Prolog

8 1 0
                                    

Disebuah jalan kecil, terlihatlah seorang pemuda berpakaian seragam SMA sedang menyapa dan melambaikan tangannya kepada seorang wanita parubaya.

"Ibu, sebentar ya, aku akan menyebrang dulu!" kata pemuda itu seraya tersenyum sambil mulai berjalan untuk menyebrangi jalan kecil itu.

Namun, takdir Allah berkata lain, wanita parubaya itu pun berperasaan tidak enak terhadap pemuda itu. Ia pun melihat ada sebuah mobil melaju cepat menuju ke arah pemuda itu.

"Nak, awasss!!!" teriak wanita parubaya itu akan tetapi pemuda itu tidak mendengar perkataannya dan terus saja maju.

Sampai akhirnya, kecelakaan pun tidak terelakkan. Pemuda itu pun ditabrak oleh mobil tadi sampai terpental sangat jauh dan terjatuh dengan posisi wajah duluan yang tersentuh aspal sehingga membuat wajahnya tergesek sangat keras.

"Nak Adiiitttt!!!" 






Setibanya di rumah sakit, terlihat beberapa suster dan wanita parubaya itu sedang mendorong lori pemuda itu, yang tengah terbaring dengan luka yang cukup parah, terutama di bagian wajahnya yang terus saja mengeluarkan darah.

"Tenang, nak! Kamu pasti selamat" kata-kata itulah yang terus diucapkan oleh wanita parubaya itu seraya khawatir dengan keadaan pemuda itu.

Akhirnya, mereka pun sampai diruangan UGD dan langsung memasukkan pemuda itu kedalam ruangan untuk dilakukan tindakan.

"Ibu tolong tunggu sebentar diluar ya!" kata salah satu suster mencegah wanita itu untuk masuk lalu menutup pintu kamar UGD dengan rapat. 






Setelah beberapa jam menunggu sambil mencemaskan keadaan pemuda itu, akhirnya dokter pun keluar dari ruang UGD.

"Dok, gimana keadaannya? Apakah dia bisa diselamatkan?" tanya wanita itu dengan cemas.

"Setelah kami melakukan tindakan, akhirnya pasien bisa kami selamatkan" jawab Dokter.

"Alhamdulillah ya Allah" ucap syukur wanita itu.

"Tapi, ia mengalami kerusakan wajah yang cukup parah. Hampir 95 persen wajahnya rusak, dan membuatnya mengalami pendarahan yang cukup hebat" sambung Dokter.

Mendengar hal itu, wanita itu sedikit syok dan kembali khawatir.

"Lalu bagaimana cara menyelamatkannya, dokter?" tanya wanita itu.

"Satu-satunya jalan agar pasien bisa selamat adalah dengan cara mengoperasi wajah pasien" ucap Dokter.

"Kalau begitu tunggu apalagi, dok. Lakukan operasi sekarang! Tolong selamatkanlah dia, dokter! Tolong!" wanita itu memohon kepada dokter agar segera mengoperasi wajah pemuda itu.

"Baik, kami akan segera memindahkan pasien ke ruangan operasi" Dokter itu kembali ingin masuk ke ruang UGD.

Namun, entah apa yang dipikirkan wanita itu, sehingga ia memanggil kembali dokter yang menangani pemuda itu yang sepertinya sangat dikhawatirkan oleh wanita itu.

"Tunggu, dok!"

"Ya, bu? Ada apa lagi?" kemudian wanita itu mengeluarkan sesuatu dari tasnya dan memberikannya kepada dokter itu.

Dan ternyata itu adalah sebuah foto seorang laki-laki berkulit putih, berambut hitam sedikit gondrong dan berwajah tampan. Gambarannya seperti Karakter Dante di Devil May Cry.

"Apa maksudnya ini, bu?" tanya Dokter yang bingung.

"Dok, saya mohon! Saya sangat mohon kepada dokter. Agar dokter mengoperasi wajahnya, sama seperti yang ada di foto ini. Saya mohon, dok!"

Dokter itu pun melihat foto itu dengan penuh teliti dan seakan sudah mengerti dengan permohonan wanita itu.

Hati Yang Tersakiti
Penulis : Dodi Setiawan

Hati Yang TersakitiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang