P R O L O G

8.6K 601 122
                                    

Don't forget to Voment~
Enjoy~~







Harusnya dulu sunoo penasaran kenapa Sunghoon menjadikan dirinya sebagai kekasihnya, dekat pun tidak pernah.

Dan tanpa tau sebabnya juga sunoo menerima nya begitu saja, mungkin memang benar kalo mereka kenal sebelum menjadi pasangan.

Tapi apa tidak heran mengapa sunhoon menembak sunoo yang sebelumnya belum pernah sama sekali dekat atau saling sapa.

Sunoo sungguh bingung hubungan nya dengan sunghoon menjadi acak.

Saat awal nya saja sunghoon baik, perhatian, membuat sunoo nyaman, namun setelah sunghoon berbaikan dengan sang mantan dirinya di lupakan begitu saja, seperti saat ini.

“Kak, mau gak nemenin aku ke toko buku?.”tanya sunoo.

“Aku udah janji sama Jake buat nemenin dia ke mall.”sunoo kecewa, siapa sih yang gak kecewa pacarnya jalan terus sama mantan nya.

“Emang gak bisa di tunda dulu kak jalan nya sama kak Jake?”tanya sunoo kembali.

Sunghoon melirik sunoo sekilas.“gak bisa, soalnya aku udah janji duluan sama dia.”

Sebenernya pacar kakak tuh kak Jake apa gue sih! Capek gue

Sunoo mengangguk paham, sunghoon minta izin dia sudah dipanggil jake, dan kini sunoo sendirian di kantin sekolah mereka.

“Kak sunoo, dicariin kepala sekolah.”panggil Seseorang di belakang sunoo.

“Eh? Daniel, kepala sekolah manggil?”

“iya kak, katanya bahas soal luar negeri gitu katanya gue gak paham.”jelas Daniel mengingat ucapan kepala sekolah kepadanya.

“Mau ikut gak Niel? Temenin gue sekalian.”ajak sunoo

“Enggak deh kak, gue ntar cuman bengong doang lagi.”kekehnya kemudian sunoo melambai ke Daniel.

Dirinya pergi dari kantin menuju ruang kepala sekolah, tapi saat dia turun di lantai kedua dia melihat seseorang yang tidak asing.

Karena ruang kepala sekolah dilantai bawah jadi dia harus dua kali turun tangga.

Dengan penasaran nya dia mengintip ke kelas tidak terpakai itu, dikoridor lantai dua memang sepi, makanya jarang ada yang turun ke lantai dua.

Matanya membola tidak percaya, sunghoon sedang bercumbu mesra dengan Jake di depan dirinya.

“K-kak sunghoon...”lirihnya.

Dadanya begitu sesak, air matanya mengalir seketika, sungguh dia langsung pergi dari tempat itu, dan memasuki toilet di samping kelas itu.

Menangis didalam bilik toilet, sunoo ingin rasanya memutuskan sunghoon saat itu juga, ingin menampar lelaki brengsek itu dengan kencang.

Jadi.. selama ini sunghoon nganggep hubungan nya dengan sunoo tuh main-main? Sunoo mau nyerah aja.

“apa guna nya juga gue nangisin, gue malah terlihat lebih lemah kalo begini terus...”mengusap air matanya dengan kasar, membuka biliknya dan membasuh wajahnya dengan air agar tidak terlalu ketara dirinya habis menangis.

“Sunoo Lo harus kuat, lelaki brengsek kaya dia Lo lupain dan buang jauh-jauh.”sunoo berucap pada dirinya sendiri untuk menyemangati.

Setelah kejadian itu dia langsung berjalan kembali ke bawah, untuk menemui kepala sekolah.

“Permisi pak?”

“Oh, Kim Sunoo? Silakan masuk nak.”ramah kepala sekolah itu mempersilahkan sunoo.

“Ada apa ya pak manggil saya kesini?.”tanya sunoo sopan.

“duduk dulu nak, saya mau jawaban soal beasiswa yang saya tawarkan Minggu lalu, bagaimana? Apa kamu berminat?.”seketika sunoo bungkam.

“kalo kamu gak mau gapapa kok, nanti biar saya kasih ke juar——

“enggak pak saya mau beasiswa nya, saya udah lama mau dapat beasiswa karena prestasi saya bukan karena hal lain.”jujur sunoo dengan tersenyum bahagia.

“Serius kamu setuju? Kalo setuju lusa kamu berangkat ke Canada.”ucapan kepala sekolah membuatnya kembali terdiam.

Secepat itu kah? Apa ini cara nya untuk melupakan sunghoon?

Oke, sunoo setuju, dia harus benar-benar capai cita-cita nya, untuk sekolah di luar negeri karena beasiswa.

“Tapi saya belum sama sekali siap-siap pak, takut gak sempat apa gak bisa di undur dikit?.”kepala sekolah tersenyum dan mengusap rambut sang murid.

“Papah kamu udah urus keberangkatan kamu, nanti saya tinggal sampaikan, semua nya sudah beres.”

“yasudah kamu balik kekelas bawa surat beasiswa ini, istirahat kedua kamu rapihin loker habis itu boleh pulang buat nyiapin.”Sunoo lumayan senang gak sia-sia dia banggain sekolah nya.

“Makasih pak, saya permisi ya, oh iya tolong bilangin papah saya, nanti pulang sekolah saya pulang kerumah.”sebelum pergi dia meninggal pesan ke kepala sekolah.

Keluar dari ruangan itu dengan wajah yang berseri-seri, membuat orang yang melihatnya gemas bukan main.

“Jungwoon!!!”pekik sunoo.

“Ih berisik, ada apa sih?”tanya jungwon heran, sang sahabat begitu senang.

“seneng banget! Jungwon sini peluk”tanpa aba-aba sunoo memeluk erat sang sahabat.

“Lo kenapa sih?”

Sunoo menyodorkan surat beasiswa itu kepada Jungwon, dengan tersenyum manis.

Jungwon menatap aneh surat ditangan sunoo, surat apa itu? Pikirnya, dan langsung mengambil nya.

Setelah membaca semua nya dirinya tersenyum juga dan langsung memeluk sunoo gak kalah erat.

Tapi gak berselang lama, raut wajah nya seperti sedih.

“Eh kenapa?”tanya sunoo panik.

“berarti lusa kita udah gak ketemu lagi..”ah.. sunoo lupa dengan hal itu.

Berusaha tetap tersenyum meski dia juga sedih.“Kita bisa vidcal won, gue juga udah mikirin ini bulat-bulat.”

“Lo dukung gue kan? Kalo enggak gue balikin lagi deh.”lanjutnya langsung membuat jungwon menggeleng.

“jangan!! Lo udah berusaha, gue yakin Lo bisa.”jungwon menyemangati sunoo, membuat sunoo tersenyum.

“nu, tapi kak sunghoon gimana?.”tanya nya pelan.

Sunoo tersenyum pahit.“Gue... nyerah won.”lirihnya.

“maksudnya?.”









“iya, ini caranya biar gue gak terlalu sakit lebih jauh, gue mau lupain dia.”













—*—

——note:
Dapat salam dari aku, jangan panggil Thor/author/ atau apalah.
Panggil yuraa/kak yuraa /yur/ra
Terserah asal jangan sayur:)

Salam lagi dari kapal sungsun yang anti mainstream.

CERTAINTY [Sungsun] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang