Ch. 6 Perempuan VS Laki-laki

1.6K 181 7
                                    

Selamat membaca...

"Kuchiyose no jutsu!"

Tanah yang diinjak oleh kami tiba-tiba saja beterbangan karena ada hembusan angin yang kuat setelah seseorang merapalkan jutsu itu.

Setelah tanah yang bertebaran itu sudah menghilang. Terlihat seekor kodok besar serta seseorang yang memanggil kodok tersebut sedang berdiri di punggung sang kodok.

Atraksi itu membuat kami semua yang melihat bertepuk tangan. Bahkan Shino-sensei pun ikut bertepuk tangan. Shino-sensei yang sedari tadi di pinggir lapangan mulai berjalan ke arah kami dan berhenti di depan kami-tepat disamping kodok.

"Kalau soal menggunakan Kuchiyo no jutsu, Sarutobi Konohamaru memang ahlinya. Itu karena dia adalah cucu dari dari Hokage ketiga. Ninja jenius yang merupakan kebanggaan desa konoha," jelas Shino-sensei pada kami.

Sosok yang berdiri di punggung kodok adalah Konohamaru. Ialah yang akan menjadi kapten tim dari Boruto, nantinya. Konohamaru sangat berbeda saat sudah besar. Dia tampan sekali, dibandingkan saat kecilnya yang suka adu jurus ero dengan Naruto. Lihatlah sekarang ia tinggi dan badannya yang kekar, mungkin kalau dipeluk olehnya pasti.... Maaf saja kalau menyangkut pria tampan, aku suka berada di garis depan.

"Demi Konohamaru-san, aku siap pergi kemana saja!" ucap kodok besar itu.

Murid-murid yang melihatnya berdecak kagum dengan mata yang berbinar-binar.

"Seperti biasa, terima kasih ya Gamagoro!" ucap Konohamaru sebelum melompat turun dari atas punggung kodok yang mempunyai nama itu.

Kodok-Gamagoro-itu menghilang dari hadapan kami. Kami sekali lagi bertepuk tangan.

"Kalau ada yang ingin bertanya. Silahkan-"

"Baik, sensei!"

"Sensei! Sensei!"

Perkataan Shino-sensei terhenti karena anak-anak perempuan berlari ke arah Konohamaru. Dan sekarang ia terlihat kepayahan menghadapi tingkah murid-murid perempuan.

"Konohamaru-sensei, tolong ajari kami."

"Tolong tandan tangani kunaiku."

Aku tertawa pelan melihat ekspresi sensei. "Konohamaru-sensei ternyata populer juga, ya?"

Boruto yang mendengar ucapanku juga tertawa. "Hahaha... Kenapa kau malu-malu begitu, Konohamaru-niichan?" dengan ekspresi menyebalkannya muncul di raut wajahnya. Dan jangan lupa nada bicaranya yang terkesan mengejek.

Konohamaru yang mendengarnya seketika memasang wajah garang. "Jangan menjelek-jelekkan orang dewasa! Dan juga jangan panggilku 'Kak' kalau disini panggil aku 'Sensei'!"

"Kalau kamu masih memasang wajah sepertimu mana mungkin mau." Boruto masih saja meledek.

Aku berjalan mundur satu langkah. Karena mendadak anak-anak perempuan yang tadi mengelilingi Konohamaru menyerbu Boruto sambil menatap tajam.

"Hei, jaga bicaramu saat berbicara dengan sensei!"

"Ya, bicaramu terlalu kasual terhadapnya!"

Boruto mengangkat kedua tangannya sambil dahi yang mengeluarkan keringat. "Bukan itu maksudku!"

Chou-chou berjalan menghampiri Boruto dan berdiri disampingnya. "Laki-laki yang tidak punya harga diri itu benar-benar memalukan."

Boruto nampak semakin panik. "Sudah kubilang, kalian semua salah paham."

"Yah, kalau soal tampang dan penampilan. Kau emang kalah. Jadi, aku tidak kaget kalau kau iri pada sensei," ujar Chou-chou sambil memasang senyum miring.

Into the Boruto's World (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang