Sunset at Rooftop

330 44 3
                                    

Seungmin duduk sambil memeluk kedua kaki

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seungmin duduk sambil memeluk kedua kaki. Kepala terbenam diantara lutut dengan punggung menempel pada pintu ruang musik.

Dia melirik jam tangan. Sudah jam 5. Cahaya juga sudah mulai meremang. Itu artinya dia harus segera keluar dari sini. Tapi mau gimana lagi, berapa kalipun Seungmin berteriak tetap tidak ada yang datang. Suaranya tak cukup keras. Atau memang tak ada yang peduli?

Ahh ingin rasanya Seungmin kembali menangis. Jujur ini bukan pertama kali, tapi tetap saja terasa menyebalkan. Anak-anak itu seperti tak punya urusan lain selain merundungnya.

"Tck, sialan"

Sudah cukup sesi nangis menangisnya. Jika Seungmin ingin keluar dia harus melakukan sesuatu. Mata sembab Seungmin mulai mengabsen sekitar. Kalau dia sedang beruntung biasanya akan ada satu dua celah atau jendela yang--

NAH KAN BENAR!!

Ada satu jendela yang sedikit terbuka. Tapi letaknya cukup tinggi. Seungmin kembali mengamati sekitar. Mencari sesuatu yang sekiranya bisa ia jadikan pijakan.

Beberapa kursi jadi pilihan. Seungmin lalu menumpuk beberapa hingga tingginya menyamai jendela itu. Kurang stabil memang, tapi dia tak punya pilihan lain.

Dengan kaki agak gemetar Seungmin perlahan naik. Sambil menahan diri untuk tidak melihat ke bawah.

Dugh

"Aduh!" Seungmin mengaduh ketika kepalanya tak sengaja terpentok jendela, saat telah berada diatas.

Setelah mendesakkan badannya ke jendela sempit itu, Seungmin akhirnya bisa keluar.

"Uhh kenapa susah sekali sih," terkutuklah jendela kecil ini. Tubuh Seungmin kan jadi sakit semua.

Dia tepuk-tepuk bokong dan bahu sekilas. Lantas mengambil tas yang sebelumnya telah lebih dulu ia lemparkan keluar.

"Sekarang waktunya pu.... lang?" Seungmin mengernyit ketika matanya menangkap bayangan orang yang tak lagi asing. 'itu kak Chan kan? Kenapa dia buru-buru gitu?'

Seungmin ikuti laju kaki Chan. "tunggu, bukannya itu arah menuju-"

°

°

°

'ROOFTOP?!'

"Ah gawat! Gabisa dibiarin" Seungmin segera berlari mengikuti Chan. Dan waktu pemuda itu melewati belokan--

"Eh..,," dia pun berhenti.

"Tapi itu kan bukan urusanku" Seungmin sadar kalau hidup dan mati Chan tidak berada ditangannya. Jadi buat apa dia harus repot-repot. Dia pun balik. Berjalan menjauh.

Namun tak lama kemudian--

"Ta-tapi kalo kak Chan beneran bundir gimana?" sekali lagi ia kembali berhenti. Logika beradu dengan emosi.

FALLING INTO YOU [CHANMIN]Where stories live. Discover now