"sok banget ngikut bakal betah memangnya?"
"Perpus doang, betah lah"
Dialog dua sejoli yang berjalan menuju perpustakaan. Keduanya disambut suasana hening dan suara sibakan buku dari beberapa orang yang ada.
"Lo kenapa, Seungmin?" Hyunjin mengibaskan tangannya tepat didepan wajah Seungmin
Sebelum Hyunjin menyadari, dengan cepat ia mengalihkan pandangannya juga mengubah 180° ekspresi wajahnya.
Pemuda Hwang itu mengernyitkan dahinya, "kenapa tiba-tiba stop gitu"
"Ahaha. Nggak kok, ngilu doang dikit kelingking kaki gue kepentok pintu tadi." Ucap Seungmin jelas bohong
Seungmin lebih dulu melangkah menuju bangku kosong, sebelum dia tidak dapat mengelak lagi.
"Loh kok jalannya cepet? Katanya sakit"
Heran Hyunjin"Udah sembuh."
Matanya mungkin fokus pada buku, namun pikiran nya berantakan. Sedikit Seungmin mengalihkan matanya pada yang didepannya. Bukan, bukan Hyunjin. Yang berada di bangku paling ujung lebih tepatnya.
Dunia ini teramat luasnya, tapi mengapa kemanapun Seungmin pergi Jeongin ada disana. Tidakkah Tuhan ingin menghentikan ini semua? Dirinya merasa dipermainkan. Hingga ia tidak bisa membedakan mana takdir mana kebetulan.
Terlalu terlarut dalam pikiran sampai tak sadar kini dirinya di tatap balik. Tidak sama. Tatapan tadi itu, berbeda.
Hyunjin berdeham bersamaan dengan beranjak nya Jeongin dari tempatnya. Seungmin berusaha untuk kembali terfokus pada buku di tangannya.
Seungmin sangat yakin Jeongin keluar dari tempat ini.
"Yang tadi lewat kayak kenal?" Ucap Hyunjin
"Gak" jawab Seungmin cepat
Hyunjin meletakkan kepalanya di atas meja "udah berapa jam kita disini Kim.."
"Baru setengah jam Hwang Hyunjin"
"Serius?!" Kagetnya
"Masih lama nggak?" Sambungnya
Yang ditanya mengangguk "sekalian mau ngerjain tugas analisis novel, lumayan jamkos. Kenapa, Bosen kan?"
"Nggak, cuma ini Sunwoo ngajak ngumpul ..."
Seungmin berdecak sembari merotasikan matanya "ya udahlah sana"
"oke! Kalo laper atau ada apa-apa telepon gue aja. Cheers babe" Hyunjin mengusak rambut halus Seungmin sebelum meninggalkan perpus
Sudahlah, mungkin Seungmin memang butuh sendiri.
"Lix, itu Seungmin!"
Atau mungkin tidak.
Han dan Felix menghampiri Seungmin kedalam perpus. 'Ssssttt' itulah sambutan yang mereka dapatkan saat memasuki perpustakaan. Sebab Han dan Felix berbicara dengan suara yang nyaring dan lantang, tentu saja mengganggu suasana tenangnya perpustakaan.
"Apaan sih gue cuma ngomong doang" cetus Han
mendudukkan dirinya didepan Seungmin dan Felix.
"Ya lo berisik, Jis. Itu apaan lagi dipegang-pegang" ucap Seungmin
Han melebarkan matanya "apaan? Oh! Loh, kok gue gak nyadar megang ini dari tadi?"
Felix hela nafasnya "gue kira dari tadi lo nyadar. Itu flashdisk kan? PPT lo udah selesai? Tumben"

KAMU SEDANG MEMBACA
dekel
أدب الهواة• Jeongmin • Jeongin said "soon i'll make you mine" Can Jeongin really do that to Seungmin? 21.4.20 / 17.6.20 📌 semi nonbaku 📌