Egois

992 112 26
                                    

aku memang bodoh mengejar tanpa tau kau menganggap ku seperti apa

-Sarada

°°°

Sarada 's pov

Rintik hujan mulai membasahi lapangan sekolah, aroma tanah menyengat memasuki Indra penciuman. Aroma yang ku sukai sekaligus menenangkan, banyak siswa dan siswi memilih duduk di kelas sambil menunggu bel berbunyi. Menurut ku lebih baik keluar kelas bel dua puluh menit lagi akan berbunyi, aku masih mempunyai waktu untuk menikamti suasana di balkon lantai dua.

"Sarada!"

Chocho memanggil dengan lantang ia berlari mendekat, nafas nya tidak teratur. "Kamu kenapa lari lari Cho?"

"Itu ada murid baru."

"Terus apa hubungannya?"

"Gue liat di bareng Boruto, gue dengar namanya Sumire."

Sumire? apa mungkin Sumire yang dimaksud Chocho itu gadis di tokoh es krim kemarin, bisa jadi karena  Boruto hanya mencintai gadis bersurai ungu. Aku harus sadar posisi ku itu hanya jadi pelampiasan Boruto bukan gadis yang penting dalam hidup nya.

"Gila emang tuh anak, udah deh Sar mending lo tinggalin Boruto cari yang baru, ngapain pertahankan cowok kayak gitu."

Chocho benar tapi aku bisa apa, hati ini mencintai nya, tak rela jika orang yang di cinta bersama gadis lain.

"Aku udah janji gak bakal ninggalin dia."

Hanya tujuh kata itu yang bisa ku andalkan untuk tetap bisa di samping nya, meski dia tak pernah mengharapkan kehadiran ku.
Chocho menarik tangan ku memasuki kelas yang terlihat ramai.

"Sar, lo harus bisa lepas dari Boruto. Gue gak mau sahabat yang gue sayang harus merasakan sakit hati," Merangkul pundak sambil tersenyum pada ku. Ya akan ku usahakan.

Tanpa sengaja iris hitam ku menatap Boruto yang tengah mendorong kursi roda milik gadis bersurai ungu, dia tersenyum kala mendengar suara tawa gadis di depannya terlihat sangat serasi, coba saja aku juga bisa membuat mu tertawa Boruto.

Itu hanya mimpi yang tak pernah bisa ku wujud kan, memandang dari jauh dan mendekat bila kau tersakiti. Kalau pun kau bersedih kurasa itu tak akan pernah terjadi, apa bisa kau bersedih jika sudah bersama gadis itu? jawaban nya mungkin tidak.

Boruto berhenti sejenak menoleh kesamping, iris biru  menatap ku dengan tajam seakan akan menenggelamkan kedalam lautan.

"Sarada."

Melodi yang tidak ingin kudengar, suara Boruto terasa menakutkan. Segera berjalan dengan pelan menuju dua manusia di depan, hati ku sakit.

"Kenapa?"

"Bisa bawain kursi roda nya ke kelas?"

Tersenyum cerah, tentu saja aku senang meski di suruh seperti babu tak apa yang penting aku bisa melihat nya dari dekat.

"Bisa kok."

Boruto berjalan kesamping mengangkat Sumire ala bridal style, hati ku sakit kenapa dia bisa se sweet itu.

"Boruto kamu mau apa, turunin."

"Gak mau."

"Ih turunin aku."

"Kan aku bilang gak mau."

Tak ingin melihat drama, aku segera berjalan cepat sembari mendorong kursi roda, berusaha menahan tangisan. Yakin seluruh pasang mata melihat ku dengan kasian.

信じるよ  Shinjiru yo (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang