dekel

No.8

"Seungmin atau Mina?"

Hyunjin memicingkan matanya pada Sunwoo yang bertanya dengan santainya.

"Apa maksut lo liat gue begitu? Cuma nanya"

"Jadi, lo suka Mina?" Tanya Soobin

"Gue gak ngerti, Mina suka gue. Gue gak mau nyakitin salah satunya. Mina ataupun Seungmin"

Soobin menghela nafas,

"Kalo kayak gitu jadi gak adil jin, atau emang lu nya yang maruk"

"Kemana aja lo baru tau si Hyunjin maruk, adek kelas aja dia gebetin. Biar gak jomblo akut wajib berguru lo sama Hyunjin, bom"

ucap Sunwoo sambil menepuk-nepuk belakang kepala Bomin kasar
"ngaca. Lo juga lumutan" jawab Bomin sembari menepis tangan Sunwoo

"Asli gue gak deket sama tu orang" ucap Hyunjin

"Halah jenggot" cibir Sunwoo

— 🦊🐶—

Hyunjin menunggu Seungmin di depan sekolah, sepenglihatan Hyunjin tadi si adik kelas songong itu sedang latihan sepakbola secara otomatis Seungmin tidak akan bersamanya.

Panjang umur, oknum yang mengisi pikirkan nya itu datang. Seungmin melewati Hyunjin tanpa menotis keberadaan nya. Sepertinya Seungmin tidak sadar akan kehadiran Hyunjin atau mungkin pura-pura tidak lihat?

Sebelum Seungmin kian menjauh Hyunjin menyusul Seungmin ke arah halte.

"Seungmin! Kim Seungmin!"

Yang dipanggil menghentikan langkahnya, menatap Hyunjin yang terengah-engah mengejarnya.

"Min, lo jalan kok cepet banget" ucap Hyunjin masih terengah-engah

"Suka-suka gue, kaki-kaki gue" balas Seungmin sambil kembali melangkah

Hyunjin menahannya, membuat Seungmin berdecak kesal.

"Ck, mau apa lagi sih lo?"

"Gue bakal jauhin Mina."

"Kenapa gak dari dulu?" Seungmin menatap lekat yang didepannya, keraguan menghantuinya

"I know its sounds bad, foolish, or whatever but, I'm quite sorry. Can you give me a chance? I won't waste it"

"Jujur, gue takut jin."

"Lo bisa percaya gue kali ini"

Bibir Seungmin kelu. Otak nya berputar bagaimana ia menghadapi ini. Dirinya tidak ingin menjadi seorang yang gampangan. Tidak ada salahnya bukan jika dirinya menguji seseorang yang ingin memperjuangkan nya?

Ah, apa Hyunjin termasuk memperjuangkan dirinya? Atau hanya perasaan bersalah semata?

"Janji satu hal ke gue, Hyunjin"

"Lo harus berubah. Atau gak kita putus."

Mungkin ringan diucapkan, namun kenyataannya ucapan itu beresiko.

"Gue bakal jadi gue yang sekarang." Balas Hyunjin

Seungmin merekam dengan seksama momen kali ini.