Juna, Pantai, berselancar.

4K 1.1K 228
                                    

(Renjuna Sadewa, pantai Wediombo Jogja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Renjuna Sadewa, pantai Wediombo Jogja. He loves to surf along the waves)

---


It's okay,
untuk mengambil satu langkah mundur,
untuk hal yang tidak memperjuangkanmu,
untuk hal yang memang tercipta bukan untukmu.

-Troubling the Cupid-



---


"Wah Jun, ini neraka lagi bocor dan lo ngajakin gue ke pantai? Yang bener aja."

Juna melirik gue sekilas terus jelas banget lagi senyum; tapi sengaja liat ke arah lain. Biar apa coba?

"Kalo mau senyum mah senyum aja Jun, pelit amat senyum doang." Gue ngomong sambil keluarin kaca mata hitam nya Jae dari tas; tadi sempat ke kamarnya buat pinjam barang barang aestetik.

Feeds instagram gue harus bagus soalnya.

"Senyum gak bayar dan kalaupun bayar gak bakal bikin jatuh miskin," gue turunin kaca mata dikit, "lo jarang senyum."

"Namanya pantai pasti panas, Le."

"Ya tau panas begini," Gue masang kaca mata hitam tadi diujung hidung terus melirik Juna, "harusnya lo bawa gue ke kafe atau karaokean. Bukan panas panasan."

"Gue pengen surfing."

"Huh?"

Juna melirik ke gue terus senyum tipis. Kali ini ke arah gue, "Gue pengen surfing tapi gak ada yang jagain barang gue. Makanya gue bawa lo."

"ENAK DI ELO DONG!"

"Loh? Masih belum terbiasa juga sama gue?"

Gue mendengus. Kesel banget emang kalo harus punya temen begini amat. Untung cakep.

Balik lagi ke pasal 1, Orang cakep punya banyak privilege dalam hidup ini.

"Terus gue ngapain dong!?"

Juna angkat bahu doang terus ngerentangin tangan. Kayanya mau sok ngerasain angin pantai biar kaya di vlog vlog orang kalo main ke pantai. Apaan sih basi sok aestetik.

Angin laut kan panas.

"Heh ditanyain juga!"

Juna melirik gue sekilas, "Ya jagain barang gue."

"Tega banget, percuma dong gue ke pantai kalo cuma jagain barang lo. Bosen."

"Yaudah," Juna keluarin dompetnya dari kantong belakang celana terus nyerahin selembar duit dua puluh ribu ke gue, "Nih."

"Hah? Bakal apaan?" Gue ya terima terima aja kalo dikasih duit, yang namanya rezeki tuh gak boleh di tolak. Kata Ibuk tuh pamali. 

"Beli es, kalo bosen yaudah lo duduk aja disini sambil makanin es lilin."

Troubling the CupidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang