" Halo " .suara dari seberang menyapa, membuat sang empunya terdiam." iya " balasnya, tersenyum. Tapi matanya menahan genangan.
" Adek apa kabar? " tanya nya lagi,membuat air mata itu jatuh tak tertahan.
" Baik pah, papah apa kabar? " balas Sheila menegarkan diri.
" papah baik, kamu jaga kesehatan. Papah tutup ya? " balas sang Ayah.
" ehm pah? ". Panggil Sheila.
" Iya dek? "
" Papah kapan kesini? " ucap Sheila gemetar.
Namun alih-alih menjawab, sang ayah berkata" Papah tutup ya, selamat malam ".ucapnya pelan.
Tut. Sambungan terputus, nada itu membuat Sheila kembali menangis, menatap dirinya dari cermin.
" sampe kapan hidup gue begini? Kenapa yang ngalamin gini harus gue? Gue harus apa? . Lo lemah banget haha. " Sheila menunjuk pantulannya di cermin sembari tertawa namun air mata mengalir deras.
Setelah 2 bulan hilang kabar, sang ayah kembali dengan sebuah telepon, hanya menanyakan kabar. Itu tak membuat hati Sheila tenang, ada rasa tanya tersirat ' ayah gak mau ketemu Sheila lagi? '.
Maka, jika orang - orang merasakan cinta pertamanya adalah ayahnya. Sheila juga begitu.
Namun, Sheila merasakan pilihan kedua setelah jatuh cinta. Ya patah hati.
Keduanya ada pada ayahnya. Lalu siapa laki-laki yang harus ia percaya?
****
Sheila bergegas mandi dan pergi ke sekolah, sebelumnya ia mengompres mata bengkaknya.
Setibanya Sheila di sekolah.
" Shei! " panggil Mpila.
" apa? " jawabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sheila
RandomBerawal dari Novel, membuat kita merangkai kata,melewati berbagai asa, meningkatan rasa menciptakan berbagai momen yang tak bisa dilukiskan kata-kata. Itulah yang dirasakan Sheila. Berawal dari novel yang ia pinjam, dan pengembalian melalui peranta...