💌༉‧₊˚sweet¹⁷'²

6.7K 366 72
                                    

“A— ahm, nngh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“A— ahm, nngh...”

Jeongin mendorong dada Hyunjin, berharap jika pria itu akan bangun dari atas tubuh nya. Namun nihil. Hyunjin justru memborgol kedua pergelangan tangannya. Menyeringai bengis, ada kilat nakal di kedua pandang matanya dan Jeongin paham apa itu.

Nnnah.. Hyunj—

plak— satu tamparan meninggalkan rasa panas di paha kanan Jeongin. Hyunjin melucuti paksa pakaian miliknya, merobek jaketnya, memelorotkan celanya. Telapak kasar itu mengusap lamat-lamat kulit paha Jeongin sampai ke pinggang lalu naik ke bagian dada.

Jeongin mengerutkan kening, remaja itu pusing bukan main. Hyunjin mengerti bagaimana cara mempermainkan tubuhnya sebegini lemah, rasanya ingin menangis karena semua titik sensitifnya dimanja dengan begitu lihai.

Seperti saat ini— telunjuk Hyunjin bermain-main di pinggiran putingnya. Menggoda laki-laki belia itu agar mengeluarkan erangan nya, lagi.

U-uh.. mh– hiks,

plak— satu tamparan kembali dirasa, kali ini di bagian selatan tubuhnya. Jeongin mengerang, bagaimana penis nya terasa ngilu, berdenyut panas karena Hyunjin menampar begitu keras.

Kedua kaki rantingnya bergetar menahan nikmat sekaligus pusing yang terlalu berlebih, datang bertubi-tubi sampai Jeongin memejamkan mata.

Rintihan lemah disuarakan setiap Hyunjin mengusap tubuhnya dengan telapak kasar itu, Jeongin kepalang bukan main.

Frustasi karena tidak bisa leluasa menggerakan kedua tangan yang terborgol. Dia butuh pegangan.

Ia menengadahkan kepala sambil terbelalak hebat, nafasnya tercekat ketika Hyunjin tiba-tiba mencekik lehernya.

K– Khh.. hh, H—hyun.

Matanya berair, telak– akhirnya Jeongin menangis. Tidak bisa merasakan cumbuan sensual di kedua bilah bibirnya, terlalu sesak karena tercekik begitu kuat.

“Hukuman untuk anak nakal yang berani mengkhianati tuan nya,” suara Hyunjin kali ini sarat akan emosi dan nafsu. Menusuk begitu jantan di gendang telinga Jeongin.

“Katakan. Siapa tuanmu?”

Jeongin menarik nafas panjang, terengah seperti orang gila ketika akhirnya cekikan itu lepas. Lega, ia meraup nafas banyak-banyak. Dadanya naik turun dan Hyunjin justru menggigit kasar putingnya, menghisap tanpa tau aturan sampai Jeongin kepayahan.

“Ah.. Hyunjin– ssh...”

Borgol di pergelangan tangan nya menahan Jeongin untuk mencengkeram surai blonde milik tuan nya.

Hmn...

Hyunjin beralih mencengkeram dagu remaja itu, menamatkan bagaimana berantaknya Jeongin sekarang, kacau, wajah nya basah karena air mata dan keringat, leher dan sekitar dadanya sudah penuh bercak kemerahan. Oh— coba lihat mata rubah itu, begitu pasrah dan putus asa, hanya untuk Hyunjin.

🖇。𝐍𝐀𝐓𝐔𝐑𝐀𝐋 𝐀𝐏𝐏𝐄𝐓𝐈𝐓𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang