••••••

91 15 14
                                    

Termenung dengan pandangan kosong, pemuda mungil dengan stelan formal itu kini menumpuk keningnya pada kepalan tangan yang saling bertaut gemas. Rahangnya mengeras dengan geritan Gigi bergemelatuk penuh penekanan.

“sudah ku bilang, dia akan mengkhianati mu”ucap pemuda tinggi yang kini mulai membenahi pakaiannya yang sedikit kusut.

Memicing menatap karibnya tajam, memukul meja keras meluapkan amarah nya. Nafasnya memburu dengan tekanan emosional.

“Jangan paksakan Dude, anggap saja semuanya permainan bodoh! Dan untuk menyelesaian kau bisa membalas perbuatannya”ujarnya dengan raut serius menatap pria mungil yang kini balas menatapnya dingin.

“apa maksudmu? Apa kau Kira aku akan membalas nya?”

Sedikit terpaku Kala sahabat nya mendekat, Menepuk Bahunya cukup kencang lalu meremas nya.

Siaga 1.

“membalas untuk kepuasan? Aku tak bodoh untuk melakukan nya Xan” lanjutnya.

“lalu apa yang akan kau lakukan? Bukankah dia begitu mematikan! Mungkin saja akan ada balasan atas Perbuatan mu dulu”

Menatap sebentar wajah berkeringat pemuda bernama Xan itu. ia menggeleng kecil dengan sunggingan smrik dan kekehan mengerikan.

“Jangan menjadi besar kepala, Mari kita urus kepulangan kita menuju Korea”













.,.,.,.,.,.









“Jung?”

Pemuda yang kini fokus menonton berbalik, mendapati sahabat nya berdiri dengan dua kotak sedang yang di bungkus plastik di acungkan padanya. tersenyum tampan dengan Box Smile yang khas dan mata memicing lembut membentuk bulan sabit.

Si manis tersenyum, berdiri lu menghampiri pria Kim.

“kapan kau pulang?”tanyanya Seraya meraih salah satu kotak dari tangan pria tan.

Taehyung terkekeh ketika sahabat nya Menatap polos pada kotak yang ia genggam, walau sudah mengambil. Tapi sang empu ragu untuk membuka nya, perlu izin heh?

“baru Saja, aku tak pulang kerumah. Mama juga mengijinkanku menginap” jelas nya sembari berjalan menuju sofa.

Jungkook hanya mengangguk saja. Meletakkan kotak itu di atas meja kecil diikuti oleh Taehyung.

Posisi sekarang keduanya ada di apartemen si manis. Menikmati film bergenre animasi action, yang begitu menyenangkan bagi pemuda Jeon karena terdapat pemain kesukaan nya; si merah yang memiliki laser pada matanya. berbeda dengan pria kim yang menatap TV tanpa minat.menatap pemuda manis yang setia tersenyum senang karena para pemeran yang di kaguminya terus bermunculan Melawan musuh, ia ikut tersenyum namun lebih tipis.


“maaf”celetuk yang lebih tua tiba tiba.

Jungkook mengerutkan keningnya menoleh heran, maaf? Untuk apa? Apa Taehyung membuat kesalahan, tapi apa? Seingatnya pria ini tak berbuat salah belakangan, kecuali saat di rumah sakit. itupun sudah ia maafkan, lalu maaf Kali ini untuk apa?

“untuk?”timbalnya Kala tak mendapati kelanjutan kata yang keluar dari mulut pria Kim.

Taehyung meregangkan ototnya, menghela nafas dengan endikan bahu yang terjatuh. seolah menjatuhkan berkuintal beban pada dirinya; tubuhnya.

“aku tak menemanimu saat kau pulang dari rumah sakit waktu itu” jawabnya sedikit lirih, menunduk dengan rasa bersalah hinggap pada dirinya.

Jungkook tersenyum, ah Taehyung begitu manis ternyata. ia merangkul bahu lebar itu dengan kedua tangannya, berucap tak apa lalu mendaratkan kecupan pada kepala pria tan guna menenangkan sahabatnya.

“Jangan berbicara seolah kau begitu bersalah Taehyung, Kau sahabatku begitupun sebaliknya. aku mengerti kau sibuk dan urusan mu harus segera di selesaikan waktu itu. iyakan?” dengan senyuman ia berujar, Gigi kelinci menyembul saat senyum lebar menghiasi wajah pemuda kelinci.

Taehyung tersenyum dengan anggukan, Jungkook begitu pengertian. ia semakin menyayangi sahabat nya ini.

Sepersekian detik keheningan Mengalung dalam atmosfir keduanya, Taehyung berbalik arah. Menatap Jungkook yang juga menatapnya dengan mata bulat yang terlihat beribu Kali menggemaskan.

“Jung tolong beri kecupan lagi”ucapnya riang.

Jungkook mengangguk, Memajukan wajahnya hingga sejajar, mendaratkan satu kecupan pada kening Taehyung lalu menjauh dan tersenyum manis.

“sudah”balasnya polos.

Taehyung hanya menggeleng dengan kekehan, membingkai wajah Jungkook dengan tangannya. Menatap dalam manik indah yang berbinar ceria, mengikis jarak pada wajah keduanya berhenti dalam jarak 4 Centi senyum tampan terlihat berjuta Kali menghisap kesadaran Pemuda Jeon.

“bukan kening ku, tapi——




































Cup!






Mendarat tepat di bagian pipi kanan, ia terkekeh melihat rona merah menghiasi wajah pemuda manis yang menjadi sahabat nya.














——ya, Jika bisa lebih aku akan menerimanya”ucapnya tepat di hadapan wajah merona Si manis.

Jungkook membolakan matanya, mendorong cepat tubuh Taehyung agar menjauh darinya. menyentuh pipi kanan yang menjadi bahan pelecehan atas bibir sahabat nya sendiri.

Taehyung tersenyum.

“apa kau mau lagi?”katanya tanpa dosa.

Jungkook melotot,terlihat lucu juga menggemaskan. perlahan bangkit untuk mengukung Taehyung, tersenyum manis dengan mata yang berbinar.

“kau akan mendapat lebih tuan, nikmati ini” ucapnya berbisik di telinga pria Tan.

Taehyung tersenyum mesum, memeluk pinggang sahabat nya agar tubuh Mereka saling mengikis jarak. sebelum akhirnya menjerit kaget.

“rasakan itu DASAR MESUM!!” menjewer telinga Taehyung keras, bahkan sangat keras hingga telinga pria Kim memerah.

Pria Kim menahan tangan Jungkook agar tidak terus menjewer telinga nya. jeweran Jungkook menimbulkan rasa sakit yang tidak main omong omong, belum lagi area—

“TIDAK JUNGKOOK JANGAN PENISKU!!”































TBC

Ada yang suka sama ceritanya?

Alur nya di bikin baru sih, soalnya yang ada di draft cukup membosankan;)



—18 October 2020—


AnathemaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang