Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Segala persiapan sudah beres. Ketua OSIS pun memotong pita dan memberi sambutan pembukaan acara tahunan ini. Seketika seluruh sekolah terlihat meriah.
Sorak-sorai dari stand makanan berjejer dari gerbang masuk hingga pelataran sekolah. Di dalam gedung pun dimeriahi oleh spanduk tiap kelas yang bermacam-macam seperti kafe, drama, bahkan rumah hantu.
Airon sangat sibuk mengatur tamu yang mulai berdatangan. Bahkan, Zhia pun termakan suasana karena kelasnya kedatangan banyak sekali tamu. Tak heran, kelas mereka mengadakan kafe kucing sehingga banyak peminatnya. Oiya, di akhir acara akan ada pembagian hadiah bagi kelas yang paling populer jadi mereka sangat bersungguh-sungguh dalam menyemarakan acara ini.
Hari pun berlalu dengan cepat. Tapi, bagi mereka sungguh melelahkan. Untungnya, acara ini hanya sampai pukul 5 sore untuk umumnya. Selebihnya, akan ada pesta khusus bagi siswa.
Pesta ini dinamakan Pesta Topeng. Pesta dimana pencari cinta berusaha menarik perhatian lawan jenis dengan unjuk kebolehan berdansa. Tentu saja, tiap peserta dibolehkan ikut dan menggunakan pakaian yang sudah dipersiapkan dari rumah. Namun, ditiap kesempatannya, acara ini punya keunikan sendiri dari tahun-tahun sebelumnya.
Beberapa jam sebelum dimulai, panitia perempuan berjalan disetiap kelas membagikan topeng yang akan dikenakan. Namun, Zhia teringat bahwa sekarang tanggal dimana ia harus mengembalikan buku yang pernah ia pinjam.
Ia pergi berjalan ke bagian loker untuk mengambil buku itu. Sesampainya di sana, dia terkejut dengan kehadiran surat di lokernya. Ia memandang sekitarnya dan dengan cepat memasukan surat itu ke dalam tasnya. Ia kemudian beranjak ke tempat yang aman untuk membaca surat itu.
Di toilet wanita, iya di sana, Zhia mulai membacanya. Inti dari surat itu adalah ajakan pertemuan. Namun karena ini menggunakan topeng, Zhia pun memberanikan diri untuk datang ke undangan itu. Di sisi lain, toh pakai topeng jadi bisa menutupi pipi merahnya yang akan lebih merah jika bertemu langsung.
Tanpa sepengetahuan Zhia, surat itu juga dilihat oleh anak buah Lia. Mereka mengintip dari bilik sebelah dan kabur setelah mengetahui isi surat itu. Lia yang sudah tampil cantik terkejut dengan undangan Airon.
Otaknya pun langsung mendapat ide untuk menggagalkannya. Lia berencana bertemu dengan Airon terlebih dahulu sebelum Zhia. Ciri-ciri Airon dihapalnya dan mulai berdandan sesuai saran dari Airon.
Kemeja hitam, celana hitam, dan topeng hitam untuk Airon. Sedangkan bagi Zhia, gaun hitam dengan topeng putih. Sayangnya, topeng putih hanya akan diberikan untuk kelas yang memenangkan kontes kelas terpopuler. Lebih parahnya lagi, hanya kelas Zhia yang memenangkannya.
Hanya ada satu topeng putih itu untuk dikenakan. Setelah memohon pada teman-temannya di kelas, Zhia diperbolehkan mengenakannya. Hanya saja, boleh dipakai untuk malam itu karena akan dipajang sebagai sovenir di kelas.
Zhia langsung menuju ruang ganti di toilet. Namun, topeng itu ditinggal dikeranjang baju di luar ruangan! Gia dan Tia pun mengambil topeng itu lalu lekas kembali ke Lia. Lia yang sudah dari tadi menunggu langsung memakainya dan menuju ke aula.
Sedangkan nasib Zhia, yah, ia kebingungan mencari topeng itu. Setelah menyerah mencari ke sana-sini, ia pun menyesal dan menangis di pojok ruang ganti.
Bagaimana kelanjutannya? Apakah Zhia akan datang menemui Airon?
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Let The Air Run
Short StorySepenggal kisah romansa bagi para pejuang cinta mengarungi padang kasmaran