Angin bertiup agak kencang membuat surai kuning nya mengikuti arah angin berhembus, Iris biru menatap gadis bersurai hitam dengan menyelidik.
"Apa yang kamu bicarakan sama Shinki?" Boruto memainkan helaian rambut hitam itu dengan memutar mutar menggunakan jari telunjuk.
"Dia cuma mau ngajak aku pulang," Melirik ke kanan, tak ingin bersitatap.
"Yakin cuma itu? dia gak bilang untuk jahuin aku kan?" Terdiam, keringat muncul di dahi gadis beriris hitam.
"...."
Boruto memeluk pinggang Sarada dengan erat, jarak kedua nya sangat dekat. mereka berada di taman dekat cafe yang kebetulan tidak terpakai.
"B-Boruto, lepas," Sarada berusaha melepas tangan Boruto dari pinggang nya.
"Jawab dengan jujur Sarada!" menjatuhkan kepala di pundak sang gadis yang terlihat terkejut dengan tingkah Boruto.
"Kalau kamu cuma mau nyakitin aku, lebih baik aku gak pernah ketemu sama kamu," Sarada menatap datar tanpa mau melirik Boruto.
"Bagi kamu aku itu apa? apa karena kita baru ketemu jadi kau berniat nyakitin aku," Sarada mengelus surai kuning itu lembut.
'Aku kayak gini karena merasa nyaman sama kau Sarada, aku ngerasa pulang ke rumah kembali. perasaan ini sama seperti waktu dia di samping ku'
Sayangnya kalimat itu tak bisa Boruto keluarkan dengan mudah, ia terlalu gengsi untuk mengatakan kalimat itu.
"Karena kita baru ketemu gimana kalau kita saling mengenal satu sama lain?" nafas nya berhembus tepat di telinga Sarada.
"Kau percaya pada ku?" Boruto menatap iris hitam itu dengan serius.
"Aku belum bisa percaya pada mu," Sarada memalingkan wajahnya dari Boruto.
"Entar lagi kau pasti percaya pada ku."
"Gak mungkin secepat-"
Boruto mencium pipi Sarada beberapa detik, ia menatap iris hitam itu dengan jahil. menduga respon yang akan di keluarkan sang gadis.
"Hmm, gimana masih tak percaya pada ku?" Satu sudut bibir terangkat, menyeringai. iria biru mengedipkan sebelah mata.
"Ah, atau kau mau lebih dari ciuman di pipi?" Boruto semakin mendekat kan diri, Sarada hanya bisa berpaling, kedua pipi nya bersemu.
"AKHMM, BAGUS! PACARAN DI TAMAN SEPI, GUE NUNGGUIN KALIAN BERDUA. EH SEKALI NYA MALAH PACARAN," Chocho berteriak kesal ia duduk di bangku dekat Boruto dan Sarada berdiri.
Boruto segera melepaskan pelukan pada pinggang Sarada, Inojin muncul di ikuti Mitsuki yang duduk di samping Chocho.
"KATA MAMA GUE, GAK BOLEH BERDUA DUAAN DI TEMPAT SEPI, NANTI PARA JOMBLO NANGIS KEJER!!" Inojin berteriak kesal sembari memeluk pohon.
"YE~ITU SIH LO YANG JOMBOL, GUE MAH UDAH BARENG SAMA MITSUKI," Chocho memeluk Mitsuki yang hanya di balas dengan wajah datar.
"EH MITSUKI AJA GAK MAU SAMA MODELAN KAYAK LO," Inojin menatap kesal hanya dirinya dan pohon yang jomblo.
"Kalian bertiga ngapain sih disini ganggu gue aja lo pada," Boruto melirik kesal pada ketiga orang yang menguntit nya.
"Penasaran heheh," Inojin nyengir sambil duduk di tanah, capek meluk pohon yang gak respon pelukan nya.
"Sar," Teman kerja Sarada memanggil, terpaksa ia harus meninggalkan teman temannnya.
"Aku ke sana dulu," Berlari menghampiri teman kerja, ia masuk ke Caffe.
KAMU SEDANG MEMBACA
信じるよ Shinjiru yo (End)
Fanfiction(COMPLETED) Sarada gadis cupu yang tak sengaja bertemu dengan si Boruto laki laki dengan sejuta pesona namun di balik itu semua ia memiliki masa lalu kelam, membuat dia tumbuh menjadi kejam nan dingin. pertemuan yang membuat hidup Boruto berubah, ki...