Lima.

74 61 27
                                    

Happy Reading❤

Gadis berwajah cantik, kulit putih, siapa lagi kalo bukan Elina Gabriella Viandra.

Dia saat ini masih saja tertidur pulas di ranjang kesayangannya. Elina hobi banget tidur .dibanding anak remaja lain nya yang setiap harinya selalu menghabiskan waktu nya diluar rumah. Dia lebih memilih untuk tidur daripada panas panasan di luar tidak jelas.

"EL BANGUN!! " Teriak Asya mama Elina. Seraya mengetuk pintu kamar Elina.

Tidak ada jawaban dari dalam kamar.Terpaksa Asya harus melakukan hal ini,jika tidak Elina tidak akan bangun.

"EL, ADA KEBAKARAN! " Teriak Asya heboh.

itulah yang selalu Asya lakukan untuk membangunkan Elina, kalau tidak dengan cara itu,Asya akan membawa Ember yang berisi Air dan mengguyur Anak nya agar terbangun. Sebut saja Asya kejam. Tapi itulah faktanya. Namun begitu. Asya sangat menyayangi Elina.

Di dalam kamar,Elina langsung Terlonjat kaget, karena mendengar bahwa ada kebakaran. siapa yang tidak panik coba?

"Aaaaaa TOLONG ADA KEBAKARAN,  El masih mau hidup! Tolong selamatin El! " Teriak Elina dengan mata yang masih tertutup.

Asya dibalik pintu tersenyum puas dikala anaknya berhasil dia kerjai.

Asya langsung memutar knop pintu kamar Elina. Setelah terbuka pintu kamar, dan terpampang lah Elina yang masih teriak teriak histeris seraya terduduk di ranjang nya. Jika orang lain mungkin akan lari lari ketika sedang panik, namun Elina Dia dengan santai nya duduk. tapi jangan lupa kan mulut nya yang komat kamit meminta doa.

Asya hanya tersenyum melihat tingkah  putrinya.

"El ayo bangu-" Ujar Asya namun terpotong oleh Elina

"Aaa MAMA!  TOlONG ADA KEBAKAR-" Teriak Elina yang langsung berlari ke arah Asya  yang masih belum membuka matanya. Teriak Elina terpotong saat..

Brukk!

Ya, Elina terjatuh dari ranjang nya dengan dengan posisi yang sangat mengenaskan. Dahinya yang mengenai lantai membuat dahi Elina sedikit berdarah.

"ran" Lanjut Elina lirih.

"Eh. Ya ampun, El bangun! " Panik Asya seraya membantu Elina untuk bangun dari jatuh nya.

"Ya ampun, El maafin mamah. Mamah cuma iseng aja. Eh tau nya jatoh" Ujar Asya tidak Enak hati.

"Astagfirullah.mama tega bener sama anak sendiri! " Memutar bola matanya malas seraya mengusap dahinya yang berdarah.

"Ya maaf" Ujar Asya menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.

" Yaudah kamu mandi sekarang terus turun buat sarapan. Nanti mama obatin sebelum kamu berangkat sekolah ya? "

" Ya udah,El mandi dulu"ujar Elina bergegas ke kamar mandi seraya menghentak hentak kan kaki nya kesal.

Setelah hampir 15 menit melakukan ritual mandinya, Elina bergegas turun untuk sarapan bersama keluarganya.

Tepat di anak tangga terakhir. Gelak tawa yang berasal dari sang Kakak, Elino. Menyambutnya.

" Kenapa lo kak? " Tanya Elina heran.  Padahal kan Elina tidak melawak sama sekali.

"Gimana El rasa nya nyungsep? " Ujar Elino seraya terus tertawa terbahak bahak.

Ya, Asya telah menceritakan tragedi mengenaskan yang di alami oleh Elina kepada Edwin dan Elino, maka dari itu mereka tahu. 

Elina mendengus kesal seraya duduk di kursi untuk sarapan.

Elina Gabriella (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang