Senin, 6.15 am
Ryujin keluar dari kamarnya. Seragam sekolah telah dipakainya dengan rapih. Menaruh tasnya di sofa, dia berjalan ke dapur, mengambil roti dan selai ke meja makan untuk sarapan dia dan Sunwoo.
Tak lama kemudian, dengan tampang khas orang baru bangun, Sunwoo muncul. Dia memakai tudung hoodie hitamnya.
"Morning, abangku," sapa Ryujin kepada Sunwoo.
Sunwoo mengernyit tapi, tetap membalas sapaan Ryujin. "Morning too, adikku. Btw, tumben amat lo udah bangun jam segini, udah rapih pula," Sunwoo menatap Ryujin.
"Gue emang biasa bangun jam segini ye. Gapernah gue bangun siang, emangnya lo apa,"
"Lah? Gue kerja, mana bisa bangun siang, sok tau bener nih anak," Sunwoo mengacak rambut adiknya.
"Abang!" Ryujin berteriak kesal. Wajahnya cemberut sambil tangannya merapihkan rambutnya kembali. "Udahlah gue laper," Ryujin pun duduk di salah satu kursi di meja makan.
Sunwoo mengikuti. "Jangan marah, dek. Bercanda doang tadi," Dia mengambil roti lalu mengoleskan selai cokelat ke atasnya dan memakannya.
Ryujin yang melihat itu segera protes. "Jorok lo, bang. Bukannya mandi dulu sono, bau banget badan lo,"
"Yaelah, udah kepalang tanggung. Nanti gue sikat gigi abis ini,"
"Mandi. Bukan sikat gigi doang,"
"Iye, abis nganterin lo gue mandi,"
" What's? Lo mau nganterin gue dalam keadaan belom mandi gitu?" Ryujin terkejut.
Sunwoo mengangguk. "Yang penting udah cuci muka plus pake parfum, gue udah ganteng begitu juga,"
"Tingkat pede lo harus dikurangin dah, bang," protes Ryujin. Dia telah selesai makan, dia kemudian merapihkan peralatan makan. Sunwoo yang juga telah selesai makan, segera berlari ke kamar mandi kamarnya dan melakukan apa yang tadi dia katakan.
Kurang lebih 10 menitan Ryujin menunggu, akhirnya abangnya telah siap mengantarnya. Celana boxernya diganti dengan celana training yang senada dengan warna hoodie hitamnya.
"Ayo, Ryu," ucap Sunwoo. Ryujin mengangguk dan menyampirkan tasnya ke punggung. Lalu mereka pun ke sekolah Ryujin naik motor Sunwoo.
***
Ryujin dan Sunwoo tiba di sekolah. Ryujin turun dari motor dan berpamitan dengan abangnya. "Belajar yang bener lo, dek. Jangan pacaran muluan," kata abangnya.
"Apaan sih? Udah sono balik lo, mandi, bau banget lo," usir Ryujin
"Songong amat. Yaudah iya, bawel," Sunwoo melajukan motornya, kembali ke rumah.
Ryujin berjalan ke kelasnya dan langsung duduk di tempatnya. Bingung mau ngapain, dia hanya melamun dengan pandangan ke arah papan tulis yang berada di depan kelas.
Hal yang tidak pernah ia lakukan.
Dulu pasti Mark mengganggunya sampai membuatnya kesal atau memintanya untuk menemani cowok itu sarapan di kantin.
Sekarang, jam segini bahkan Mark belum datang. Apa dia udah nemu sahabat baru? batin Ryujin.
Orang yang dari tadi diomongin dalam hati Ryujin akhirnya datang. Mark hanya berjalan ke tempat duduknya, tanpa memandangnya, seperti dulu. Ryujin tersenyum kecut, merasa benar dengan dugaannya.
***
Istirahat
"Anjirlah. Gue belajar Fisika kayak pengen meledak otak gue,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Just For You
RomanceRyu, gue sayang sama lo. Tapi, lo sukanya sama modelan kek Jinyoung. Tapi, tenang, gue bakal nunggu lo kok dan gue akan berusaha terus biar lo lihat perasaan gue. Bahagia selalu, Ryu. Mark adalah seorang laki laki yang suka sama Ryujin tetapi Ryuji...