royyan hadaf

42 5 3
                                    

Suasana pondok Al basyiroh pada Jum'at sore itu ramai oleh para santriwati tahfidz, yang sedang melakukan sema'an qubro.

Seorang gadis tampak duduk di pinggiran aula ndalem dengan khusuk memurojaah hafalan.

"Sstt..sstt... hei...vit gimana?" Bisik salah seorang santri yang tiba-tiba muncul dan menggangu aktifitas muroja'ah gadis bernama Vita tersebut.
"Apasih bil...ngganggu aja, sana muroja'ah lagi sana" ia masih berusaha fokus dengan Al Qur'annya.

"Ehh..malah pura-pura ga paham, gimana hubungan mu sama aliff, aku tau ya..kamu tadi habis kabur ke warnet." seru gadis itu gemas, Vita pun menutup qur'an nya sebentar menghembuskan nafas kasar.
"Sebenarnya...Alif itu beneran sayang sama aku, tapi dia terlalu cuek..dia merasa chat atau tanya tanya kabar berlebihan itu gak perlu, dia merasa udah yakin dengan aku dan gak butuh hal kayak gitu" ucap Vita melampiaskan kekesalan nya terhadap Alif, ia benar-benar kesal dengan Alif karena sikapnya.

Vita memang tipe cewek selalu ingin di perhatikan, ia tak suka kalau tak bisa meluapkan rasa cinta dan perhatiannya kepada sang pujaan hati, lama lama ia pun bosan dan lelah karena merasa mencintai Alif sendirian.

"Ya udah lah vit... menurut ku kamu itu wanita paling beruntung se Al basyiroh, bahkan Ning Fika aja gak berhasil ngedapetin alif" ujar bilqies bangga.
Ia terdiam. Ya.. Fika.. gadis berparas manis dengan suara merdu itu juga mencintai Alif.. namun nyatanya malah Alif memilihnya yang jauh jika disamakan dengan seorang Fika.. Fika Amalia.

"Lagipula mungkin si Alif juga masih adaptasi sama kamu, sebelum inikan dia benar-benar gak memperdulikan soal cewek, kamu tau sendirikan yang ngejar ngejar Alif itu banyak, mulai kalangan Ning sampai santriwati bandel kayak kamu" tambah bilqies bersungut-sungut, ia ingin membesarkan hati vita.

"Tapi bill.. kamu tau sendirikan gimana perjuangan aku selama ini, bahkan cuma buat sekedar ngebuka chat nya aja aku harus petak umpet sama pengurus keamanan pondok, tadi aja aku udah hampir ketahuan.. " keluh vita menceritakan pengalaman kaburnya tadi pagi.

*****
Tadi pagi.....

"Hei..vit cepet sini!"bisik seorang santriwati yang mengintip gerbang pondok yang lumayan sepi.
Vita pun dengan cepat berlari menuju sumber suara,

kabur...
mereka sudah berkali kali melakukan ini dan jarang sekali gagal atau ketahuan.

"Gimana insya, kita jalan kayak biasa aja sampe depan toko buku, pura pura mau beli buku terus kabur pas keamanan pondok lagi nggak liat" ujar Vita menyusun rencana mantap.
Merekapun segera pergi dan melakukan siasat tersebut dengan baik, tapi...saat mau menyelinap masuk ke warnet yang ada di sebelah toko buku...

" hei! Mau kemana kalian!" Tiba tiba teriakan seorang keamanan pondok mengagetkan keduanya, mereka pun saling pandang dengan tatapan takut dan menuju ke sumber suara.

"Iya mbak? Kami mau membeli buku" ucap Vita berusaha menyelamatkan diri dari hukuman membersihkan kamar mandi dan jama'ah di belakang imam selama satu Minggu penuh.
Itu alasan paling konyol yang pernah ia buat karena sebenarnya ia telah melewati toko buku tersebut. Dan tentu saja keamanan pondok tersebut tak percaya

"Gak usah! Kembali sekarang!" Ucap keamanan tersebut garang, merekapun melewati dengan menunduk ketakutan.

"Vit..gagal dong kita ke warnet nya.." ucap insya kecewa.
"Belum..kita lewati gang depan itu, lalu mengambil jalan berputar untuk menghindari keamanan" ucap Vita yakin, ia sudah ada di luar gerbang, ia tak ingin membuang kesempatan yang sangat bagus ini.
Akhirnya mereka pun sampai ke warnet tanpa ketahuan dan bisa kembali dengan selamat menggunakan cara yang sama.

*****

Vita kembali ke kamar setelah selesai sema'an qubro. Tiba tiba ia mengingat seseorang yang tadi menyapa nya lewat Facebook, " Gus royyan hadaf" gumamnya lirih sambil tersenyum senyum sendiri, ia tau betul kalau yang mengajaknya berkenalan tadi tak lain adalah Gus yang menjadi idaman santriwati bahkan Ning yang ada di yayasan Nurul ulum.

"Ehh...kamu kenapa vit... Kok senyum senyum kayak orang ketempelan"ucap insya bergidik ngeri. Senyum Vita bertambah lebar saat disapa oleh insya.

" sya! Kamu tau Gus royyan kan?" Tanya Vita memancing percakapan.
"Ya pastilahhh! Siapa yang gak kenal idola seantero yayasan Nurul ulum, ehh emang kenapa tiba tiba nanya??"ucap insya penasaran.

"Tau nggak Gus royyan ngajak aku kenalan!"ucap Vita kegirangan.

"Tapi vit...mana mungkin lahh...Gus royyan ngajak kamu kenalan, atau mungkin...hati hati vit..mungkin kamu bakalan jadi korban PHP nya dia, aku tau betul selera nya Gus royyan itu kayak gimana" ujar insya memperingati.
Tapi Vita tak mempedulikan hal itu, ia yakin kalau Gus royyan akan lebih perhatian kepadanya ketimbang Alif yang cuek itu.

"Ehh...enak aja! Kamu pikir aku gak cantik apa! Aku tuh gak kalah cantik sama mantan mantan nya Gus royyan! Bahkan mereka yang kalah cantik dari aku" balas Vita meninpali dengan penuh percaya diri, sembari menyikut lengan insya geram, kenapa juga insya tak mendukung nya yang sedang berbunga-bunga.

"Iya..iyaa..tapi maksud ku itu yang di incar Gus royyan itu yang sekelas ning gitu loh, yang gak cuma cantik tapi perfect." Insya memberi penjelasan sambil balas mendorong bahu vita dan tersenyum menang.
Merekapun terus bercanda dan mengobrol ria hingga suara bel kegiatan JTQ (jamiah Tahfidzil Qur'an) lantang.

"Sya! Sana tuh... Dah di bel" ujar Vita mengingatkan, insya memang bukan santriwati tahfidz, ia wajib mengikuti JTQ,program untuk non tahfidz.
Insya pun segera bergegas meninggalkan Vita sendirian, Vita kembali memikirkan Gus royyan, sampai ketiga temannya kembali mengajaknya mengobrol.

"Vitaa~ lagi mikirin apa sih..kok serius banget gitu keliatan nya" ucap salah satu dari mereka.

"Apaan sih kamu ini Wardah? Orang gak lagi mikir Apa apa kok" sangkal Vita.

"Bohong ah bohong...itu lohh di cariin Umar, Sampe dia rela menunggu sekian lamaa aku menunggu~" jawab bilqies sambil tersenyum dan menambah irama pada kata kata nya bak penyanyi dangdut.

"Ogah banget sih sama Umar!" Timpal Vita mengingkari.

"Kurang apa sih Abang Umar yang perfect itu Vita? ... udah gus, ketua sigap(keamanan yayasan Nurul ulum) tinggi ganteng lagi" ucap Wardah yang sudah seperti salles yang profesional.

"Ganteng gundulmu!..."Vita balas menolak tawaran Wardah, seperti nya Wardah harus lebih banyak belajar bisnis lagi.

"Ehh...dibilangin ganteng gak percaya, wajah nya aja udah kayak habib habib gitu, mancung ke Arab araban" Bilqies ikut menimpali.

"Daripada umar, mending aku sama royyan hadaf" ujar Vita sambil tersenyum senyum, spontan mereka kaget dan menjawab secara bersamaan.

"Haah?!!"
Wardah dan bilqies pun tertawa.
"Anda mimpi?? Biar aku bangunin dulu ya?" Ucap Wardah tak percaya.
"Kesambet darimana nih anak?" Bilqies menimpali.

"Ehh....enak aja bilang aku kesambet! Gus royyan sendiri kok yang nyapa dan ngajak aku kenalan di instagram" ucap Vita sambil cemberut, ia tak menyangka kalau tak ada yang percaya Gus royyan benar benar mengajaknya kenalan.

"Masa sih? Seorang Gus royyan hadaf?"teman teman Vita masih membelalak tak percaya.

"Iya! Nanti aku buktikan deh kalo ngenet" ucap Vita meyakinkan Wardah dan bilqies.

Ikhtiar Dua CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang