Senyummu tampak jelas
Meminta tolong dengan tatapan memelas
Kusambut pelan uluran tanganmu
Terasa damai dari nadimu
Hatiku bergejolak saat kusentuh kulitmu
Kuukirkan wajahmu di indahnya cakrawala senja sore ini
Kubiaskan suaramu dalam alunan denting suara angin
Kubiarkan bayangmu bersemayam di dalam anganku
Berharap sang waktu tak berjalanHarapku kau tak melepaskan genggaman
Kuingin menarik uluranmu sekali lagi
Hingga perasaan itu muncul kembali
Ketika hembusan angin meniup tubuhku
Gelapnya malam berselimut awan bertabur bintang
Menggantikan siang yang berpasrahkan diri menyerah untuk pulang
Kuharap dapat melihat wajah dan mendengar suaramu tuk terakhir kali
Sebelum kututup malam ini dengan mimpi
Sebelum kututup malam dengan sunyiCurup, 22 Agustus 2020.
=========≠======================≠============
Note:
Terima kasih sudah mulai membaca antologi puisi ini. Tolong jangan dihujat ya readers, penulis hanya berbagi kata rasa saja. Penulis sadar bahwa karya di atas tidak terlalu sempurna, tapi tetap ditulis pakai hati kok hehe :v.
Tidak ada gading yang tak retak. Dan manusia tiada yang sempurna. Antologi ini akan terus menjadi revisi entah sampai kapan waktunya.Masih banyak kata majas dan diksi yang tidak beraturan. Selamat membaca semoga kalian semua suka.
Akan ada 65 part kedepan yang dapat dibaca, semoga kalian suka ya readers.
Kata Rasa, Start.
KAMU SEDANG MEMBACA
KATA RASA [Antologi Puisi]☑️
PoetryHakikat Kata Rasa. "Biarkan kata itu mengambang di antara kalimat-kalimat lainnya. Ia akan bersemayam pada syair puisi nan indah, hingga akan tenggelam di bisikan kata rasa yang sesungguhnya."