Agatha4🐝

13 3 0
                                    

Rasa ini pernah aku rasakan sebelumnya tapi dengannya bukan dia.



🌴🌴🌴🌴🌴

Agatha duduk sendiri menunggu bus atau angkot dihalte. Ternyata dia masih punya sisa uang ditasnya setelah dicek jadi ia gunakan untuk ongkos pulang.

Awalnya Andin menawarinya untuk pulang bareng tapi Agatha menolak takut merepotkan.

Tanpa sengaja Agatha melihat kak Agra berjalan melewatinya. Pandangannya tak lepas dari indra penglihatannya.

"Kalau dilihat-lihat kenapa mata kak Agra mirip denganku ya tapi sayangnya aku memakai soflens sekarang" batin Agatha masih memandangi Agra.

Agra pun juga sama ketika dia melihat Agatha ada rasa aneh dihatinya.

Keduanya salaing berpandangan tapi tak lama Agra mengalihkan pandangannya.

Agra melanjutkan jalannya menuju parkiran. Sedangkan Agatha masih berperang dengan pikirannya.

Derum motor Agra melaju kencang melewati Agatha. Pikiran Agatha masih bertanya-tanya kenapa hatinya merasa dekat dengan Agra padahal dia tau hanya sekedar nama.

Kesibukan berfikir sebuah bus baru saja melewati halte yang menyebabkan Agatha sadar.

Dia berlari mengejar bus itu. Sampai-sampai dia tersandung batu dan jatuh.

Agatha tak merasakan sakit tapi barusan kan dia jatuh. Agatha terkejut ketika ada yang menahan tubuhnya dia kak Arkan.

"Eh kak Arkan ma makasih" ucap Agatha tak enak hati lalu mengubah posisinya berdiri tegap

"Iya sama-sama" jawab Arkan.

"Kalau gitu aku duluan kak" ujar Agatha tersenyum

"Eh lo bareng gue aja" ajak Arkan

"Nggak usah kak ngrepotin nanti" tolak Agatha halus

"Gak ada penolakan" ucap Arkan

"Kalau gitu makasih kak" ucap Agatha

"Lo makasih mulu dari tadi ayok" ujar Arkan lalu mengajak Agatha masuk ke mobilnya.

Agatha hanya tersenyum simpul jujur saja ia tak enak hati dengan Arkan.

Suasana mobil begitu canggung Arkan yang fokus menyetir dan Agatha yang melihat kearah jendela.

"Eh nama lo Agatha kan" tanya Arkan membuka topik pembicaraan

"I iya kak" gugup Agatha

"Ga usah gugup gitu gue gak makan lo tenang aja" kekeh Arkan

Agatha membalasnya dengan senyum khasnya. Membuat Arkan terdiam memandangi senyum Agatha yang manis.

"Kak awas ada kucing" teriak Agatha

Arkan langsung sadar dengan lamunannya lalu mengerem dengan mendadak.

Cittt!!! Arkan menghela nafas lega untung saja kucingnya gak ketabrak.

Agatha lalu keluar untuk melihat keadaan kucing itu.

"Push,kamu gapapa kan?" tanya Agatha kepada kucing itu ya walaupun dijawab dengan ngeongan.

Meong,meong

"kamu lapar ya? bentar" ucap Agatha lalu mengambil roti pemberian Andin dari atasnya.

"nih makan ya push" ujar Agatha mencuili roti itu menjadi kecil.

Meong,meonh

Agatha mengusap kucing jalanan itu penuh kasih sayang.

Tindakan Agatha tak lepas dari penglihatan Arkan. Arkan kagum dengan Agatha

AgathaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang