How to not in love 101

4K 1.2K 222
                                    

You know you're in love when you can't sleep because reality
Is finally better than your dreams

-Troubling the Cupid-
.
.
.

Kadang, kadang banget gue suka mikir kenapa gue betah temenan sama manusia seaneh Jae. I mean hampir tujuh tahun temenan sama manusia yang lagi pegang laba laba seukuran piring itu.

Yep, seukuran piring.

"Lo bawa apaan Jae?"

Jae gak jawab, justru sembunyiin laba laba mainan tadi ke belakang badannya, "Gak bawa apa apa."

Gue silangin tangan di dada dan liatin dia tajam, "Lo bawa apaan Jaenudin Min Francois."

"Peliharaan."

"Oh ya? Mana liat?"

"Dia pemalu, takutnya demam panggung kalo diliatin cewe jelek kaya elo."

Gue mutar bola mata jengah dan nunjuk laba laba tadi, "Ini apa Jaenudiiin???"

Jae langsung peluk erat mainannya itu dan gelengin kepala, "Main tunjuk tunjuk peliharaan baru gue, gak sopan! Gue bilang ibuk nih!"

"Ini dari cewe lo yang baru?"

Jae ngehela napas capek sebelum akhirnya keluarin si laba laba mainan ke arah gue, "Ini anak kita yang baru, namanya Michelle Francois."

"Oh wow, impresif."

"Okay, denger--" Jae mulai ambil langkah mundur, "--cewe gue gak seaneh yang lu pikirin kok. Dia cuma anti mainstream dan rada ajaib aja."

Gue senyum tipis; sengaja mau ngejek selera aneh Jae. "Iya percaya banget deh gue, banget."

Jae letakkin si michelle francois di atas meja makan terus gantian silangin tangan di dada, "Sekarang giliran lo, ngapain lo berdiri diatas kursi di dapur begini?"

"Gue cuma lagi pengen liat sekitaran dapur, apa lo?"

Jae liatin gue gak percaya, "Lo ngapain diatas kursi, di sudut dapur di dekat rak makanan?"

"Ini gak kaya yang lo pikirin."

"Lo mau ngapain Athalea?"

Gue ngehela napas pelan sebeluk liatin Jae kesel, "Gue mau ambil mie samyang gue di rak paling atas, puas?"

Jae senyum tipis sambil liatin gue pake tatapan yang 'gue-tau-lo-mau-ngapain' dan itu nyebelin banget. "Kenapa harus naik kursi?"

"Karena gue pengen."

"Oh ya?"

Okay, lo menang kali ini Din. Gue ngeliatin Jae males, "iya, gue gak sampe rak paling atas makanya gue naik kursi."

"Ahahahaha!" Jae ketawa ngakak sambil duduk di meja makan, "makanya jangan kerdil, Athalea the hobbit."

"Gue bacok ya lu!?"

"Sini coba."

Gue loncat turun dari kursi dan duduk di sebelah Jae, "Gue gak kerdil ya, lu semua aja yang titan."

"Ah masa iya?"

"Iya."

"Ah masa iy--IYA IYA PERCAYA GUE PERCAYA!"

Gue nurunin lagi gelas yang tadinya mau gue pake buat ngelempar kepala kosong Jae. "Jae, mau curhat."

"Bayar."

Troubling the CupidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang