Mereka berempat duduk di rerumputan dekat lapangan basket, mereka sedang melihat pertandingan basket kakak kelasnya.
"Lo belom bisa move on Din?" tanya Arya.
"Maksud lo?" tanya Andini bingung.
"Masa lo ngga ngeh sih Din, gue aja ngerti" Sahut Bella.
"Lo belom bisa lupain Nanda kan, jujur lo Din" Perjelas Arya.
Andini hanya tersenyum masam lalu mengangguk.
"Gue ngga ngerti, maksud kalian apaa? Nanda yang ituu? Kok gue baru liat" Sekarang Davo dibuat bingung.
Davo memang baru melihat Nanda, dua bulan yang lalu ia pergi kebandung dan baru kembali kemarin.
"Dia baru balik dari Bandung" balas Bella.
"Terus hubungan lo sama Nanda apa?" tanya Davo sambil memutar kedua bola matanya.
"Kok lo pengen tau aja sih Dav" Cetus Bella
Davo menghela nafas "Kan gue nanya Bella, dari pada nanti gue jadi salah sangka kan"
"Nanda itu temen gue dari kecil, gue pisah sama dia gara-gara gue pindah rumah, dan gatau kenapa Nanda malah jauhin gue" curhat Andini.
"Si setan itu kan udah punya pacar" sewot Bella.
"Kalian mau kekantin ngga?" Arya mencoba untuk mengalihkan pembicaraan. Karna Arya tauu Andini masih sedih tentang itu.
"Gue sebenernya ngga memper-masalahkan dia, mau punya pacar kek, mau jomblo ngga laku kek, tapi kenapa tu-anak malah jauhin gue" Heran Andini.
Plakkkkk!.
"Aw!" Ringis Andini, bola basket melesat ke arah nya dan mengenai kepalanya lalu ia tergeletak tak sadarkan diri.
"Andin!" Seru temannya bersamaan.
Lalu ada pria menghampiri Andin berlari dengan cepat.
"Dinn lo ngga papa" tanya pria yang berbadan kekar itu.
"Begoo banget sih, udah tau pingsan masih ditanyain ngga papa, ehh... ka-Ka Nan-da" tiba-tiba Bella diam. Ternyata pria itu adalah Nanda.
Tanpa berfikir dua kali Nanda langsung menggendong Andini.
"Ehhh Andini mau dibawa kemana!!" teriiak Davo.
Nanda tak mengubis pertanyaan Davo karena menurutnya sekarang lebih penting keadaan Andini.
"Yukkk Dav kita ikut" Ajak Arya, Bella sudah lebih dulu mengikuti Nanda.
Davo mengikuti dengan tergesa-gesa karna ia juga panik.
****
Nanda langsung membaringkan Andini dikamar UKS sekolah, lalu Nanda mencari minyak kayu putih.
Tangan Nanda dan Davo bersamaan mengambil minyak kayu putih itu.
"Biar gue aja!" Tawar Davo, namun itu tidak disebut dengan menawarkan namun memaksa.
Nanda menghela napas "biar gue yang tanggung jawab"
Entah kenapa Davo hanya menurut namun dengan sangat-sangat terpaksa.
"Guee bikinin Andini teh anget dulu yaa" tanpa sahutan dari siapapun Bella langsung pergi.
"Kalian bisa ngga cari Bu Abel?, Biar bisa priksa Andini" Pinta Nanda kepada dua pria yang sedang cemas itu.
"Oke kak, yuk Dav" ajak Arya.
"Lo Ngga bisa sendiri aja?" Bentak Davo.
Lalu Arya memberi sinyal dengan mengangguk agar Davo mengikutinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trust me
Teen FictionJika kau masih mempunyai kesempatan untuk hidup, maka hidup lah dengan semestinya. Lihatlah, jalanan menunggumu untuk pergi, jalan terus! Jangan terburu-buru, nanti kamu tersesat, pelan-pelan saja. Dunia ini mencintaimu <3