Pagi itu terlihat semua orang tengah sibuk menyiapkan acara puncak nanti malam. Para perempuan nampak menyiapkan topeng untuk dikenakan oleh semua peserta. Airon juga nampak sibuk mengatur persiapan karena ia merupakan koordinator acara.
Airon ingin menemui wanita yang tiba-tiba memberikan surat kepadanya. Airon tak pendek akal.
Airon tampak sedang membawa kardus dan menghentikan langkahnya di depan loker. Ia berdiri memaku dan memeriksa sekelilingnya. Setelah dirasa cukup aman dan sepi, ia mengeluarkan sebuah benda dan menaruhnya ke salah satu loker melalui sela-selanya. Dan, berlalu dengan cepat karena takut terlihat orang lain.
Untungnya tidak ada seorang pun yang menyadari tindakannya itu, padahal beberapa meter dari tempatnya berdiri ada dua orang siswa yang sedang kebingungan mengurus keperluan kelasnya.
Komplotan Lia rupanya nampak kejadian janggal itu. Setelah mengamati gerak-gerik Airon, mereka ngepoin apa yang tengah dilakukannya. Meski tak semua kejadian mereka lihat, namun mereka mendekati loker yang tadi dimasuki sesuatu oleh Airon.
Mereka mendekat dan menemukan nama pemilik loker itu. Zhia. "Itu si Mata Empat!" teriak mereka dan langsung lari menuju Lia yang sedang mempersiapkan pentas drama kelasnya.
Mendengar semua kejadian itu dari mereka, Lia tambah geram. Semua peralatan make up yang ada di meja disingkirkannya. Dia pun menyuruh anak buahnya untuk terus membuntuti Airon. Dan, kalau ada kesempatan, kacaukan semua rencana mereka!
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Let The Air Run
Short StorySepenggal kisah romansa bagi para pejuang cinta mengarungi padang kasmaran