Halalkan atau Tinggalkan

93 13 0
                                    

Apakah cinta sebercanda itu? Cinta itu harus memiliki visi dan misi yang jelas di dalamnya. Tidak mungkin selamanya kamu bersama dia hanya untuk bermain-main dan tidak ada keseriusan dalam tujuan ke pernikahan.

Maka pikirkanlah untuk kalian yang sedang jatuh cinta, halalkan atau tinggalkan. Itu 2 pilihan yang jelas, tidak akan menyakiti satu sama lain. Ketika kamu memilih menghalalkan dia, maka itu pilihan yang luar biasa baik.

Selamanya kalian tak akan terperangkap dalam status yang hanya akan membawa kalian pada kegalauan akut. Katanya dengan pacaran kita bisa mengenal karakter pacar kita, tapi masa iya kamu akan melakukannya selama bertahun-tahun? Ingat, ini bukan cicilan motor, yang harus membutuhkan waktu lama.

Jika hatimu telah yakin pada kepribadian dan sifatnya, langsung saja datang menemui orang tuanya, agar kalian segera halal dan tidak akan saling menyakiti satu sama lain. Namun, jika ada di posisi belum siap, karena masih berstatus pelajar, lebih baik urungkan niat untuk berpacaran, karena jelas itu akan menjadi ketidak-jelasan dalam waktu lama.

Memang sih banyak yang berjodoh dengan teman sekolahnya. Hanya pikirkanlah lagi sampai berapa tahun itu akan kalian jalani? Alhasil hanya akan ada rasa jenuh yang pada akhirnya membuat kalian putus.


Aku Cinta Dia, Bagaimana?

 “Aku benar-benar mencintai dia!” Pernah nggak mendengarkan kalimat itu? Kalau iya, berarti kamu harus benar-benar mengambil keputusan besar.

Kenapa bisa dibilang besar? Ya, karena kalau kamu benar-benar mencintai pacarmu, itu berarti kamu harus meninggalkannya. “Kok meninggalkannya? Kan aku sangat cinta dia? Ingin selalu sama dia. Ingin bahagia bersama dia.”

Ya, justru karena kamu sangat mencintai dia dan ingin hidup bersama, maka kamu harus melepaskan dia dari dosa yang selama ini dilakukan bersamanya, kecuali kamu menghalalkannya. Ya, dengan kata lain, pilihannya cuma dua: sudahi atau halalkan.

“Kak saya belum siap nikah”, berarti pilihannya sudahi. Titik, nggak pakai nawar! Kenapa begitu? Karena cinta itu anugerah yang diberikan Allah pada hamba-Nya. Sejatinya rasa cinta itu harus berdasar pada-Nya, jadi, jika kamu mencintai lawan jenis yang disebut ‘pacar’ itu, maka hormatilah dengan mengembalikan rasa cintamu kepada-Nya.

Percayalah kalau Allah akan menjaga hatinya untukmu kalau memang dia adalah jodohmu. Kalau nggak ya sabar, sabar ya. Tenang saja nggak perlu risau, Allah punya pasangan lain yang lebih baik untukmu. Tentu terbaik menurut versi-Nya, bukan menurut kemauanmu.

“Aku kan sudah dekat banget, susah dong untuk berpisah dan saling melupakan!” Ya, berpisah dengan orang yang sudah sangat dekat dengan kita kemudian melupakannya memang hal yang sulit, tapi bukan berarti nggak bisa. Semua hanya perlu waktu.

Cepat atau lambat pasti akan lupa dengan sendirinya. Kalau kata anak muda zaman sekarang ini ‘move on’ semua tergantung bagaimana kamu menyikapinya. Kalau yakin sama Allah dan mengikhlaskannya, pasti semua akan berjalan mulus-mulus saja.

Yakin deh, Allah bersama hamba-Nya yang mau menuruti perintah-Nya, termasuk perintah untuk nggak pacaran. Nah mulai sekarang, gantungkanlah harapanmu pada Allah. Mengadulah pada-Nya. Curahkan semua yang ada di hati agar dada terasa lapang, meskipun Allah lebih dahulu tahu sebelum kamu ceritakan.

Percayalah kalau Allah akan menjaga hatinya untukmu kalau memang dia adalah jodohmu. Kalau nggak ya sabar, sabar ya. Tenang saja nggak perlu risau, Allah punya pasangan lain yang lebih baik untukmu. Tentu terbaik menurut versi-Nya, bukan menurut kemauanmu.

Remaja BerhijrahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang