"Kana, Im tired. Can you hug me?"
[Follow]
Instagram : dreamysgirlyieo_19
Wattpad : Daisy06hJepara...
Tamparan dan penganiayaan ini lagi.
Hampir setiap hari seperti ini, ketika Sirena sedang tidur, kakak perempuan atau sepupunya akan masuk ke kamarnya untuk melakukan kegiatan rutin mereka. Apalagi kalau bukan melakukan penganiayaan?
Mereka melakukan apapun sesuka hati mereka. Menampar Sirena, memukulnya, menjambak rambutnya, atau mungkin menendang tubuhnya. Jika ditanya mengapa Sirena hanya diam saja dan berpura-pura tidak merasakan nya, itu karena orang-orang tidak akan mempedulikan nya. Bahkan jika perkataan nya adalah sebuah fakta, mereka akan menulikan telinga nya dan menganggap Sirena pelaku sesungguhnya. Sirena mati rasa.
Tidak peduli seberapa banyak
mereka menyakiti tubuhnya, itu tidak
akan bisa mengubah semuanya.
Karena yang sakit adalah mentalnya.Amora berdecih sinis, dia merasakan kepuasan tersendiri setelah melakukan kegiatan rutin nya. "Padahal gue pukul lo, gue tendang lo, tapi kok lo masih tidur sih? Ini makin seru, gimana kalau gue bikin lo tidur selamanya?" Katanya dengan mata berbinar.
Dia meraih pensil di meja belajar Sirena, memandang pensil di genggaman nya lalu menancapkan nya dengan tenaga ekstra ke telapak tangan Sirena. Cewek itu hanya bisa menggigit bibir dalam nya untuk menetralisir rasa sakitnya, cairan merah mengalir dari telapak tangan nya dan menembus sprai putih yang terpasang di kasurnya.
"Tidur lo pules banget, lagi
mimpiin apa sih?" Tanya Amora.Puas melubangi telapak tangan Sirena, dia mencabut pensil itu dengan kasar. "Tangan lo berlubang, jadi cantik banget kan? Ah---iya, sorry gue lupa kalau lo gak bisa lihat karena lagi tidur. Tapi jangan khawatir, lo cantik banget kok. Kapan-kapan gue bikinin lagi lubang di tangan kanan lo."
"Cukup hari ini, jangan cepet mati ya. Soalnya gue belum puas nyiksa lo!"
"Bye adik tercinta!"
Setelah memastikan jika Amora
pergi dari kamarnya, cewek itu
membuka matanya kemudian langsung merogoh tissue di laci mejanya.Perlahan, dia membersihkan
luka di tangan nya kemudian
melilitkan perban supaya lukanya
tidak terkena gesekan dari luar.Di liriknya nampan makanan dan dua butir obat di atas nakas kamarnya, Sirena melangkahkan kakinya dan membuang makanan serta obat itu ke semak-semak. Mana mungkin dia mau menelan semuanya sementara makanan dan obat yang diberikan padanya tak lain adalah racun yang di manipulasi seakan itu adalah obat yang mampu menyembuhkan nya dari penyakitnya. Setiap hari pelayan akan mengantarkan obat itu ke kamarnya dan menyuruh Sirena untuk meminumnya. Namun Sirena yang licik mengelabuhi semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dying Mentally [ON GOING]
Teen Fiction"Looks good physically, but dying mentally. Home?" ... "Katanya keluarga adalah rumah ketika kita pulang dan merasa lelah. Tapi bagi Sirena, Tuhan adalah rumah terbaik yang dapat mengerti dirinya. Memberinya kesabaran seluas samudra, dan memberin...