Hari baru bagi Chan. Pagi itu dia berangkat sekolah agak pagi karena permintaan sang adik Bang Felix. Setelah memarkirkan mobil di parkiran sekolah, sepasang kakak beradik itu lalu keluar dan berjalan menuju kelas masing-masing.
Berjalan dengan langkah malas, Chan mengusap tengkuk. Apa yang harus dia lakukan di sekolah sepagi ini? Teman-temannya juga pasti belum pada datang.
Susuri lorong menuju ruang kelasnya. Chan kembali melihat kejadian itu, persis seperti kemarin. Kim Seungmin yang sedang dirundung oleh--dua teman kelasnya menurut asumsi Chan--dan pasrah tidak melawan. Chan hanya melihat dari kejauhan dalam diam. Ketika dua orang itu selesai memukul dan menjarah isi tas Seungmin lalu pergi, barulah Chan mendekat.
'Kim Seungmin culun ini sungguh lemah' begitulah pikir Chan. Dan dihadapan orang yang dia anggap lemah itu, ia ikut melemparkan tasnya. Seungmin yang kaget berusaha menangkap tas sambil menatap bingung ke arah Chan.
"A-apa--"
"Bawain tas gue ke kelas"
"Ta-tapi kenapa?"
Tak ada jawaban terlisan. Chan malah mengambil sesuatu dari dalam saku celananya, lantas menunjukkan benda itu pada Seungmin. Sebilah cutter. Jangan remehkan intelegensi Seungmin. Hanya dengan melihat benda itu, mulut Seungmin yang awalnya sedikit terbuka kebingungan kini sepenuhnya tertutup. Bersamaan dengan Chan yang berjalan mendahuluinya.
Kini Seungmin telah paham. Paham akan situasi yang diciptakan orang itu untuknya. 'coba cegah gue bunuh diri tiap hari' ternyata sama dengan jadi babu pribadinya tiap hari.
"Bang Chan sialan,"
Umpatan keluar dari dalam hati namun kaki tetap tak bisa menolak untuk ikut berjalan mengekor. Mereka berdua menuju kelas Chan dalam hening, dengan Chan di depan dan Seungmin ikut di belakangnya. Sayang sekali waktu masih pagi jadi tak banyak pasang mata yang melihat kejadian langka ini.
Hingga mereka sampai di kelas Chan, pemuda itu masuk lebih dulu dan duduk di kusirnya. Seungmin lantas meletakkan tas pada meja kosong tanpa sedikitpun memandang kearah Chan. Dia lalu berbalik, berniat untuk pergi.
"Eh, siapa yang nyuruh lo pergi!" jika saja Chan tidak menarik bagian punggung seragamnya hingga Seungmin hampir terjungkal.
Seungmin mengendus "Tck, apa??"
"Lo gaboleh balik sebelum gue yang nyuruh lo balik"
Astagaa, apa lagi ini...
"Ngerti gak?!"
"I-iya, ngerti. Sekarang aku harus apa?"
Chan terkekeh "Good boy, nanti istirahat lo harus kesini lagi, awas kalo sampe telat"
Seungmin mengangguk singkat.
"Yaudah sana pergi,"
Lalu ketika Chan menuruhnya pergi dia pun berjalan pergi.
Dalam arah menuju kelas, Seungmin tak henti merutuki dirinya sendiri. Bagaimana bisa dia tunduk dengan mudahnya dihadapan Chan?! Aura intimidasi orang itu memang tak main-main. Ditambah ingatan masa lalu yang masih terngiang dikepala Seungmin, buat dia makin tak sanggup untuk melawan.
Sekarang, karena pilihan bodoh yang ia ambil kemarin, Seungmin harus berada dalam situasi yang tak pernah ia harapkan akan datang sebelumnya.
*****
Kriingg..... Kriingg....
Bel istirahat berbunyi, biasanya setelah ini Seungmin akan santap bekal makan siang berdua dengan Felix. Atau menyembunyikan diri di perpustakaan atau halaman belakang. Namun kali ini, berkat permintaan seorang Christopher Bang, Seungmin harus melangkahkan kakinya menuju kelas sang senior. Setelah beralasan ini itu kepada Felix tentunya.
YOU ARE READING
FALLING INTO YOU [CHANMIN]
FanfictionEverybody wants to rule the world. Termasuk seorang Christopher Bang. Namun kenapa dan sejak kapan? Sejak kapan dia merasa lelah? Sejak kapan dia mulai muak dengan semua hal yang ia miliki? Tak ada yang tau. Begitupun saat dia berdiri di ujung roof...