jerih payah saya sendiri dan menanam nya dengan tangan saya sendiri." Alex bercerita panjang lebar sambil menatap langit yang tertutupi pohon cherry.

Apanih? Kok malah curhat nih bapak? Tapi romentik juga nih om mesum, dia nanem pohon segini banyak pake tangannya sendiri. Beruntung banget sih tuh cewek yang dapetin nih om-om.

"ma-maaf pak, saya gak berniat untuk mengungkit masa lalu bapak." ucap Syd tak enak hati.

"tak masalah Syd, saya senang bisa menceritakan ini ke kamu." jawab Alex sambil menatap Syd dalam.

Syd yang di tatap merasa aneh dan canggung. Dia segera mengalihkan pandangan nya ke tempat lain.

"mari lanjut." ajak Alex sambil berjalan duluan di depan Syd.

Syd cuman mengekor di belakang Alex kek anak anjing. Dia mendengar dengan seksama penjelasan Alex yang begitu detail. Entah kenapa, Syd menjadi sangat tertarik dengan kebun cherry ini saat Alex yang menjadi tour guide nya.

Entah kenapa rasanya... Jadi begitu menyenangkan dan menenangkan.

"apa kamu mau mencoba untuk memetik buah cherry Syd?" tawar Alex sambil menyerahkan keranjang kepada Syd.

Syd mengambilnya tanpa ragu. Kemudian Alex dengan perlahan mengajarkan Syd bagaimana cara memetik cherry yang benar agar buahnya tidak rusak.

"kamu tinggal potong saja batang buahnya seperti ini, tapi jangan terlalu dekat dengan buahnya, agak sedikit keatas, iyak begitu." ucap Alex mengarahkan Syd.

"kau cepat belajar yha, saya suka." puji Alex sambil menepuk pucuk rambut Syd.

Entah kenapa Syd merasa tersipu.

Woy bangke! Gue kenapa dah?! Sadar Syd! Sadar!

Syd berusaha menyadarkan dirinya dengan menggelengkan kepalanya kuat-kuat. Setelah dia mendapatkan kesadaranya, dia segera kembali memetik buah cherry agar memiliki kesibukan.

***

Mmm... '-'

Cherry on TopTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang