senyum manis Gus kafa.

27 3 0
                                    

"Alfaatihah" akhir do'a bunyai yang selesai memimpin wiridan ba'da magrib.
Para santri mulai maju dan menyalami tangan bunyai dan bubar setelahnya.

   Vita, Wardah dan bilqies turun menuju lantai 1 untuk setoran setelah jamaah Maghrib di mushola yang terletak di lantai 2, tepat nya di depan ndalem dan langsung di semak oleh Abah yai dengan satir yang mengelilingi beliau.
    Akhlak santri sangat di jaga ketat di Al basyiroh, bahkan kepada sang Abah yai sendiri.

Nampaknya Abah yai belum rawuh untuk menyemak hafalan para santriwati, akhirnya para santriwati duduk duduk di teras ndalem sambil berbincang bincang, termasuk Vita duduk di kursi yang biasanya di sediakan untuk tamu tamu.

Tapi ketenangan mereka mendadak heboh karena terdapat tiga pemuda dari pondok Al hidayah yang Melintas di depan ndalem.

"Lihat itu Umar! Umar!"teriak salah seorang santriwati heboh, lelaki berperawakan seperti orang Arab itu tak melirik sedikit pun kepada gadis yang sedari tadi heboh.
   Lelaki itu tak sengaja melirik ke arah vita, ia tersenyum senang, serasa dia tepat sekali melakukan tindakan itu.

"Ganteng ya..andai aku jodohnya" beberapa santriwati saling bisik

"Iya ..udah lama aku ngechat dia, tapi gak pernah di bales" beberapa dari mereka menimpali

"Iya .. ig dan FB ku pun gak pernah di follback" dan yang lain geram menceritakan kisah dengan Umar yang selalu cuek dan tak berhasil di dekati.

Vita menahan senyum, kedua temannya pun serempak kompak menggoda dan menjaili nya.

"Ehhmm... Kenapa vit kok nahan senyum... mereka lucu ya buat kamu?" Ledek wardah.

"Apanya coba.. yang di harepin.. wkwk.. gk Ada enak enaknya tuh di respon sama Umar.. biasa aja!"Vita manyun.

"Iyaa.. yang di pilih Umar malah nolak dia mentah mentah, bener bener ga sadar dia kalo dia udah beruntung banget di tembak Umar" bilqies menjawab telak.

"Beruntung beruntung.. apanya yg beruntung.. bikin enek iya!"jawab Vita sebel.

"Eh.. kalian kenal sama dua cowok yang samping Umar tadi nggak?"tanyanya sambil tertawa berlebihan.
Bilqies dan Wardah saling pandang.

"Emang siapa tadi yang bareng umar?" Tanya bilqies bingung.

"Itu asror sama Khoir, mereka bertiga udah pernah nembak aku tau ngk? Haha.. lucu ngk sih..." Vita menjawab dengan tawa mengejek.

"Iya iya... Percaya.. artis nya Al basyiroh mah.. siapa yang nggak sukaaaaa" jawab bilqies dan wardah bersamaan. Mereka pun tertawa bersama, hingga...

Kini di depan ndalem sudah terparkir mobil Honda jazz berwarna putih, tentu saja sekarang mereka (para santriwati tahfidz) heboh penasaran siapa yang bertamu malam malam begini.
   Terdengar suara bedebum pintu mobil yang terbuka dan disusul suara langkah kaki menuju ndalem,
Seseorang yang sangat familiar.. wajah yang tampan berwibawa ..kini ia tak sengaja menatap ke arah Vita, ia agak kaget, namun sedetik kemudian ia tersenyum manis ke arah Vita, Vita pun tersentak kaget. senyum yang menurut vita sulit di artikan dan membingungkan.
   Sedangkan chumairoh sudah Heboh duluan menarik narik lengan teman di sebelah nya. Begitu pula dengan seluruh santriwati yang ada di situ, masih tercengang dengan kehadiran nya yang tiba tiba.
Gus kafa! Ya.. dialah orang yang datang dengan menimbulkan kekagetan bagi para santriWati tahfidz Al basyiroh.

Kebetulan yang sangat menyelamatkan situasi canggung yang dialami Vita, Abah yai membuka pintu dan kaget melihat Gus kafa, tapi sejenak beliau tersenyum hangat

Ikhtiar Dua CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang