💌༉‧₊˚(rain)bow

7.4K 412 100
                                    

Mungkin, ini adalah akhir dari petualangan nya dalam mengarungi lautan sejak masih belia sampai berusia dua puluh dua. Jika iya
— maka, biarkan hujan dan pelangi mewarnai hari-harinya di atas gumpalan kapas putih

 Jika iya— maka, biarkan hujan dan pelangi mewarnai hari-harinya di atas gumpalan kapas putih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hujan, angan & harapan.
#(RAIN)BOW.

Siapa yang menyukai hujan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siapa yang menyukai hujan?

Aku rasa, semuanya suka hujan. Mungkin. Banyak sekali hal manis yang bisa dilakukan ketika rintik air dari langit membasahi bumi. Seperti, berdansa dengan kekasihmu sambil menikmati guyuran air hujan, membaca buku ditemani aroma hujan, bernanyi sambil memainkan gitar sambil menatap langit yang menangis.

Tapi tidak dengan Jeongin, ketika hujan datang— kapalnya sering kali terombang-ambing ombak. Kebanyakan hujan disertai angin kencang. Dan itu membuat awak kapal kewalahan, tidak jarang juga barang-barang di atas kapal berantakan, atau menyebabkan layar utama kapal tersibak.

Capstan¹ berputar seraya jangkar kembali dinaikkan, Jeongin dan Bo'sun²  Chan bersama awak kapal lainnya sangat bergembira karena hari ini mendapat banyak pasokan makanan juga beer. Mereka baru saja merampas di beberapa bar sebuah kota tua yang sepi.

[¹] Mesin rotasi yang digunakan untuk menaikkan jangkar.
[²] Sebutan untuk wakil kapten atau tangan kanan kapten.

Cuaca beberapa pekan terakhir ini sangat mendukung, tiga bulan? Atau empat bulan? Entahlah, yang jelas tidak.ada.hujan.

Tidak ada hujan, berarti tidak ada badai yang mengombang-ambing kapal. Jeongin sangat senang akan hal itu.

"Ke arah Timur!"

Changbin memutar Rudder³  ke arah Timur seperti perintah kapten Yang, "Siap kapten!"

[³] Kemudi.

Suara-suara pisau yang beradu di atas alas kayu dan aroma sedap bumbu masakan tercium jelas oleh para awak kapal di atas, Jisung mulai mengolah hasil rempah-rempah jarahan.

"Kita akan berpesta malam ini!"

Mereka bersorak, meriam sudah dimasukkan ke dalam gun deck⁴.  Yang lainnya tengah beristirahat di atas hammock⁵. Sambil menunggu Jisung menyelesaikan masakannya.

🖇。𝐍𝐀𝐓𝐔𝐑𝐀𝐋 𝐀𝐏𝐏𝐄𝐓𝐈𝐓𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang