Rumah tangga tidak akan selalu berjalan dengan mulus. Selalu saja ada batu atau sekedar tikungan yang menghalangi, layaknya rumah tangga pada umumnya itu juga terjadi pada Namjoon dan Sooyoung. Meskipun hidup mereka sudah hampir mendekati sempurna, ditambah sikap Namjoon yang mau selalu mengalah. Tidak jarang Namjoon selalu menunjukkan kemarahan atau kekecewaan nya pada Sooyoung, Namjoon termasuk orang yang betah berdiam tanpa berbicara pada sang istri, meskipun mereka satu rumah sekalipun.
Masalah akan selalu datang, kali ini bukan masalah besar tapi berhasil membuat Namjoon marah, ia bahkan sampai tega meninggalkan Sooyoung yang belum mengatakan apapun. Parahnya meninggalkan istri yang bersedia mengandung anak tunggal nya didepan mall karena marah. Namjoon kadang bertingkah setega itu. Masalah kali ini hanya salah paham, Sooyoung mengatakan akan menemui client yang akan menjadikan dirinya sebagai brand abassador sebuah produk baru dari brand terkenal. Seperti tidak terduga, pengusaha itu merupakan mantan kekasih Sooyoung yang sialnya pernah ia duakan ketika bersama Namjoon.
Itu dulu sekali, ketika Namjoon sama sekali tidak menunjukkan progress serius untuk hubungan mereka yang lebih dari sekedar senior dan junior. Sooyoung juga pernah memilih laki-laki ini dibanding Namjoon hanya karena Namjoon terlambat menjemput 2 menit. Iya bisa dibayangkan bagaimana Namjoon sangat sakit hati pada pengusaha terkenal ini.
Awalnya semua berjalan lancar, toh Sooyoung juga tidak tahu jika brand yang sedang menariknya sebagai brand ambassador adalah milik dari laki-laki itu. Sooyoung juga tidak sendiri, ia bersama dengan manager nya. Tidak sampai disana, Namjoon yang kebetulan sudah menyelesaikan pekerjaan nya lebih awal, tidak lebih tepatnya meninggalkan pekerjaan yang memusingkan untuk memberikan kejutan pada sang istri, malah mendapat pemandangan tidak terduga. Disini juga Sooyoung yang salah, ia tidak mengatakan kepada Namjoon bahwa dia sedang meeting, ia hanya mengatakan akan bertemu teman untuk urusan pekerjaan dan berbelanja. Ternyata urusan awal berjalan dengan cepat, karena sisa waktu kenapa tidak dilanjutkan saja? Begitu pikir Sooyoung. Jadilah semua kepalang hancur berantakkan.
"Kau benar tidak mau mendengarkan aku?"
Namjoon yang duduk jauh dari Sooyoung sambil menghadap ke balkon, dengan buku ditangan nya hanya diam saja. Tidak menjawab atau menggelengkan kepala.
"Kim Namjoon! Aku benar-benar tidak bermaksut berbohong. Itu semua salah paham, maka dari itu dengarkan ak—"
"Aku akan tidur dikamar tamu. Tapi setelah Hana tidur dengan baik nanti" Potong Namjoon, ia masih saja membalikkan buku nya, sesekali membenarkan kacamata tebal yang bertengger manis dihidung mancung laki-laki itu.
Sooyoung hanya diam, sepertinya kesalahan nya kali ini memang keterlaluan. Tapi bagaimana lagi, Namjoon bahkan tidak mau mendengarkan dirinya sama sekali.
Mereka akhirnya diam selama beberapa jam sampai pada pukul 10 malam. Tanda bahwa anak tunggal mereka sudah tidur dengan baik. Namjoon memang tidak pernah ingin putri mereka tahu, jika mereka sedang bertengkar. Mau kecil atau besar sebisa mungkin Namjoon akan menyembunyikan nya dari Hana. Namjoon akan keluar dari kamar setelah semua aman.
Tanpa berkata apapun, Namjoon mengambil bantal disebelah Sooyoung yang tentu saja merupakan bantal miliknya. Sooyoung sempat menahan bantal itu.
"Dengarkan aku. Sekali saja, aku minta maaf, aku tidak mungkin bisa tidur tanpamu disini" Namjoon tidak menarik bantal nya. Ia melepaskan bantal itu membuat Sooyoung mendesah kecewa.
"Hidupkan saja lampunya, kamu tidak akan takut lagi" Balas Namjoon singkat kemudian meninggalkan Sooyoung yang masih kecewa diatas kasur. Biasanya istri yang akan meninggalkan suami dikasur, kenapa jadi terbalik.
Langkah Namjoon terhenti ketika selesai membuka pintu, hal itu berhasil membuat Sooyoung menjadi ingin tahu apa yang membuat nya berhenti.
"Daddy?"
"Hana? Sedang apa didepan kamar? Jangan bilang menguping. Itu tidak sopan" Balas Namjoon. Anak kecil berusia 7 tahun itu menggeleng dengan polos.
"Tidak, Daddy! Aku baru saja ingin mengetuk pintu. Tapi, Daddy sudah keluar duluan" Namjoon sedikit mengusap kepalanya.
"Hana, ada yang sedang kau butuhkan dengan Mami atau Daddy?" Hana menganguk, Namjoon sudah menyamakan tinggi mereka membuat Hana bisa berbicara dengan baik.
"Aku ingin tidur bersama Mami dan Daddy. Hari ini saja, aku mohon! Please..."
Sooyoung menahan senyumnya, dengan gerakan santai ia tidur diranjang besar milik mereka berdua. Sooyoung menunggu Namjoon untuk membawa anaknya ditengah mereka, Namjoon mungkin bisa saja kecewa dan marah dengan Sooyoung. Namun perempuan itu yakin, Namjoon tidak akan bisa kalah dari Hana. Sekali putrinya berucap semuanya akan ia berikan, bahkan nyawa sekalipun. Begitulah Namjoon dimata istrinya.
"Okay, kita tidur bersama malam ini" Namjoon membuka lebar pintu kamarnya mengijinkan sang putri masuk kedalam kamar utama dirumah ini, anak tunggal dari keluraga Kim itu tersenyum lebar ketika melihat sang mami yang sudah siap dengan lingerie putih tulang, bergelung dibalik selimut tebal sambil merentangkan tangan nya.
"Anak mami..!!" Teriak Sooyoung membuat Hana berlari naik keatas kasur untuk masuk kedalam pelukan ibunya. Sooyoung berulang kali mengecup pucuk kepala Hana. Sooyoung sambil sedikit melihat kearah Namjoon yang masih dengan wajah datar berjalan gontai menuju ranjang bersama dua wanita kesayangan nya.
"Daddy kenapa sedih? Tidak suka ya, aku tidur dengan daddy mami?"
Sooyoung melirik kearah Namjoon dengan geram, anaknya saja sampai menyadari jika Namjoon dalam mode tidak enak dilihat."Tidak, daddy hanya lelah saja, kita tidur sekarang ya"
Hana melihat kearah Sooyoung, "Tidur, honey!" Kata Sooyoung sambil memeluk tubuh mungil anaknya erat, Namjoon masih tidak mau berbicara apapun. Biasanya jika sedang bertiga seperti ini mereka akan bergurau sambil berebut untuk memeluk Sooyoung, jika merek bilang wangi Sooyoung sangat menenangkan itulah mengapa sepasang ayah dan anak akan berebut untuk dipeluk, namun kali ini hanya Hana yang menang.
Hana sedikit merasa aneh dengan hubungan kedua orang tuanya sekarang, anak kecil itu merasa mami dan daddy nya tidak sehangat biasanya. Padahal ia berharap untuk mendapatkan pelukan dari keduanya.
"Daddy, tidak mau memelukku ya?"
"Daddy sudah lelah, ayo tidur, biar mami saja yang memelukmu" Potong Sooyoung sambil menahan Hana yang baru saja akan menghadap kearah ayah nya. Namjoon sedikit melirik kearah kedua perempuan yang sedang berpelukan erat, namun ia merasa iba karena Sooyoung terlihat menahan air matanya sambil menutup mata.
Namjoon baru menyadari, apa dia terlalu kasar sampai Sooyoung ingin menangis? Karena yang Namjoon tahu Sooyoung tidak gampang menangis hanya soal pertengkaran, karena ia sendiri tahu bagaimana cara menjinakkan Namjoon, kenapa kali ini dia berusaha menahan tangis? Akhinya dengan pikiran yang mulai luluh, Namjoon menghembuskan nafasnya pelan lalu bergeser kearah dua perempuan yang sedang saling memeluk. Tangan panjang dan tubuh yang kekar membuat Namjoon bisa memeluk kedua perempuan itu sekaligus, ia dapat merasakan Sooyoung yang nampak terkejut karena tangan besar Namjoon sudah berada dipinggang nya.
Ia membuka mata dan menemukan Namjoon sudah menutup mata dengan dagu diatas kepala putrinya membuat wajah mereka berdua sangat dekat sekarang. Walaupun sudah menjadi istri Namjoon dalam waktu lama, Sooyoung masih saja gugup sampai tanpa sadar ia menahan nafasnya.
"Maaf" Sooyoung kembali terkejut ketika laki-laki itu berkata dengan pelan, walaupun kedua matanya sedang tertutup. Rasanya Sooyoung ingin menangis sekarang.
"Kamu tidak mau mendengarkan aku"
"Akan kudengarkan besok, tidurlah" Jawab Namjoon. Ia mendekat wajah kearah Sooyoung lalu mengecup sekilas bibir merekah sang istri untuk membuat nya tidak menangis. Entah kenapa malah membuat Sooyoung sedih, Sooyoung selalu saja membuat masalah dalam rumah tangga nya, namun dengan sabar Namjoon akan memaafkan nya atau bahkan ia yang meminta maaf. Sampai rasanya ingin menampar diri sendiri karena terlalu buruk untuk laki-laki yang hampir mendekati sempurna ini. Namun sudahlah, pada kenyataan nya Sooyoung ada disini, dipelukan Namjoon dan putri mereka berdua, Kim Hana.
To Be Continued.
KAMU SEDANG MEMBACA
Joon's Family
FanfictionSebuah one short stories yang menceritakan keluarga kecil bahagia dari papa namjoon dan mama sooyoung, tidak lupa putri tunggal mereka hana.