Part 1

10K 286 14
                                    

"Argh... ini hari pertama sebagai mahasiswa, aku malas", Mark terus mengeluh dari tadi malam. Khawatir karna ini hari pertamanya. Sebenernya Ia tidak perlu khawatir, Ia selalu memiliki banyak teman karena dia kaya. Banyak yang ingin berteman dengannya, hanya saja Mark lebih memilih dalam urusan teman agar dia tidak dimanfaatkan.

Hidup sendiri sedikit melelahkan, penuh tanggung jawab. Mark rela datang jauh dari Canada ke Korea demi kuliah.

"Oh no! dimana kunci mobil ku? Mark Lee bodoh", Mark menyebut dirinya sendiri bodoh. Setelah dia mencari, akhirnya ditemukan. Mobilnya Mark apa? Tentu saja mobil sport yang harganya miliaran.

Mark langsung bergegas ke kampusnya. Wow, Mark Lee menjadi pusat perhatian karena mobilnya. Mark tidak terlalu peduli dengan popularitas, selama dia punya teman yang tulus 1 atau 2 orang, bagi dia sudah cukup.

Mark masuk ke dalam gedung, sebelum kelas dimulai dia pergi ke toilet.
"Hey! nama mu siapa?", kata seseorang.
"Nama ku? Mark, Mark Lee", jawab Mark.
"Woah, kamu bukan orang Korea? keren!"
"Oh maaf, nama ku Jeno hehehe"

Ternyata orang tersebut Jeno. Ternyata Mark dan Jeno satu kelas. Mark menceritakan tentang hidupnya mulai dari asal negara, tempat tinggal, dan banyak lagi sambil berjalan menuju kelas.

"Ngomong-ngomong Mark, aku ingin memberitahu mu sesuatu", kata Jeno

"Apa?", tanya Mark

"Kita harus berhati-hati dengan seseorang, agar hidup perkuliahan kita tenang", kata Jeno

"Hah? Siapa?", tanya Mark

"Lihat ke arah belakang tetepi perlahan lahan, secara alami", kata Jeno

saat Mark melihat ke arah belakang, dia terkejut.

yang dilihatnya adalah

"Kang Daniel?", tanya Mark

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kang Daniel?", tanya Mark

"WOAH, BENAR! KAU TAU DARI MANA? KAU MENGENALNYA?!"

"Ah tidak, hanya saja aku tau karena dia anaknya teman ayahku", jawab Mark.

"Woah keren! ya tapi kita harus berhati hati, dia sangat agresif", kata Jeno.

"Ya tenang saja", jawab Mark.

Mereka langsung bergegas ke kelas dan memulai kelas pertama mereka.

kelas sudah selesai

"Mark, aku harus pergi mengurus sesuatu, apa kamu tidak apa-apa makan sendirian?", tanya Jeno

"Tentu saja bodoh, aku bukan anak kecil", jawab Mark dengan muka kesal.

Akhirnya Jeno dan Mark berpisah. Mark menuju ke kantin dan makan sendirian.
---------‐-------------‐-----------------------------------

"Hey! apa gua boleh duduk disini?", tanya seseorang.

"Ya boleh sila-", Mark berhenti berbicara karena dia terkejut yang ingin duduk dengannya adalah Kang Daniel.

"Sepertinya tidak asing muka lu", kata Daniel dengan muka juteknya.

"Ayah kita berteman bodoh, dan lu pernah ke rumah gua dengan ayah lu", kata Mark dengan senga.

Mark memiliki rumah di Korea, yang ditempati sendirian saat ini, karena orangtuanya tetap di Kanada. Orangtua Mark Lee sering ke Korea dan biasanya saat di Korea, ayahnya Daniel datang ke rumahnya.

Daniel kesal mendengar ucapannya yang senga, Daniel merasa tidak dihormati. Daniel lebih tua dari Mark, bisa-bisanya Mark seperti itu.

Daniel menarik tangan Mark dengan kasar. Mark dibawa ke tangga darurat.
"Hey! Lepaskan! Sakit!", seru Mark.

"Gua lebih tua dari lu, bisa bisanya lu jawab songong ke gua!", bentak Daniel.

Mark merasa kesakitan. Mark terlihat biasa saja, namun sebenarnya dia memiliki hati yang lemah lembut sehingga dia mudah menangis bila dibentak.

"Hiks..."

"Kenapa lu nangis?!", kata Daniel dengan panik.

"Sa..sakit", jawab Mark

Daniel sebenarnya sudah mengetahui tentang Mark Lee, yang tadi itu hanya basa basi. Daniel ada rasa ketertarikan kepada Mark Lee semenjak bertemu di rumahnya Mark, namun dia pura pura jutek.

Melihat Mark seperti itu membuat Daniel gemas. Daniel tidak dapat menahannya, Ia pun mencium Mark Lee.

Mark Lee terkejut, namun Ia juga menyukainya. Mereka saling membalas ciuman dengan lidah mereka.

"Mmhhmmn....", desah Mark Lee

"Huh, Mark maafkan aku tadi membentak mu. Jangan menangis, kamu terlihat menggemaskan, aku tidak bisa menahannya.", kata Daniel

Mereka melanjutkan ciuman mereka di tangga darurat.

Penis Daniel mulai mengeras. Mark Lee merasakan penis Daniel sudah mengeras, akhirnya Mark berlutut dan membuka celana Daniel.

Wow besar sekali. Benar- benar besar berurat dan bersih. Mark langsung memasukan ke mulutnya.




LANJUT DI PART 2

There is no way you don't know why [KANG DANIEL X MARK LEE] | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang