Chapter 17 Tentakel besar dan vampir kecil

21 5 0
                                    

"Semakin dekat diriku, semakin besar cumi-cumi itu"

Sebuah kesan keluar dari mulutku. Berapa porsi sashimi yang bisa kau makan ? Aku berdiri di haluan kapal perang berukuran sedang. Nama kapal ini adalah "Pisces". Itu adalah kapal tua yang rencananya akan dibongkar. Aku telah menerimanya dari Samaka-san dan menggunakannya untuk mendekati cumi-cumi. Si “Pisces” sedang bergerak maju perlahan menuju “Abyss Call” si cumi-cumi raksasa.

Namun, bukan pelaut yang menggerakkan kapal, nyatanya tidak ada orang lain di kapal ini selain aku.

… Ini adalah salah satu dari banyak skill cheat yang aku miliki.

'Kontrak darah'.

Skill yang memungkinkan seseorang untuk menggunakan darahnya sendiri pada orang lain dan menjadikan mereka seorang pelayan/budak/familiar/pengikut. Awalnya itu adalah skill yang hanya dapat digunakan pada makhluk hidup, tetapi aku bahkan dapat menggunakannya pada benda mati dengan skill tingkat maksimum.
(tln: Gak tau kata mana yang pas entah itu budak, pelayan, familiar, atau pengikut)
Dan kontrak darah tingkat tinggi memiliki kekuatan yang memungkinkan aku untuk memanipulasi para budak dengan bebas.

Dengan kata lain, aku telah mengubah kapal ini menjadi seorang pelayan, jadi aku bisa mengendalikannya sendiri. Sesuai keinginanku, layar akan menyesuaikan ketegangan secara otomatis dan setir akan berubah arah tanpa aku menyentuhnya. Sangat nyaman untuk bergerak hanya dengan pikiran. “Pisces” adalah perahu layar, memiliki struktur yang bergerak dengan menerima angin di layar, tidak memiliki mesin, tetapi jika angin, dapat dibuat secara ajaib. Meskipun seperti yang diharapkan, aku tidak bisa dengan bebas menembakkan meriam, ini sudah cukup karena aku hanya ingin mendekat.

Kontrak darah. Ini adalah skill yang sempurna untuk ku. Dia benar-benar orang yang baik, bukan ?
(tln: Maksudnya si Nenek Loli-san)
Lautnya berguncang ganas karena cumi-cumi itu mengamuk sampai beberapa saat yang lalu, meskipun “Pisces” bergoyang cukup banyak, tapi ini melaju dengan mulus.

Jika ada kendala, memang posisi sabuk kulit yang digantung di bahu dari sebelum berlayar di kapal terkadang tidak sejajar dan agak mengganggu, namun sudah aku perbaiki sekarang. Meskipun cumi-cumi dengan jelas mengenali ku dan waspada, aku tidak mencoba melakukan serangan yang jelas, ketika tiba-tiba dihadapkan dengan mundurnya armada yang menyerangnya. Walaupun mungkin tidak dapat dimengerti dan timbul pertanyaan, tapi mari kita bicara terlebih dahulu. Dengan pemikiran itu, aku mengambil sesuatu dari Kantong Darah. Apa yang aku keluarkan adalah apa yang  dipersiapkan oleh Samaka-san, seperti "Pisces", yaitu megafon.

Meskipun, itu tidak seperti yang digunakan untuk pemilu. Ini sederhana karena digunakan untuk acara olahraga.

Terbuat dari bahan seperti plastik, dan ekspresi seperti itu benar-benar sempurna.

"Halo, bisakah kau mendengarku ?"

Coba panggil dengan megafon untuk saat ini. Aku telah memperluas jangkauan efek dari skill terjemahan bahasa, jadi jika ia adalah makhluk cerdas, Ia akan memahami kata-kata ku dan aku juga akan memahami kata-katanya. Setelah beberapa saat, ada balasan dari pihak lain.

"Siapa kau ?" (Abyys Call)

… Wow, suaranya terdengar seperti orang tua. Apakah itu suara dari sejenisnya atau hanya individu ? Suara cumi-cumi ini adalah laki-laki, itu adalah suara rendah dengan kesan kering, sangat cocok dengan ekspresi lelaki tua itu.

“Yah… Aku hanya seorang Vampir yang lewat.”

"Apa ? seorang Vampir ? Lelucon macam apa ini, nona ? Apakah mungkin bagi seorang Vampir untuk bergerak saat matahari masih tinggi ? ”

"Tidak, itu karena aku memiliki tingkat Resistance matahari yang tinggi ... Um ... Kakek cumi-cumi-san" (お っ さ ん イ カ さ ん: Ossan Ika-san)

“Kakek cumi-cumi-san !?”

"Oh, maaf, apakah Pak Tua cumi-cumi lebih baik?" (イ カ オ ヤ ジ: Ika Oyaji)

“Itu tidak jauh berbeda !”

Aku heran tentang julukan yang kubuat bahkan dengan makhluk non-manusia. Aku pikir itu nama yang sempurna, tetapi cumi-cumi raksasa tetaplah cumi-cumi. Itu terlihat enak.

“Ada apa dengan wajahmu itu…?”

"Oh, tidak, jangan khawatir tentang itu, jadi ... bisakah kau berhenti bergerak menuju kota itu ?"

“Ditolak ”

Singkat, mudah dimengerti balasannya. Setelah itu, dia menyerang dengan banyak tentakel.

“Aku ingin tahu siapa targetnya, tapi aku tidak ingin bercanda”

… Ah, bukankah ini masalahnya ? Ini merepotkan. Pada saat yang sama, aku membuat keputusan di hati ku. Banyak tentakel putih membidik "Pisces"

Tensei Kyuuketsuki-san wa Ohirune ga ShitaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang