Prolog

62 7 2
                                    

CALL ME BOCA👶

THIS IS MY FIRST STORY.

maaf apabila ada kesamaan nama tokoh, letak kejadian dan peristiwa.
ini murni khayalan aku.

🌻🌻🌻

Aksa mengendarai motornya dengan kecepatan rata-rata, tujuannya untuk pulang ia urungkan kala melihat anak gadis kecil duduk dipinggir jalan menangisi lolipop nya yang jatuh  kotor terkena tanah.

Menuruni motor. Aksa menghampiri anak itu.
"Dek..? Kamu kenapa?" Tanyanya.

Anak gadis itu mendongak "hikss...l-lo-i...hikss..ja-jatuh" rambut acak-acakan, muka kumel, dan hidung yang merah Aksa temukan pada raut anak itu.

HANYA KARNA LOLIPOP?

"Mau kakak beli'in?" Tawar Aksa kasihan.

Tangisan anak gadis itu berhenti seketika. Matanya berbinar bahagia. "Beneran? Kakak mau beli'in Ira permen?"

Aksa mengangguk. Meraih tangan gadis itu menggiring nya duduk di bangku taman.

"Duduk disini" titahnya. "Nama kamu siapa?" Tanya Aksa.

"Nama aku Aira kakak panggil Ira ya? Aku kelas 10 sma" gadis itu menunjukan semua jarinya.

"HAH?" Aksa melongo dengan apa yang Ira bilang, perembuat yang ia anggap anak kecil ternyata sudah sma? Bahkan sepertinya sudah mengalami masa puber.
Tapi sungguh Ira lebih terlihat seperti anak sd kelas 6.

"Kakak kenapa?" Tanya Ira.

Sadar. Aksa langsung me-nyeting wajahnya kembali biasa. "Umur?"

"enam belas tahun"

Aksa tersenyum simpul. 'Setahun lagi dapet ktp tapi kelakuan kayak bocah. Imut' batinnya.

"lo tunggu disini. Jangan kabur gue beli dulu"
Ya Aksa akan memanggil lo-gue pada orang yg usia nya tidak beda jauh dengan diri.

Ira mengangguk. Tidak peduli pada perubahan panggilan yang dilontarkan Aksa toh sudah biasa teman kelasnya juga sering bilang itu. Hanya Ira memang lebih nyaman memanggil nama.

Muka Aira sumbringah kala Aksa datang membawa dua permen loli.

"Yeayyy...makasih" Ira meloncat-loncat gembira. Saat tangan ingin meraih loli tersebut Aksa langsung mengangkat tinggi-tinggi tak bisa Aira gapai.

"Ishh...kok dijauh itukan buat Ira" rengeknya.

"Mau banget permennya?" Jahil Aksa.

"IYALAH JELAS MAU!"

Aksa kaget. "Dih bocil ngegas" gumamnya.

Aira terduduk kembali dikursi wajahnya kembali lesu. "Itu loli-nya sini'in, kasih ke Ira" katanya sambil menunjuk nunjuk permen ditangan Aksa.

Sungguh Aksa ingin tertawa melihat tinggah gadis di depan. Tapi ia berhasil menguasai raut datar. "Ada syarat"

"Apa?" Tanya Ira.

"Jadi pacar gue!"

"Oke Ira mau!" Jawabnya enteng. 'Pacar itu apa?' Monolog Ira dalam hati. Ia setuju saja demi dua permen loli favoritnya.

Aksa langsung menyerahkan dua lolipop itu pada Ira. "Nih...inget! lo Pacar gue sekarang!"

"Kalo pacaran emang boleh gandeng?"

"Boleh"

"Boleh peluk?"

"Boleh"

"Boleh cium?"

"Bikin anak juga boleh!"

***

Tolong tinggalkan jejak dengan cara vote dan comment follow juga kalo bisa wkwk..

Maklumin ya...
Ini cerita pertama ku.
Maklum aja kalo jelek.

Kalo kalian suka aku bakal next.
Dan sering update.


AIRAKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang