02. Perkara Jus

2.2K 384 19
                                    

"Kak Sunoo, aku titip beliin jus juga ya," pinta Jungwon dengan disertai senyum cengegesan.

Sunoo hanya mendelikkan mata tapi tak mampu untuk menolak, pasalnya jika ia menolak Jungwon akan mengadu pada ibunya. Jungwon itu adalah saudara sepupunya tapi lebih tepat telah menjadi anak kesayangan sang ibu melebihi dirinya sendiri.

Dan yang paling menyebalkan lagi, Jungwon itu tukang mengadu.

Sunoo sudah sering mendapat banyak teguran dari ibunya karena membuat Jungwon menangis atau pun pura-pura sedih.

Penjilat sekali memang.

Dengan kesal Sunoo keluar rumah, ia berjalan tergesa menuju toko jus yang terletak tak begitu jauh dari rumahnya.

"Pesen jus mangga sama jus kiwi, ukuran besar," ujarnya pada seorang pelayan.

Tak butuh waktu lama, pesanannya telah dibuat. Sunoo segera membayar sesuai harga yang sudah tercantumkan, lalu mengambilnya dan berjalan keluar toko.

Tapi baru saja ia membuka pintu toko, bersamaan dengan seseorang yang baru saja datang sehingga Sunoo menabrak lelaki itu. "Yaampun, maaf," katanya.

"Kalau jalan pake mata dong!"

Kemarahan lelaki itu semakin besar ketika sadar saat jus mengotori kaosnya. "Anjir! Tuh liat gara-gara lo nih!" ujar lelaki itu marah sambil menunjukkan kaosnya yang sudah terkena tumpahan jus.

"Ya maaf, habisnya ngalangin jalan. Lagipula aku gak sengaja."

"Gak mau tahu, pokoknya lo harus ganti!"

Melihat lelaki itu tersulut emosi justru membuat Sunoo pun tak kalah kesalnya, "Ganti? Harusnya kakak yang gantiin jus punyaku, tahu gak itu jus buat saudara sepupu aku yang paling bawel nanti dia bisa ngadu ke mama, trus aku bisa jadi perkedel gegara diceramahin mamah selama seharian. Kakak yang harus ganti!"

"Yang ada lo yang bawel, bangsat!"

"Mulutnya dijaga dong kak, gak pernah di sekolahin tuh mulut?"

"Ngeselin banget lo, pokoknya lo harus ganti! Kaos gue tuh mahal merk gucci, lo tahu gucci?"

Awalnya Sunoo akan tertawa terbahak-bahak, jelas saja ia sangat tahu. Ibunya sering kali membeli beberapa tas merk gucci yang harganya selangit dan karena itu setelahnya akan bertengkar dengan ayahnya.

Tapi niat Sunoo akhirnya tak jadi karena melihat lambang gucci yang ada pada kaos lelaki itu. Seketika Sunoo terdiam. Gawat, bisa mati ia.

"Aku kan udah minta maaf."

"Apa lo pikir beli baju cukup cuma dengan kata maaf? Ya enggaklah."

Sunoo menghitung aba-aba dalam hati, dan ketika hitungan ketiga barulah ia mendorong tubuh lelaki sampai tersungkur kemudian berlari sekencang mungkin. Kabur adalah cara yang ampuh untuk saat ini.

Napasnya terengah-engah ketika sampai ke rumah, tapi baru saja Sunoo merasa lega, ia kembali dibuat kesal ketika Jungwon sudah bersidekap di depan rumah, menatapnya dengan tajam. "Jusnya mana?"

"Gak ada," jawab Sunoo, kemudian melongos pergi masuk ke dalam rumah.

"Aku aduin bibi lo ya."

"Aduin aja gak papa." Itu lebih baik daripada harus berurusan sama cowok tadi.

***

Ketika bel berbunyi, Sunoo dan yang lainnya sudah berbondong-bondong mengantre di kantin.

"Jadi gimana tuh kemarin? Lo di marahin, Noo?" tanya Doyoung karena penasaran ketika sahabatnya itu bercerita padanya.

"Iyalah. Setelah Jungwon ngadu, mama langsung marahin seperti biasa. Aku dapet ceramah seharian."

Seketika saja Doyoung tertawa kecil, begitu lucu mengetahui nasib Sunoo yang tak tenang setelah kehadiran saudara sepupunya.

"Kesian banget kamu, Noo."

"Tapi itu lebih baik sih daripada berurusan sama cowok nyebelin yang kemarin aku temuin pas beli jus."

"Wah... ngomong-ngomong siapa tuh?"

"Gak tahu. Tapi yang jelas aku gak mau tahu juga." Sunoo kembali menyantap makanannya.

Dalam hitungan menit Sunoo sudah menghabiskan seluruh makanannya, ia pamit sebentar ke toilet pada sahabatnya itu.

Tetapi baru saja Sunoo masuk ke bilik toilet terdengar suara pintu yang di kunci dari luar tentu saja Sunoo panik dan langsung membuka pintu toilet tetapi terkunci. "HEY ! BUKA PINTUNYA! JANGAN ISENG!" teriaknya sambil berusaha menggedor pintu.

Niatnya yang akan buang air kecil, tidak jadi karena sudah terlalu panik. Ia tak tahu harus meminta tolong pada siapa, sebab ponselnya saja tertinggal di meja kantin.

"Semoga Doyoung nyariin," gumamnya dalam hati.

Sunoo juga berusaha mendobrak pintu, tapi pintu tetap saja tak kunjung terbuka. Bahunya sudah kesakitan mungkin ada sedikit tanda merah.

"Tolong..."

KRET

Pintu terbuka, Sunoo terkejut sekaligus merasa senang. "Makas..." Belum sempat Sunoo berterima kasih ia lebih terkejut lagi pada seseorang yang membuka pintu. Seorang lelaki dengan wajah dingin dan menyebalkan, kedua tangannya dimasukan ke dalam saku celana sambil memandang Sunoo dengan sinis.

"Oh ternyata lo yang dibuli geng Nicholas kali ini."

"Jadi yang ngunci pintu itu Nicholas?" Sunoo ingat seminggu yang lalu ia punya masalah dengan lelaki itu pasti dia mencoba balas dendam terhadapnya.

"Lo gak mau bilang makasih gitu?" Bukannya menjawab pertanyaan Sunoo justru lelaki itu balik bertanya dengan sinis.

"Makasih, udah bantuin." Tapi meski begitu Sunoo tetap berusaha menggindar dari tatapan, ia hanya bisa berharap jika lelaki di depannya ini tak ingat dirinya dengan kejadian Jus kemarin.

"Gue gak butuh cuma ucapan makasih doang."

"Terus, maunya apa? kalau uang, aku gak punya terlalu banyak. Uang jajan bulananku bulan ini dipotong mama."

Lelaki itu tertawa mendengar perkataan Sunoo, ia kini menyodorkan tangannya. "Nama gue Jay Park. Lo tahu gue 'kan?"

Sunoo memandang bingung. "Aku masih anak baru di sini. Belum terlalu banyak yang ku kenal cuma beberapa orang aja."

"Bagus, lo gak terlalu kenal gue. Kalau gitu kita bisa saling kenal lebih dalem lagi, mulai besok lo jadi pacar gue."

"Hah? Maksudnya apa?"

"Lo jadi pacar gue. Gue maksa karena lo juga udah ngotorin kaos mahal gue kemarin, anggap aja sebagai tanda ganti rugi," balas Jay kemudian menepuk bahu Sunoo sebelum akhirnya pergi dari toilet sekolah meninggalkan Sunoo yang masih terheran.

"Jadi dia masih inget masalah kemarin?" Sunoo sebal setengah mati ,apalagi ketika dipaksa. Mudah sekali lelaki menyebalkan itu menyuruhnya menjadi pacarnya bahkan tanpa bertanya terlebih dahulu padanya apakah ia setuju atau tidak.

"Dasar, lelaki brengsek!" gerutu Sunoo yang kemudian segera keluar dari toilet, Doyoung pasti sudah menunggunya lama di kantin.

Mantan | JakeNoo ft. JayNoo ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang