Jika bisa ditakar saat memiliki seorang putri Namjoon lah sosok yang paling bahagia disini. Bagaimana tidak, Namjoon sudah menginginkan dirinya menjadi seorang ayah bahkan terang-terangan mengatakan disuatu interview dengan media. Itu juga ketika Namjoon masih belum mengenal Sooyoung dengan dekat.
Sikap Namjoon kadang berlebihan bagi Sooyoung, selain terlalu posesif Namjoon juga sering memanjakan sang putri sampai apapun yang dikatakan akan langsung berada dihadapan sang putri saat itu juga. Sooyoung tidak suka sikap Namjoon satu ini, Sooyoung merasa ia harus mendidik anaknya untuk menjadi perempuan yang tidak manja. Kekayaan Namjoon memang mungkin akan bertahan lama, tetapi Sooyoung tidak ingin anaknya akan menjadi sombong dan lupa diri nanti.
"Sayang, apa salahnya memberikan mobil untuk putri kita sendiri" Iya, itu adalah rayuan Namjoon yang sedari pagi ini membuat kepala Sooyoung hampir pecah. Demi apapun putri mereka baru saja berusia 7 tahun.
Namjoon terus saja mengikuti kemanapun Sooyoung melangkah. Ia berjalan kesana kemari untuk menyiapkan sarapan juga masih saja diikuti dibelakang oleh Namjoon.
"Itu berlebihan, anakmu bahkan tidak bisa menggunakan nya sekarang" Sahut Sooyoung kali ini sambil memotong wortel menjadi bagian yang kecil, ia ingin memasak soup ayam hari ini. Kesukaan Kim Hana.
Namjoon kemudian nampak berfikir, ia berdiri disebelah Sooyoung dengan bersendekap.
"Sayang, mobil kan bisa dipakai sama supir? Jadi Hana bisa menggunakan mobilnya bersama dengan supir" Alasan Namjoon kini semakin bervariasi dan sedikit tidak bernalar sama sekali.
Sooyoung tertawa mengejek, "Lalu untuk apa membeli mobil baru? Hana juga biasa menggunakan mobilku untuk bersekolah dan les piano. Itu akan membuang uang"
"Aku hanya ingin memberikan kado terbaik untuk putriku" Sooyoung kemudian meletakkan pisau yang ia gunakan untuk memotong, ia hanya takut khilaf sampai melukai suaminya yang sangat tidak tahu cara menghemat. Sooyoung kadang berfikir, dimana letak IQ tinggi diatas rata-rata itu jika disaat seperti ini?
"Memberikan kado terbaik untuk anak 7 tahun itu bukan mobil, Sayang. Mungkin kau bisa memberikan itu saat dia berumur 17 atau 19 tahun"
"Untuk sekarang?" Tanya Namjoon.
"Hana tidak membutuhkan apapun diusia nya kali ini, lagipula dia sudah mempunyai segalanya karena sang ayah kan?" Namjoon menganguk setuju.
"Tetapi aku bingung kado apa yang akan aku berikan"
Sooyoung melanjutkan masakan yang tadi sempat terhenti, berjalan menuju kearah kulkas lalu kembali
lagi pada tempat semula."Hana hanya butuh waktumu dengan dia, kau terlalu sibuk kan akhir ini? Sisakan waktu sehari untuknya. Aku jamin, itu adalah kado terbaik untuk putrimu" Papar Sooyoung.
Iya. Kesibukan Namjoon membuat intensitas Hana bertemu dengan Daddy kesayangan nya menjadi berkurang. Namjoon akan berangkat pagi sekali, sedangkan Hana akan berangkat ke sekolah pukul 9 pagi. Kemudian Namjoon akan pulang larut malam, dan tentu saja Hana sudah beradi di alam mimpi.Hana tidak pernah protes apapun, ia sudah cukup pandai untuk mengerti jika sang ayah sedang bekerja untuk dirinya dan sang ibu. Sooyoung juga berulang kali memberitahu kepada putrinya. Meskipun begitu Namjoon juga sering memberi kabar atau menanyakan kabar Hana ketika waktu senggang.
Tetapi Sooyoung sangat tahu jika sang putri juga merindukan sang ayah yang selalu menemaninya.
"Kau yakin hanya itu?" Sooyoung menganguk kembali. Ia sambil mencicipi masakan nya kali ini.
"Setelah itu kau hanya perlu memberikan nya hadiah ringan seperti boneka, baju atau sepatu saja. Semua sudah selesai" Kini giliran Namjoon yang menganguk paham. Benar juga, kado paling sederhana yang mungkin jarang bisa diberikan Namjoon kepada sang putri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Joon's Family
FanfictionSebuah one short stories yang menceritakan keluarga kecil bahagia dari papa namjoon dan mama sooyoung, tidak lupa putri tunggal mereka hana.