Ch. 7 Murid Pindahan

1.4K 164 15
                                    

Jalani saja hidupmu saat ini

Nikmatilah alur ceritanya

Niscaya kau akan mendapatkan apa yang kau inginkan

Namun satu hal yang harus diingat

Jangan sampai kau ketahuan

Kalau kau bukan berasal dari dunia ini

Jangan menentang

Jangan...

Aku sontak membuka lebar mataku. Membangkitkan tubuhku yang sedari tadi terbaring nyaman di kasur. Menatap kosong ke depan dengan segala pikiran yang penuh dengan kebingungan. Aku mendengar lagi suara itu. Suara yang muncul pertama kali di mimpiku ketika aku berada di rumah ini.

Apa itu semacam peringatan? Apakah ini nyata atau tidak? ingin percaya tapi ini tidak wajar. Aku seolah-olah seperti hidup dalam sebuah game saja. Seperti tokoh anime yang bisa masuk dalam kehidupan di sebuah game karena alat khusus. Atau... jangan-jangan aku sebenarnya mengalami hal tersebut?

Ck.. pemikiran bodoh. Sadarkan dirimu!

Aku membuang napas kasar. Dan menenangkan pikiranku. Mungkin sebaiknya aku mengikuti ucapan dari suara misterius itu. suara itu juga mengucapkan kalau aku menikmati kehidupan di sini, aku akan mendapatkan apa yang ku inginkan bukan?

Aku menepuk pipiku pelan. Berusaha menyemangati diriku. Dan dari mulai sekarang aku akan menikmati kehidupan disini. Tanpa orang-orang tahu siapa aku sebenarnya.

Menengok ke arah jam dinding. Waktu telah menunjukkan pukul enam pagi. Sudah saatnya aku harus mandi dan bersiap untuk pergi ke Akademi. Sesudah melakukan rutinitas pagi seperti biasa. Aku dan Boruto berjalan menuju Akademi. Di persimpangan jalan kami bertemu dengan Shikadai dan Iwabe. Kami berempat memutuskan untuk pergi bersama. Namun ketika sampai di jembatan, langkah kaki terpaksa berhenti karena melihat warga-warga berteriak histeris dan panik akibat oleh seorang pria yang nampak mengamuk.

"Orang-orang brengsek di Akademi itu takkan mengerti siapa diriku sebenarnya! Akan aku butikkan betapa kuatnya diriku!" ujar pria yang mengamuk itu sambil melemparkan jurus api ke semua arah. Menakuti semua warga yang berada di sekitarnya.

Aku menajamkan mataku ke arahnya, dan melihat pria itu juga ternyata di selimuti chakra jahat lagi.

"Dasar, pagi-pagi begini sudah ada keributan saja," keluh Shikadai, menatap datar pada pria itu.

"Siapa dia? Dia mengingatkanku denganmu, Iwabe," sahut Boruto dengan senyum miringnya.

Iwabe menatap kesal karena ucapan Boruto. "Oi oi oi!"

Pria yang mengamuk itu menghentikan aksinya. Dan memutar badannya menghadap kami. "Oh, ternyata ada Iwabe-san, ya? kudengar kalau kau mulai berubah setelah kalah dari bocah itu." sambil menunjuk Boruto.

Iwabe berjalan mendekat pinggir pagar jembatan. "Hah, diamlah. Kau saja tidak pernah mengalahkanku."

"Apa?! Aku berbeda dengan diriku yang sebelumnya!" pekik pria berambut jabrik tersebut. kemudian ia melemparkan jurus apinya pada kami.

Kami berempat melompat untuk menghindar dari serangannya. Lalu kami mendarat di hadapan pria tersebut.

"Sudah, biarkan saja. Orang-orang dewasa akan mengurusnya nanti," ucap Shikadai disampingku pada Boruto. Mencegah agar Boruto tidak melakukan hal yang gegabah lagi.

Namun, nyatanya tidak. Boruto malah berlari menghampiri pria itu.

"Hoi, Boruto!" panggil Shikadai, yang tentu saja diabaikan oleh orang yang dipanggilnya.

Into the Boruto's World (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang