Pagi ini, Andhika sedang membaca buku robotik diperpustakaan sekolah. Biasanya murid-murid JHS jika tidak ada guru yang mengajar atau dengan kata lain, jam kosong, mereka memilih bermain game atau pergi kekantin. Tapi tidak untuk seorang Andhika Julian. Andhika lebih sering menghabiskan waktu kosong diperpustakaan sekolah atau diperpustakaan rumahnya sendiri. Andhika tidak suka membuang waktunya untuk hal yang tidak jelas. Dia memiliki banyak pertanyaan dikepalanya dan mencari jawabannya dari buku.
Saat ini Andhika sedang fokus membaca buku tentang robotik karena dirinya akan mengikuti perlombaan robotik tingkat internasional yang akan diadakan dinegara Jerman. Andhika sudah mempersiapkan ini sudah lama, 1 minggu sebelum pengumuman lomba itu dan lomba itu akan dilaksanakan 3 hari lagi. Setelah pulang sekolah, Andhika akan melakukan wawancara oleh stasiun TV yang ada di Indonesia sendiri untuk ditanyakan mengenai persiapan Andhika untuk mengikuti olimpiade robotik tersebut.
"Bang Dhika," panggil Amanda tiba-tiba.
"Ha-hai. Hahhh, aku kira siapa, ternyata kamu. Ada apa hm?" Jawab Andhika sedikit kesal. Bagaimana tidak kesal, misalkan kalian sedang serius melakukan sesuatu ada orang memanggil namamu tiba-tiba.
"Hehe maaf, bang," ucap Amanda sambil menunjukkan deretan gigi putih, memasang wajah tanpa dosa. "Aku mau mengingatkan abang kalau ini sudah waktunya pulang. Apa abang tidak jadi mengikuti acara yang mengundang abang iut?" Tanya Amanda.
"Abang ikut. Ya sudah, ayo kita pulang," jawab Andhika malas. Andhika berdiri dari duduknya dan mereka berdua pun segera menuju ke rumah untuk bersiap-siap pergi ke acara berbincang-berbincang dengan Andhika disalah satu acara TV.
Alvaro, Danita, Andhika dan Amanda sedang menuju stasiun TV yang mengundang Andhika tersebut. Dan setelah perjalanan yang memakan waktu hampir 1 jam karena terjebak macet, mereka pun sampai distasiun TV tersebut. Andhika langsung masuk ke tempat wawancara sedangkan Amanda, Danita dan juga Alvaro duduk menyaksikan Andhika dibangku VIP yang sudah disediakan.
"Oke, malam ini kita kedatangan tamu," ucap pembawa acara menandakan bahwa acara sudah dimulai. "Tamu ini adalah tamu yang sangat spesial dan tamu ini telah berhasil membawa harum nama Indonesia ke internasional dengan segala prestasinya. Langsung saja kita sambut, Andhika Julian," lanjut pembawa acara. Andhika yang namanya sudah dipanggil masuk ke studio dan duduk dikursi yang disediakan.
"Selamat malam, Andhika," sapa pembawa acara.
"Selamat malam," balas Andhika.
"Andhika, bolehkah kami bertanya-tanya padamu malam ini?" Tanya pembawa acara.
"Tentu, silahkan," jawab Andhika sopan.
"Terimakasih. Baiklah pertanyaan pertama. Apakah kamu sudah siap untuk mewakili Indonesia mengikuti olimpiade di Jerman?" Tanya pembawa acara.
"Hm, saya sudah sangat siap untuk mengikutinya," jawab Andhika santai.
"Baiklah. Kalau boleh tahu, apa saja persiapan yang telah kamu siapkan untuk mengikuti olimpiade tersebut?" Tanya pembawa acara.
"Yang pertama yakin, yang kedua selalu berdoa dan yang terakhir rajin membaca buku dan mencari tahu," jawab Andhika.
"Oke, itu hal yang luar biasa. Kalau boleh tahu, kamu akan membuat robot apa?" Tanya lagi pembawa acara.
"Maaf sebelumnya, itu akan saya jadikan sebuah rahasia. Tapi saya pastikan robot yang akan saya buat adalah hal yang luar biasa," jawab Andhika.
"Oh sayang sekali. Tapi baiklah kalau begitu. Oh ya Andhika. Olimpiade itu 'kan diikuti oleh satu orang dari setiap negara bersama satu asisten kerjanya. Kalau boleh tahu, kamu mengajak siapa untuk menjadi asistenmu? Atau asistenmu itu sudah dipilihkan oleh pemerintah?" Tanya pembawa acara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Andhika's Lovestory {HIATUS}
Narrativa generaleMenceritakan tentang sikap Andhika Julian berubah dingin karena seseorang dan menutup dirinya dari siapapun. Tapi Andhika memiliki banyak fans karena ketampanan dan kecerdasannya. Kepo? Baca aja. #eventmenulisstalkerscommunity