Masih pagi, tapi Chan sudah misuh-misuh waktu jalan menuju kelasnya. Bagaimana tidak. Tadi malam Chan sudah berencana untuk menyelinap ke dapur, ambil sebuah pisau, dan yah kalian tau sendiri apa kelanjutannya.
Atau paling tidak menenggak obat tidur hingga overdosis dan dia akhirnya bisa tidur. Untuk selamanya.
Tapi niat itu harus kembali Chan urungkan ketika Felix meminta (baca: memohon) untuk tidur dengan dia. Padahal dari dulu Felix tak pernah mau tidur dikamar sang kakak. "Takut menganggu" katanya. Dan benar saja, sekalinya Felix minta itu sangat sangat sangat menganggu Chan.
Namun yang namanya Bangchan mana tahan dengan rengekan Felix. Jadi dengan berat hati dia mengangguk dan sekali lagi harus mengubur dalam-dalam keinginan untuk mengakhiri hidup.
Aneh. Chan merasa aneh. Seperti ada yang menyabotase rencana bunuh dirinya. Tapi siapa? Tuhan?? Hahah, jangan bercanda.
Brukk
"Gue cuma mau pinjem makalah lo bentar, masa gitu aja gaboleh sih!!"
'dih, pagi-pagi udah cari masalah aja' Chan mendengus melihat perundungan yang terjadi tak jauh dari tempatnya berdiri.
"Tapi kan makalah itu harus dikumpulin nanti,"
"Ya makanya sekarang gue pinjem tolol!"
"Trus nanti aku ngumpulin apa?"
"Bukan urusan gue!!"
Bagi Bangchan--sebagai sesama pembully--aturan pertama yang harus kau tau soal perundungan adalah pura-pura tak lihat dan jangan ikut campur. Bahkan saat kau telah berjalan melewati mereka lalu melihat wajah yang tak lagi asing bagimu tengah jadi korban. Akan lebih baik jika kau pura-pura tak tau, pikirnya.
Persis seperti yang dilakukan Chan sekarang. Melangkah santai seolah tak terjadi apa-apa.
'lagian salah sendiri, siapa suruh lemah'
Padahal Seungmin melihatnya. Mata mereka sempat bertemu beberapa detik. Dan Seungmin tau kalau Chan juga tau! Tapi pemuda itu memilih abai. Tak adakah sedikit saja rasa iba di hati Chan untuk menolongnya?
Seungmin tersenyum sarkas. Sudah biasa. Bagi seorang Kim Seungmin hal ini sudah biasa.
"Mana cepetan sini!"
Tas Seungmin direbut paksa. Mereka lalu ambil makalah dari dalamnya dan melempar tas itu kembali tepat ke dada Seungmin.
"Nih gue kembaliin, makasih!"
*****
Setelah merapikan baju di toilet. Seungmin memasuki kelas yang sudah mulai ramai. Yah apa boleh buat, berapa kalipun dia berangkat pagi akan selalu ada yang menghadangnya seperti tadi. Hingga dia sampai kelas agak siang. Padahal Seungmin benci masuk kelas saat sudah banyak anak yang datang, karena--
YOU ARE READING
FALLING INTO YOU [CHANMIN]
أدب الهواةEverybody wants to rule the world. Termasuk seorang Christopher Bang. Namun kenapa dan sejak kapan? Sejak kapan dia merasa lelah? Sejak kapan dia mulai muak dengan semua hal yang ia miliki? Tak ada yang tau. Begitupun saat dia berdiri di ujung roof...