Agatha1🐝

37 7 4
                                    

Ujian hidup itu pasti kita harus sabar melewatinya anggap saja itu tantangan menuju kebahagiaan.

🌴🌴🌴🌴🌴🌴

AGATHA CEPET KERJAIN PR GUE!!!" perintah Olivia melempar buku tugas fisikanya.
"Tapi aku capek kak..." lirih Agatha

"ooohh lo berani mbantah ucapan gue?!!" marah olivia mencengkram dagu Agatha.

PLAK!!!! suara tamparan keras mengenai pipi Agatha ya siapa lagi kalau bukan olivia pelakunya.

"Kalau sampai tugas gue gak lo kerjain awas aja lo camkan itu cupu!!" ancam Olivia pergi meninggalkan kamar Agatha.

Agatha memegang pipinya yang sakit bekas tamparan Olivia.
"Kenapa harus seperti ini hidupku tuhan, perlakuan kak Oliv seperti bukan menganggapku saudara melainkan BABU, bukan hanya dia tapi papah dan mamah juga selalu bersikap kasar" gumam Agatha dan mengusap air matanya.

Begitulah keseharian Agatha selalu disuruh-suruh kakaknya entah ngerjain tugas, nyapu, ngepel, masak,dll.
Agatha hanya menjalani itu semua dengan ikhlas walau terkadang ia mengeluh tapi mau bagaimana lagi?

"huft selesai juga" cicit Agatha sambil merebahkan dirinya dikasur empuknya. Agatha lelah, pulang sekolah tadi dia harus mengerjakan tugas kakaknya belum sempat istirahat.

Sekitar 15 menit Agatha tidur tapi perutnya minta makan ia pun segera bangkit dari tidurnya.

"Eh mending mandi dulu ini juga udah jam 5" gumam Agatha lalu mengambil handuk dilemarinya.

Suara shower yang tadinya menyala kian sudah mati dan Agatha pun sudah selesai menyelesaikan ritualnya.
Dia menghadap kecermin lalu menyisir rambutnya. Setelah dirasa cukup ia turun kebawah untuk makan.

"Wah bagus ya kamu udah mandi seger banget gak ngerjain perkerjaan rumah ngapain aja kamu ha? Habis pulang sekolah tuh harusnya bantuin mamah beres-beres rumah bukanya santai-santai dikamar" marah Lauren samabil menjambak rambut Agatha.

"ampun mah,,,sakiiitttt tadi Agatha ngerjain tugas kak Oliv.." ringis Agatha kesakitan.

"halah alasan saja kamu!! Mana mungkin Oliv minta ngerjain tugas ke kamu jelas-jelas dia lebih tua dari kamu" ucap Lauren sambil terus memegang erat rambut Agatha.

"awsss..lepasin mah tapi bener tadi kak Oliv minta ke Agatha suruh ngerjain tugasnya aku gak bohong ma.." jawab Agatha menahan sakit.

"Heh tha lo jangan mitnah gue ya" ucap Olivia tiba-tiba lalu menghampiri Agatha.

"Mama percaya kan sama Oliv? mana mungkin ma Oliv minta bantuan Agatha jelas-jelas aku sama dia tuaan aku dan aku juga pintar" elak Oliv sambil menunjuk Agatha.

"Mama percaya kok sama kamu sayang, mungkin dia ini aja yang males" ucap Lauren sambil menghempaskan tubuh Agatha hingga terjatuh.

Ting,tong suara bel rumah berbunyi kini Lauren berjalan membuka kan pintu.

Olivia menyeringai sambil membisikan sesuatu ke Agatha "lo jangan ngomong macem-macem sama mamah awas aja lo kalo berani lo bakal tau akibatnya bodoh" ucap Oliv sambil menjedukkan kepala Agatha kedinding.

Rasanya seluruh badan Agatha sakit semua ,ingin rasanya dia menangis tapi ia tahan ia harus kuat dia gak boleh cengeng!!!

🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴

Ternyata yang datang Herman suami Lauren dan papahnya Agatha serta Olivia. Lauren mempersilahkan suaminya masuk lalu mengambil tas kerja suaminya.

Kedatangan Herman disambut hangat oleh Olivia dan Herman pun tersenyum manis ke putrinya.

Disisi lain Agatha bangkit untuk bersalaman dengan papahnya tapi perlakuannya dihiraukan oleh Herman. Dia hanya tersenyum kecut akan hal itu.

Karena sibuk melihat papah,mamah dan kakaknya ngobrol tanpa dirinya, ia melupakan kalau dia belum makan, lantas Agatha duduk dimeja makan.
Baru saja ia menyendokkan nasi suara Lauren terdengar sinis

"heh jangan makan masakan saya masak aja sendiri itu khusus untuk suami dan anak saya pergi kamu dari situ!" usir Lauren menatap tajam Agatha.

"tapi kan aku juga anak mama" ucap Agatha. Lauren hanya tersenyum sinis setelah mendengar jawaban Agatha

"Saya TIDAK pernah menganggap kamu anak saya jadi silahkan pergi dari situ." ucap Lauren dengan menekankan kata tidak.

Agatha masih diam ditempat tidak menyangka kalau mamahnya tidak menganggap dirinya ada miris bukan?.

"kamu denger ucapan istri saya tidak PERGI sana" usir Herman dengan bentakan dan penuh penekanan.

Agatha pun pergi kedapur dan seketika air matanya luruh.
Dibilang sakit ya sakit banget tapi bagaimana lagi mereka keluarganya dan Agatha menyayangi mereka.

Tak ingin larut dalam kesedihan ia langsung mencari bahan makanan yang bisa dimasak dan yapp!!! Agatha menemukan mie instan dan telur lumayan bisa mengganjal perutnya.
Agatha segera memasak mie dan telur tersebut.

Saat ia menyalakan kompor ternyata gasnya habis, malang sekali nasib Agatha hari ini.
"jadi,aku tidak makan untuk malam ini?" tanya agatha berargumen sendiri.

Agatha lalu mengambil air minum lalu meminumnya. Itung-itung buat ganjal perut. Setelah itu Agatha memutuskan pergu ke kamarnya.

Saat melewati meja makan, lauren menyuruhnya untuk membereskan piring dimeja makan. Agatha pun hanya menurut lalu mengambil piring-piring.

Sekarang yang tersisa dimeja makan hanya Olivia,papah mamahnya sudah naik ke atas.

"eh tha lo belum makan kan? Nih ada makanan tuh makan" ucap Olivia tersenyum jahat ke Agatha.

Agatha hanya geleng-geleng kepala ketika ditanya Olivia lalu ia mengambil makanan yang diberi Olivia dan ternyata makanan SISA.

Agatha hanya menatap makanan sisa itu haruskan ia memakannya? Tapi ia juga lapar

"kenapa cuma ditatap makan sana cepet" perintah Olivia sambil menoyor kepala Agatha.

Agatha hanya bisa menangis dalam diam. Sakit rasanya diperlakukan kakaknya seperti itu. Lalu ia mulai memakan makanan SISA dengan terpaksa.

Disisi lain Olivia tersenyum kemenangan. Baginya melihat Agatha menderita itu adalah kebahagiannya jadi tak heran kalau Olivia selalu membuat masalah dihidup Agatha.




🐣🐣🐣🐣🐣🐣🐣

Hai haiii gimana awalanyaa kurang ya? Maaf hehe ini pertama kali buat cerita.

Komen aja kalau gak asik atau apalah sesuai keinginan kalian tapi aku ngarep yang positip hehe..
Negatif juga gpp buat pengalaman....

Oke tetep enjoy sama cerita ini ya!!!

AgathaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang