Conscience || Page 7

244 60 55
                                    

HAPPY READING♡♡♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING


"Ikuti suara hatimu, maka kau akan menuai kebaikan."

Kalimat tersebut terus menggema di dalam benak Sohyun. Untaian kata yang telah berhasil menyihir dirinya sejak tujuh belas tahun lalu, terlontar dari mulut seorang anak laki-laki yang menghilang setelah mereka mengucapkan sebuah janji konyol—yang sampai saat ini masih dipegang teguh oleh Sohyun.

Barangkali Sohyun berpikir jika keputusannya untuk pergi merantau ke Seoul akan berjalan mulus. Namun kenyataannya, ia hanya bisa menghela napas berat tatkala mengingat rentetan kejadian atau lebih tepatnya kesialan yang telah mewarnai perjuangannya selama sembilan hari berada di Seoul.

Memandang sepucuk surat dalam genggamannya, Sohyun menarik napas dalam lalu mengembuskannya kasar. Ia baru saja membuat surat pengunduran diri dan berniat memberikannya kepada Jungwoo pagi ini.

Setelah kembali membuat pria berusia tiga puluh tahun itu naik darah lantaran dirinya yang tidak berhasil menemukan dan membawa Taehyung kembali ke agensi, Sohyun memutuskan untuk mengakhiri impiannya bekerja dan menetap di Seoul. Siang ini dia akan kembali ke Busan bersama kegagalannya.

"Seokjin oppa pasti akan menceramahiku bila mengetahui semua ini," kata Sohyun setelah menuruni anak tangga terakhir.

Kini dia telah berada di ruang keluarga kediaman Yoongi. Sepi, hanya Sohyun seorang yang berada di ruangan bernuansa monokrom tersebut. Terlihat elegan, modern, dan cozy.

Bicara soal Yoongi, pria berkulit seputih gading tersebut belum terlihat batang hidungnya sejak peristiwa menghilangnya Taehyung. Apakah Yoongi sedang mencari keberadaan adik tirinya itu?. Entahlah. Sohyun sendiri tidak mengetahuinya, apalagi menanyakannya langsung kepada pria berusia tiga puluh tahun tersebut. Tentulah dia tidak akan berani.

Meskipun mereka tinggal dalam satu atap, tetapi keduanya sangat jarang bertemu, apalagi berbincang. Sudah dua malam Yoongi tidak pulang ke rumahnya. Pekerjaan dan tingkah luar biasa adik tirinya itu membuat pria bermarga Min tersebut lebih memilih untuk menginap di apartemennya yang berada di distrik Gangnam. Lebih dekat dari kantornya.

"Lihat saja. Aku akan menghajarmu jika bertemu denganmu sebelum kembali ke Busan, Kim Taehyung!" ujar Sohyun merasa kesal.

Ia sedang berdiri memandang sebuah pigura berukuran besar yang menghadap ke arah tangga menuju lantai dua. Sebuah foto keluarga, di mana Yoongi dan Taehyung berpose berdiri mengapit kedua orang tua mereka—yang berpose duduk dan saling menggenggam tangan satu sama lain. Keempatnya tampak tersenyum bahagia di foto tersebut.

"Kenapa Tuan Yoongi memiliki adik yang sangat menyebalkan seperti dirimu, Kim Taehyung?"

Sohyun mengacungkan tinju di udara, mengarahkannya tepat ke sosok Taehyung dalam foto keluarga di depannya. Tetiba suara dehaman dari arah ruang tamu mengagetkannya. Sesosok pria bertubuh jangkung dan berpakaian formal sedang berdiri menatapnya. Jung Jaehyun, orang kepercayaan Yoongi itu tersenyum tipis setelah Sohyun membungkuk hormat kepadanya.

CONSCIENCE [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang