Hitam Pahit Brownies (4)

2 1 0
                                    

Mel, disisi lain, juga melihat foto. Dirinya dan Joe, dari masa kuliah hingga tunangan. Dilantai, siaran lemari, dikamar mandi. Semua ada wajah tampan Joe. Mel menangis.

Ditatap nya potongan brownies yang masih panas yang baru dibuatnya. Harusnya malam ini ia bisa membuat Brownies enak bersama Joe. Bukannya ia pernah membuat Brownies bersama Joe, tapi siapa tahu pertama membuat bersama, brownies yang dihasilkan akan enak, bukankah kebersamaan menghasilkan sesuatu yang lebih enak?

Mel ingin membanting potongan brownies yang dibuatnya, tapi ia urung. Penasaran, digigitnya pelan potongan brownies tadi. Hm... Puiii ih! Kok begini rasanya? Kenapa madunya jadi pahit!

Joe keparat! Kenapa jadi pahit! Menatap fotonya berpelukan dengan Joe ketika berlibur ke Bali. Selama tiga hari berlari-lari di pantai Kuta, makan kepiting bersama, dan menatap matahari tenggelam dari pintu kamar sambil berpelukan. Indahnya!

Pandangan matanya kabur, lalu bayangan sore itu terbayang jelas. Joe dan perempuan telanjang entah siapa. Dasar Joe, si James Bond! Si pembuat madu menjadi pahit! "Joe kembalikan rasa manis brownies-ku! Joe! J... O... E...... J.... o... e........." Mel menangis, menangis, dan menangis hingga suaranya mengecil dan ia berada dibawah sadar. Tertidur.



💦💦💦💦💦

"Ssst, kamu mau apain Brownies si Mel? "

"Nggak tau. Pahit! Kasih orang-orang di kantor sebelah aja."

"Jangn dibuang, entar ketahuan si Mel dia marah. "

"Iya makanya simpan saja di tas, biar dia sangka kita udah makan. "

"Iya....  sssst, itu Mel udah masuk ruang rapat. "

Hari itu PT. Imagine Ada sedang berkumpul di ruang rapat mempersiapkan pitching produk besar-besaran.

"Ini kesempatan kita untuk bermain besar. Mungkin ada permainan dibelakang ini. Tapi percayalah. Kita akan punya cara mengatasinya. Asal kita optimis dan tetap semangat, " ujar Pak Donny, atasan Mel.

Mel mendengar sayup-sayup karena pikirannya terpecah di sua tempat. Menari-nari bersama bayangan Joe dan berada di sini, diskusi produk klien.

"Mel kamu pimpin tim. Siapin konsepnya. Bikin desain yang bagus. Pilih kalimat yang sederhana, memikat, dan terus melekat di ingatan. "

Mel gelagapan. "Ng... eh, ya, siap! "

Mel terjaga. Ini dunia kerja. Disini ia adalah Mel si Creative Director yang ternama. Mel harus bisa.

Usai rapat, Mel mencoret-coret ide di secarik kertas. Tapi ditengah-tengah kata, selalu ada tulisan, "Joe." Pak Donny masuk dan memperhatikannya.

"Kamu tidak apa-apa, kan? "

"Saya? Tidak apa-apa. "

"Bisa memimpin konsepnya? "

"Bisa, no problem. "












Maaf yh lebih pendek dari yang lainnya

Jangan lupa kasih bintang nya. Biar lebih semangat Ngetiknya

BROWNIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang