Chapter 4: Mataharinya Sungguh Indah ya

9 6 0
                                    

Mataharinya Sungguh Indah ya?

“Aku ingin mencoba menantang kalian 3v3 bila kalian menang aku akan meengabulkan satu permintaan kalian apapun itu, tapi bila aku yang menang kalian harus mengabulkan satu permintaanku, tidak perlu khawatir aku tidak akan minta yang aneh-aneh kok” Tantang Rui.

“E-eto Rui-San bolehkah kami berdiskusi terlebih dahulu?” Tanya Rudi

“Tentu saja silahkan dipikirkan terlebih dahulu.” Jawab Rui sambil duduk dibawah pohon mengamati lapangan Streetball diarah jam 10.

“OMG!, BRO KITA BARU SAJA DIAKUI BAHKAN DITANTANG OLEH ATLET NBE THIS IS THE BEST DAY OF MY LIFE!” Teriak Hide bahagia

“Bodoh, dia bisa mendengar teriakanmu itu, dan Rudi bagaimana menurutmu?” Tanya Hiro sambil menjitak pala Hide.

“Aku rasa tidak ada salahnya lagipula apasih yang akan dimintanya dari kita?” Ujar Rudi polos

“Kau memang tidak pernah berpikir dua kali, karena kalian setuju maku aku akan ikut lagipula mungkin ini menjadi kesempatan kita untuk belajar langsung dari Masternya” Optimis Hiro.


“Baiklah kami terima tantanganmu dan boleh kami memanggilmu Sensei?” Tanya Hiro

“Aku merasa tidak pantas dipanggil seperti itu, panggil saja aku Rui” Jawab Rui.

“Aku tidak ingin menggangu permainan anak-anak muda itu jadi ayo ikut aku” Ujar Rui seraya mengajak ketiga bocah SMP itu mengikutinya.

“Kita akan kemana?” Tanya Rudi
Rui tersenyum, “Tentu saja ke court pribadiku, Nah naiklah”

Ketiga Anak SMP itu kaget bukan karena mereka akan pergi ke court pribadi seorang Rui Hajimura,
melainkan karena mereka akan menaiki sebuah Lamborghenie untuk menuju kesana.

“Guys ini gila ini pengalaman sekali seumur hidup!” Bisik Hide pada kedua temanya.

“Kalau kalian berhasil masuk ke NBE maka kalian bisa membeli 10 yang seperti ini dengan gaji pertama kalian!” Ujar Rui yang mendengar bisikan Hide

“Itu adalah impianku untuk menjadi pemain NBE!” Cetus Rudi.

Rui tersenyum “Itu adalah impian yang bagus anak muda Jangan pernah menyerah pada mimpimu Karena kerja keras bisa mengubah takdir seseorang”

Rudi hanya menangguk.

Merekapun sampai di Court pribadi milik Rui Hajimura. Court ini berbeda dengan yang ditaman, ini adalah court indoor yang sangat bersih dan terawat yang menyamai court NBE,

“mari kuperkenalkan dengan temanku” ajak Rui

“TAKESHI-KUN DIMANA KAU?” Teriak Rui

“Nama itu sepertinya tidak asing” Ucap Hide

“Bodoh! Itu nama coach dan wali kelas kita tentu saja tidak asing.” Ejek Hiro

“Tapi kau tidak berfikir yang dipanggilnya adalah Takeshi-sensei kan?” Tanya Rudi

“Sepertinya Ada banyak Takeshi di Tokyo” Jawab Hiro

Seseorang kemudian muncul dari belakang Court “Kau memanggilku sobat?”

“Sepertinya Suara ini tidak asing.” Ucap Hide

Hiro menjawab “Tentu saja Bodoh , Ini adalah suara Take--- Tunggu jangan bilang orang itu.”

“TAKESHI-SENSEI!?” Teriak ketiga Anak itu.

“Apa yang kalian lakukan disini, Bocah?” Tanya sensei.

“Nampaknya kalian sudah saling kenal ya, Takeshi adalah teman lamaku kami biasa berlatih bersama dulu,” Jelas Rui

“Mereka adalah murid-muridku di Raizen aku tidak percaya akan bertemu mereka disini.” Ujar Sensei sambil menyeruput kopi yang ada ditanganya.

“Aku menemukan mereka dicourt Streetball dan aku cukup terkesan dengan kemampuan mereka, sekarang aku paham kalian adalah muridnya Takeshi ya pantas saja kalian begitu hebat.” Jelas Rui.

“Oy Bocah bodoh aku yakin kalian sudah mengerjakan PR kalian, atau kalian punya cukup nyali untuk bermain sebelum mengerjakan PR kalian!?” Ancam Sensei.

“YES SIR!” jawab anak-anak itu kaku.

“Jadi Apa alasanmu membawa mereka kesini?” tanya Sensei

“Oh itu, aku menantang mereka 3V3” Jawab Rui

“Oi kau serius?! apa aku boleh ikut?” Tanya Sensei

“Itulah alasanku memanggilmu Bodoh” Ejek Rui

“Jadi siapa yang satunya lagi?” Tanya Sensei.

Rui pun melihat jamnya dan mengatakan “Dia akan datang."

Seseorang kemudian memasuki GYM itu

“MR. Hajimura are you ready?”
“Yes in a minute” Jawab Rui dalam bahasa inggris.

Rui pun memperkenalkan orang itu, “Nah semuanya ini adalah pelatih pribadiku Mr.Lawley dia yang akan menjadi orang ketiga ditimku”

Rui pun meyakinkan pelatihnya yang awalnya menolak permintaan itu, pelatihnya memintanya untuk serius dalam pelatihanya, namun mulut Rui yang manis akhirnya bisa melunakkanya.

“Guys kalian sadar kita akan menjadi Snack orang-orang ini kan?” Tanya Hiro khawatir

“Kita hanya harus melakukan yang terbaik, iya kan Rudi-kun?” Ujar Hide.

“Aku sudah sangat panas sekarang AYO MULAI!!!” Teriak Rudi.

Akhirnya pertandingan yang tidak seimbang itu dimulai Game dimainkan sampai 15 poin dengan peraturan yang lainya sesuai peraturan standar Tokyo streetball

Walaupun Anak-anak SMP itu kalah dalam segala aspek, mereka punya tekad untuk berjuang dalam permainan ini.

Game itu berakhir dengan kemenangan tim Rui dengan skor yang bisa dibilang tipis, 15-12.

“Sudah lama aku tidak bermain 3V3 sesengit ini Kerja bagus anak muda!” puji Rui.

‘apa dia baru saja memuji kita lagi?’ batin Hide sambil senyum-senyum sendiri.

“Sekarang aku punya 1 permintaan untuk kallian.” Ujar Rui mengingatkan taruhanya yang tadi.

“Aku minta kepada kalian agar jangan menyerah!, walaupun sesulit apapun keadaanmu!, walaupun takdir ini memojokkanmu!, walaupun Dunia adalah musuhmu!, Jangan pernah merasa cukup dalam berkembang, lampauilah batasmu!, bila kau bisa melakukanya maka setinggi apapun mimpimu bahkan Takdir itu sendiri tidak akan bisa menghalangimu, aku titip masa depan olahraga ini pada kalian genrasi masa depan. Apa kalian mengerti?” Tanya Rui.

“YESSIR!”  Jawab Bocah-bocah itu dengan lantang.

“Rui-Kun, aku akan mengantar mereka kau fokuslah dengan pelatihanmu” Tawar Takeshi.

Siang itu Rudi diantar pulang oleh Takeshi-Sensei dengan  semangat baru untuk mengejar mimpinya.

Meanwhile...

“Hana belum keluar Kamar sejak Pagi dia tidak bisa berhenti memikirkan yang terjadi dengan Rudi ketika mengerjakan PR kemarin. Dia merasa hatinya seperti ingin keluar ketika berada didekat anak itu, ribuan pertanyaan mengisi kepala Hana.
Namun Hana tidak bisa menyangkal satu hal,
“Aku menyukainya.”

Sejak ayahnya meniggal dia tidak pernah memiliki teman laki-laki, dia selalu membenci laki-laki, dia menanggap laki-laki adalah spesies yang diciptakan Tuhan untuk menghancurkan hidupnya.

namun Rudi berbeda setiap ia berada didekatnya ia merasa semua akan baik-baik saja.

“Haruskah aku memulainya?, Bagaimana jika dia tidak merasakan hal yang Sama? Bagaimana bila dia membenciku setelah itu?, BAGAIMANA INI?!” Bingung Hana.

Tiba-tiba dia mendapat pesan LIME.
Hana pun mengecek pesan itu, “INI DARINYA!!” Kaget Hana


Rudi: Aku ingin bicara padamu, temui aku di taman Tomoya jam 5 sore

Hana: Ada apa?

Rudi: kau akan tahu bila kau datang.

Hana: OK

“Yosh, ini saatnya untuk mengatakanya Beranikan dirimu Rudi” Kata Rudi memotivasi dirinya sendiri.

Mereka berduapun bertemu ditaman itu.

Sore ini taman sangat sepi hampir tidak ada orang sore itu, pemandangan Sunset Yang sangat indah sangat sempurna untuk sepasang kekasih berduaan disana.

mereka pun duduk di kursi taman itu, dua menit pertama tidak ada yang berani memulai pembicaraan.

“Mataharinya Sungguh indah ya?” Ucap Rudi memecah hening.

Hana hanya menangguk setuju.

Rudi mulai memberanikan dirinya, Tampa basa-basi lagi Rudi langsung mengungkapkan perasaanya,
“Aku menyukaimu Takagi-san!, dari pertama aku bertemu denganmu aku selalu Takut untuk mengatakanya tapi sekarang aku tidak bisa menahanya lagi!”

Seketika Angin berhembus meniup Rambut Panjang gadis itu dia merasa lega dan sangat bersyukur.

“Maukah kau pacaran denganku?” Tanya Rudi

“Aku Juga, Rudi-kun, sejak bertemu denganmu sore itu Hatiku selalu Berdebar tampa alasan. Ketika kau berada didekatku aku merasa semua akan baik-baik saja aku ingin lebih mengenalmu.” Jawab Hana.

Mulai Hari Itu Mereka Berpacaran, meski mereka masih ingin merahasiakanya.



Keesokan Harinya disekolah..
“BROOOO!, apa benar kau sudah punya pacar?”

Tanya Hide dengan Semangat
“Oke berhenti bodoh, kau seperti maniak gosip sekarang, itu hanya Rumor.” Ujar Hiro membenarkan adiknya yang salah tingkah itu.

“Omong kosong apa itu? Aku? Pacaran? Jangan bercanda boy!” Canda Rudi.

“Itu hanya Rumor sih, tapi seseorang melihatmu berduaan dengan Chelsea Hari sabtu kemarin.” Jelas Hiro

Rudi pun membela diri, “apa-apaan itu? Aku hanya mengerjakan PR denganya!”


“Iya kan!” Bela Hiro

“Tapi yang melihat bilang kau mengobrol denganya sambil berjalan” Ujar Hide sambil senyum-senyum sendiri.

“Oke cukup, kau sudah benar-benar menjadi maniak gosip sekarang lagipula kalo itu memang benar untuk apa Rudi menyangkalnya!” Bela Hiro.

‘Untung  tidak ada yang melihatku denganya’ batin Rudi.

Quote of the day:

“Great Things come from hard Work and preseverance. No excuses.”
-Kobe Bryant-

In memory of The Great Black Mamba


That Promise We MadeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang