Part 6

170 23 2
                                    

Zhihong terus memperhatikan teman sebangkunya sejak awal pelajaran. Yuan terlihat sedikit pucat dan berkeringat dingin. Ia mencoba menahan diri untuk tidak memborbardir Yuan dengan serentetan pertanyaan. Takut dihukum oleh guru Zhang yang begitu kejam karena berisik.

Tapi setelah bel berbunyi ia tidak dapat lagi menahan keingin tauannya. "Kau sakit atau bagaimana? Sejak tadi wajahmu sedikit pucat."

"Aku baik-baik saja."

"Kau benar-benar sudah meminum suppresant nya kan?"

"Tentu saja, kalau tidak ibuku pasti berisik."

Zhihong menghela nafas pelan, "Kau tetap disini saja, istirahat. Biar aku belikan makanan. Oke?"

"Terima kasih."

Yuan menyembunyikan wajahnya diantara kedua lengan. Kepalanya sejak tadi berdenyut. Perutnya terasa sangat sakit. Dia jadi ragu, apa sebenarnya dia tidak boleh meminum suppresant? Karena belum tentu dia heat, waktu heatnya masih lama. Tapi di lain sisi ia tidak pernah mendengar kasus seperti ini sebelumnya; seseorang 'keracunan' suppresant karena meminum sebelum hari heatnya.

Atau bisa jadi ini kasus pertama. Mungkin dia memiliki badan yang super sensitif. Lihat saja, sebulan belakangan tubuh dan pikirannya sangat aneh. Seperti bukan dia yang mengendalikan.

Apa dia sedang dirasuki? Nah, ia mulai ngawur. Jadi solusi terbaik saat ini adalah menenangkan diri dan istirahat. Berharap setelah ini tubuhnya kembali mendengarkan.

Ia menarik nafas pelan dan memejamkan mata perla--

'Can u let me out?'

--han.

Apa itu?!

Badannya menegang. Suara itu-- dari dalam dirinya?

Tapi Yuan yakin 100% itu bukan pikirannya.

'Aku sepertinya sudah mulai gila.'

'I really wanna meet him. Please.'

'...him? Siapa?'

'Don't u wanna hug him too? Finally we're meet here.'

...siapa sih yang dimaksud?

'Please. I wanna touch him.'

'Please--'

"Yuan." Panggilan Zhihong membuat Yuan terlonjak kaget. Nafasnya memburu.

"Bermimpi buruk?" Zhihong bertanya khawatir.

Yuan terdiam sejenak, "...y-ya, kurasa."

"Minumlah."

Dia meminum seteguk air mineral yang disodorkan oleh sahabatnya. Namun lagi-lagi suara itu kembali berbisik dikepalanya.

'Ayo, kita cari dia!'

'Siapa sih sebenarnya yang kau cari?'

'You know who it is. Don't pretend!'

'Sialan! Mana mungkin aku tau jika kau tidak menyebutkan namanya!'

'Well...'

'Apa? WELL APAA?!'

"YUAN!" Teriak Zhihong lagi lagi membuatnya terkejut.

"...ya?"

"Aku memanggilmu sejak tadi! Kau terus bengong seperti itu. Kau baik-baik saja?"

"Ya, tentu."

Our FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang