(SPECIAL CHAP) - NARNIA AU.1

4.3K 319 146
                                    

Almamater maroon, topi baret dan kemeja rajut lengkap dengan celana kain abu sebatas lutut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Almamater maroon, topi baret dan kemeja rajut lengkap dengan celana kain abu sebatas lutut. Kacamata bulat nya melorot sampai ke batang hidung— Yang Jeongin duduk di dekat jendela. Melihat bagaimana pepohonan itu terlihat berjalan begitu cepat dari dalam kereta api.

"Whaaat— mereka berciuman."

"Siapa?"

Choi Beomgyu— teman satu kelasnya, seorang kutu buku yang hobi membeli koran harian hanya karena ingin menggunting bagian cerita berepisode Gayffindor ; tentang sekolah sihir yang dibubuhi kisah cinta.

"Slytherin dan Gryffindor, aku yakin mereka akan menjadi pasangan yang serasi."

Membenahi kacamatanya, Jeongin ikut melirik koran di genggaman Beomgyu. "Mhm, aku rasa ini cinta segitiga," gumam Jeongin.

"Aku rasa ini cinta segi empat," balas Beomgyu.

"Berapa lama lagi kita akan sampai?"

Terlalu fokus dengan bacaan nya, Beomgyu sampai tidak sadar jika Jeongin mengajak bicara. Ia menghentakkan kaki gemas ketika ada adegan yang di luar dugaan. Sebegitu candunya ya series Gayffindor?

Jeongin sedikit mendongak, melihat siswa lainnya sebagian terlelap. Sebagian lagi melahap bekal mereka. Kereta uap ini sangat berisik, Jeongin tidak akan bisa memejamkan mata.

Sayang sekali, Jeongin lupa membawa novel kesayangan nya. Tentang bajak laut dan Dewa Hujan. Alhasil, seperti ini dilanda bosan. Liburan musim panas sekolah, biasanya akan berakhir jenuh. Karena Jeongin tidak punya koin emas berlebih. Panen lahan gandum orang tuanya bulan ini kurang melimpah, bahkan bisa dibilang sedikit.

"Aku lapar, Gyu."

Beomgyu merogoh kantung celana nya, sebutir permen— bentuknya tidak bulat sempurna. Kata Beomgyu, ini adalah permen keberuntungan.

"Rasanya seperti... err— tanah?"

Terkikik jenaka, Beomgyu bilang. "Bukan begitu cara menikmatinya, pejamkan mata dan bayangkan jika kau berada di negeri yang indah. Tanah lapang hijau, awan biru, angin sepoi, berkuda. Menikmati alam."

Jeongin mengikuti apa kata Beomgyu. Ia melipat kacamatanya, terpejam sambil membayangkan tanah lapang hijau, sedang berkuda dan berlatih anak panah. Sampai remaja itu benar-benar terlelap dalam bunga tidurnya.

 Sampai remaja itu benar-benar terlelap dalam bunga tidurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🖇。𝐍𝐀𝐓𝐔𝐑𝐀𝐋 𝐀𝐏𝐏𝐄𝐓𝐈𝐓𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang