prolog

39 6 2
                                    

Gadis itu menunggu...
menunggu kepastian seseorang yang telah memberikan kenyamanan bagi nya, seseorang yang membuat nya merasa menjadi orang yang paling bahagia karena di cintai.

"Maaf vit.. mungkin aku harus menjauh,tapi bukan berarti aku memutus pertemanan kita, aku akan menyapa meski itu tak menentu, maaf vit..aku yang menyebabkan pertemanan kita jadi seperti ini..maaf.." jawaban Gus kafa tentu saja sangat mengecewakan Vita.

Gadis itu sebenarnya telah menyadari bahwa ia tak pantas untuk di cintai... Di cintai oleh lelaki sempurna seperti seorang Gus kafa

Seketika semua kebahagiaan gadis itu lenyap, ia menyadari bahwa akhirnya ia hanya menjadi orang ketiga dalam kisah cinta nya.
    "Iya...tak apa...kalau njenengan memutuskan seperti itu, saya yakin kalau itu yang terbaik untuk kita" Vita mencoba menguatkan hatinya, hati yang terlanjur pecah berkeping keping.
Kisah yang tak pernah ia harapkan, sebenarnya ia hanya ingin memiliki seseorang untuk membagi kesedihan. seorang sahabat yang sangat ia butuhkan, tapi semua itu telah terkubur dalam perasaan.

"Terimakasih atas pengertiannya, maaf aku telah membuat air mata mu menetes malam ini.
Oh...ya...satu lagi, aku nggak akan melupakan perasaan ini, aku akan hargai semua perasaan yang muncul di kehidupan ku, tapi bagaimanapun aku akan tetap melakukan ini, karna keadaan. ya sudah vit..aku pamit.. assalamualaikum" ucapnya dengan mencoba tersenyum tegar.

"Waalaikumsalam..."

Ikhtiar Dua CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang