Ahjussi [ Hiatus ]

Bab 18

Hi, apa kabar? Sebelum baca jangan lupa pencet bintangnya, ya!

Happy reading ❤

• • • •

“ASTAGA MATAKU!”

Lumatan itu berhenti, berganti dengan tatapan canggung dari masing-masing pemilik bibir itu. Keduanya kompak melirik ke arah Beomgyu yang berdiri kaku sambil menutup mulutnya.

Wonyoung malu sekali, apalagi adegan tadi disaksikan oleh Beomgyu dengan reaksi berlebihannya. Gadis itu pun tanpa pamit langsung berlari ke atas, berniat menyembunyikan dirinya.

Junwoo yang melihat itu tentu saja berdecak, lalu menatap Beomgyu dengan kesal. “Kenapa kau pulang?” tanyanya heran.

Beomgyu mengangkat kedua bahunya. “Acaranya membosankan,” sahutnya santai. “Bukankah istrimu sakit? Kenapa tadi dia terlihat baik-baik saja?”

Kemudian pemuda itu melangkah mendekati meja, tempat di mana sesuatu yang menggiurkan diletakkan.

“Ah, ternyata istrimu itu merencanakan kejutan, ya ...” Beomgyu mengangguk-angguk. “Hyung, kue ini kelihatan lezat---”

Belum sempat Beomgyu menyelesaikan ucapannya, kue yang dimaksud lebih dulu diambil oleh Junwoo.

Pria itu melotot ke arah Beomgyu. “Ini milikku,” ucapnya tegas.

“Ah, Hyung! Kau ini pelit sekali! Aku hanya ingin minta sedikit!”

Junwoo menjauhkan kue itu dari Beomgyu, lalu dengan tenang melenggang ke kamar. Meninggalkan Beomgyu yang menahan kesal.

“Awas kau, Hyung!”

• • • 🕊 • • •

Wonyoung menyembunyikan dirinya di balik selimut, terlalu malu untuk menunjukkan wajahnya. Sudah sekitar sepuluh menit ia diam begitu, sampai tiba-tiba ada suara langkah kaki, disusul suara derit pintu yang dibuka.

Refleks Wonyoung mengeratkan pelukannya pada guling yang sedari tadi ia peluk. Ia masih malu walau hanya menemui Junwoo.

Melihat Wonyoung yang meringkuk di dalam selimut membuat Junwoo menghela napas. Ia sangat tahu perasaan gadis itu, karena ia pun juga merasakannya. Malu tak tertahankan.

Pria itu meletakkan kue yang tadi ia bawa ke meja kosong di kamarnya. Kemudian Junwoo masuk ke kamar mandi untuk sekadar membersihkan diri sebelum tidur.

Lima menit setelahnya, pria itu keluar sudah dengan baju tidur. Kakinya melangkah mendekati ranjang, di mana masih ada Wonyoung yang meringkuk di balik selimut. Bahkan posisinya tidak berubah sedikitpun.

Junwoo sempat menghela napas sebelum menarik selimut itu, sehingga tampaklah Wonyoung yang sudah pulas. Sepertinya gadis ini ketiduran. Hal itu membuat Junwoo tidak bisa menahan senyum.

Perlahan tangan pria itu mendarat di kening Wonyoung, mengusap butiran keringat yang tercipta karena kepanasan di balik selimut. Dan di detik itu juga Junwoo menyadari bahwa Wonyoung belum ganti baju. Pasti ia merasa tidak nyaman masih memakai gaun.