Start

360 44 0
                                    

Berada di mobil sedan mungil ini membawa Zoya mengingat kenangan dulu bersama Riana Pratiwi,wanita yang telah bersamanya selama hampir 5tahun.

Meskipun mereka berakhir dalam keadaan tidak baik-baik saja,bohong jika mereka khususnya Zoya tidak memiiliki kenangan bersama wanita yang menjadi kakak kelasnya itu.

Dia adalah sosok wanita manja yang selalu ingin didekatnya. Dan setelah bersamanya,enggan rasanya Zoya mencoba untuk lebih mengenal orang lain lagi.

Tapi kepercayaan yang Ia berikan justru malah menjadi kekecewaan baginya. Wanita yang Ia cintai dan percaya,mengkhianatinya dengan alasan demi kebaikan kita bersama.

Kesal? tentu,tapi dengan akhir seperti ini bukan keinginan Zoya. Ia hanya berusaha lepas dari ikatan bukan benar-benar melepasnya pergi,apalagi untuk selamanya.

Termenung Zoya didalam mobil itu. Menyandarkan punggung pada kursi belakang yang empuk. Ia memejamkan matanya,namun imajinasinya memanggil sosok Ana. Wangi aroma tubuhnya seakan hadir didekatnya. Menyentuh pipi dan lengannya dengan lembut.

Sial,dering ponsel menghancurkan lamunan indahnya. Ada pesan whatsapp dari seseorang. Zoya melirik ponselnya. Jam 00.45. Siapa yang chat tengah malam begini?

hai,maaf mengganggu tidurmu

Eh,udah tidur belum sih?

Kening Zoya mengkerut. Pasalnya tidak ada nama dari kontak tersebut.

-Siapa?

=ih,belum disave juga?

-dih,mana inget

=save pokonya save,Arika Juliana

Zoya tersenyum simpul saat membaca nama itu. Sebelumnya,mereka memang pernah bertukar nomor,tapi tak pernah Zoya mengirimkan chat ,alasanya Ia lupa menyimpan nomornya.

-Iya aku save,tuh. Zoya mengirimkan screenshoot percakapan mereka yang sudah tertulis dengan lengkap nama Arika Juliana.

=ih,lengkap banget,yang simple aja

-apa? sayang?

Lama Arika tak membalas. Zoya pun baru sadar dengan chatnya.

-sorry,bercanda,night. Gadis itu segera mengakhiri percakapan mereka.

=night too,see you tomorrow.


***

Arika Juliana...

Ia memperhatikan ponsel ditangannya. Tak ada yang terjadi,hanya memperhatikan sebuah kontak dengan nama Zoi. Setelah berkali-kali bertemu dan menyimpan nomor Zoya atau Zoi,dia belum memberanikan diri untuk chat lebih dulu. Tapi sepertinya,lawan chat nya ini bukan tipe orang yang suka berkirim pesan.

Dia membanting ponselnya diatas tempat tidur sambil menggeram kesal. "cuek banget sih"gerutunya berteriak ketika chatnya hanya dibaca.

"heh,berisik tau,ganggu orang tidur aja sih lo"omel seorang wanita yang sedari tadi tidur dengan tenang.

"tidur-tidur aja,gak usah gak usah peduliin gue"

"heh,liat jam berapa ini? Tengah malem,lo teriak-teriakan gitu,gimana gue gak peduli,please Arika jangan ganggu tidur gue"

Arika melirik jam disamping tempat tidurnya. Benar kata sahabatnya itu,sudah tengah malam. Pantas saja dia ngomel-ngomel.

"lo itu sebenernya kenapa sih? Malem-malem teriak kaya gitu,siapa sih yang cuek? Gebetan yang mana?" akhirnya Ia kepo juga.

Brown Eyed GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang